Chapter 8

69 7 0
                                    

Happy Reading
Author Pov
.
.
.
.
"Kau sedang bicara dengan siapa?" Tanya seseorang dari belakang Hyesung. Ketika Hyesung berbalik ia kaget dengan apa yang ia lihat.

"Imo..kau disini?" Tanya Hyesung. Ia bingung mengapa ibu Hyemi ada disini, padahal bibinya itu sedang sibuk dengan Fashion Shownya.

"Chanyeol menelepon tadi dan dia memintaku kesini karna Hyemi juga disini. Aku merindukan putriku. Jadi aku datang."

"Kau kemari untuk Hyemi?"

"Ne...Kenapa kau disini sendiri Hyesung-ah?"

"Aku hanya ingin melihat pertunjukan disini, Imo."

"Oh..Kalau begitu aku mau mencari Chanyeol dulu. Kau mau ikut?" Ajak ibu Hyemi pada Hyesung.

"Ani..imo saja yang pergi. Chanyeol sedang bersama Hyemi disana." Hyesung menunjuk meja tempat Hyemi dkk duduk."Aku harus kembali ke hotel untuk belajar." Tambah Hyesung.

Ibu Hyemi pun pamit pada Hyesung dan langsung menuju meja Hyemi. Sementara Hyesung berjalan kembali ke hotel sendiri. Hyesung bertanya-tanya apakah bibinya mendengar perkataannya tadi, tapi ia merasa kalau bibinya mendengar bibinya itu pasti langsung memarahinya. Jadi ia simpulkan semua baik-baik saja.

"Apa-apaan dia, dia bilang sedang sibuk. Tapi kemari untuk melihat putrinya? Luar biasa." Hyesung jalan sambil menahan amarahnya, hari ini sungguh menyebalkan baginya.

"Hyesung" seseorang memanggil Hyesung dan Hyesung lihat Sehun sedang berlari ke arahnya.'Setidaknya ia tidak pergi meninggalkanku' batin Hyesung.

"Kau darimana Sehun-na?" Tanya Hyesung.

"Aku habis melihat pertunjukan di klub baru." Jawab Sehun."Kau sudah selesai belajar?"

"Ne.."

"Bagaimana kalau kita jalan-jalan di pantai?"

"Baiklah ayo."

Mereka pun berjalan-jalan di pantai. Hyesung sangat menyukai kebersamaannya dengan Sehun. Hyesung mengakui bahwa Sehun telah mencuri hatinya. Melihat Sehun yang hanya diam, Hyesung mulai membuka obrolan.

"Kau kenapa? Dari tadi kau hanya diam."

"Aku hanya menyukai pulau ini."

"Pulau ini memang bagus. Apa kau pernah ke sini sebelumnya?"

"Belum. Tapi dulu saat aku kecil, aku pernah membuat janji dengan seseorang bahwa kelak aku akan membawanya kesini."

"Seseorang? Siapa?"

"Cinta pertamaku." Deg...mendengar penuturan Sehun, Hyesung merasa harapannya untuk bisa bersama Sehun hilang.

"Apa kau berhasil membawanya kemari?"

"Molla.."

"Molla? Aku penasaran seperti apa cinta pertamamu."

"Saat itu umurku 7 tahun ketika aku bertemu dengannya." Sehun mulai bercerita."Dia seorang anak gadis yang seumuran denganku. Saat itu aku melihatnya menangis didekat tempat sampah depan rumahnya. Saat itu aku penasaran kemudian aku mendekatinya. Kami berbincang sebentar, kemudian aku tahu ia sedih karna keluarganya menyuruhnya untuk membuang kucing yang ia rawat. Karna aku tidak tega aku mengatakannya aku akan merawat kucing itu, dan ia pun menamai kucing itu Semi. Dan sebagai ganti dari kucing, aku memberinya gelang berharga dari ibuku." Sehun berhenti sejenak, menyebut ibunya membuat hatinya sedih."Setelah bertemu dengannya, aku diberitahu ayah bahwa kami akan pindah sekeluarga ke Amerika. Aku langsung berlari ke rumah gadis itu, dan bertemu dengannya, aku mengatakan agar kami membuat janji untuk bertemu lagi. Dan ia mengatakan bahwa ia suka Jeju, dan ingin bertemu denganku di Jeju. Karna kami masih kecil kami sepakat tanpa memikirkan bagaimana caranya kami bertemu di Jeju jika saat besar seperti ini kami mungkin tidak saling mengenal" Sehun tertawa mengingat kebodohannya."Harusnya aku berjanji akan bertemu dengannya di depan rumahnya saja, agar lebih mudah."

Lost FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang