Chapter 6

82 9 0
                                    


Happy Reading
.
.
Author Pov
.
.
At Park House
.
.
Pagi yang cerah menyapa kota Seoul, semua orang bersiap untuk melakukan ritunitasnya. Dan sebuah keluarga pun sedang menikmati sarapan pagi berkualitas yang selalu tersaji di meja makan mereka. Setiap anggota keluarga menikmati sarapannya, hanya satu orang yang terlihat tidak berselera disana, Park Hera ibu Hyemi tampak tidak menyentuh makanannya. Ia hanya terus menerus meminum kopi, entah berapa gelas sudah ia habiskan. Kakek Park yang melihat sikap aneh menantunya, bertanya...

"Ada apa Hera-ya, mengapa kau tidak memakan sarapanmu dan hanya minum kopi saja?"

"Aku hanya banyak pikiran Aboji.." Jawabnya.

"Kau memikirkan Hyemi?"

"Ani...aku hanya memikirkan pekerjaanku. Lagi pula aku tahu Hyemi baik-baik saja"

"Benarkah?"

"Ne... Ia hidup dengan baik walau jauh dari kita. Ku lihat ia bahkan memiliki teman sekarang."

"Kau bertemu dengannya?"

"Aku hanya memperhatikannya dari jauh."

"Oh...orang suruhkanku juga bilang hal yang sama. Syukurlah jika ia bisa hidup dengan baik. Hera kau tenang saja, suatu hari nanti Hyemi pasti akan pulang."

"Soal itu aku tidak akan berharap banyak. Selama putriku hidup dengan baik dan bahagia. Itu sudah cukup bagiku."

"Ne...aku mengerti maksudmu. Tapi ada waktunya Hyemi membutuhkan kita disampingnya. Misalnya ketika ia menikah, tentu ia dan calon suaminya harus meminta restu pada kita" jaab kakek Park dan sontak membuat Chanyeol dan appa Hyemi tersedak.

"Ayah, Hyemi masih kecil. Menikah adalah hal yang jauh untuknya sekarang."

"Benar kakek. Ku rasa sebelum Hyemi menikah, akulah yang akan duluan menikah. Jadi dia jelas harus ambil bagian dalam pernikahanku." Entah mengapa mendengar kakek Park bercerita tentang pernikahan Hyemi membuat Appa dan Oppa Hyemi tidak nyaman.

"Hyemi akan menikah dengan pria yang ia cintai dan ia pilih sendirikan Aboji?" Ibu Hyemi juga ikut merasa tidak nyaman.

"Tentu saja. Apa kalian berpikir aku akan menjadikan cucuku sebagai senjata untuk memperluas jaringan perusahaan. Kalian berpikir aku akan membuat perjodohan politik atau ekonomi untuk Hyemi? Kita bukan bermain drama di tv-tv. Aku bukan kakek seperti itu." Jawab kakek Park yang merasa tersinggung. " Hanya saja, salah satu teman Hyemi, dia adalah cucu sahabatku. Dia tampan dan baik. Aku hanya berpikir mungkin Hyemi akan jatuh cinta padanya. Karna baru sekarang aku melihat Hyemi memiliki teman, dan mungkin tidak lama lagi ia akan memiliki kekasih."

"ANDWE" teriak Chanyeol dan ayah Hyemi bersama.

"Jika memang seperti itu, biarkan takdir Hyemi yang menuntunnya. Kita menyaksikan saja dari jauh dan memastika Hyemi tidak berhubungan denga orang yang salah." Tandas ibu Hyemi.

"Yeobo.."

"Eomma, apa-apaan ini adikku masih kecil."

"Aku sudah selesai." Ucap Hyesung."Aku akan berangkat sekolah dulu." Pamit Hyesung. Entah mengapa ia merasa tidak nyaman dengan pembicaraan tentang Hyemi tadi. 'Ia sudah tidak disini, tapi mereka masih saja membicarakannya'

Saat keluar dari rumah Hyesung mendapatkan pesan, ketika ia membaca pesan itu ia tersenyum dan langsung berlari keluar. Sampai diluar ia melihat Sehun yang sudah menunggunya. Sehun membukan pintu mobilnya dan membiarkan Hyesung masuk. Dan mereka pun pergi ke sekolah bersama. Tanpa mereka ketahui Baekhyun melihat hal itu dan bertanya-tanya apa yang terjadi pada kekasihnya.
.
.
-Skip
.
.
At Param High School
.
.
Hyemi sedang berlari menuju kelas, ia meruntuki nasibnya karna mengikuti keinginan Hanni yang memaksanya untuk menonton film hingga tengah malam dan membuatnya bangun kesiangan. Ia lansung membuka pintu kelas dan membuat semua orang di dalam kaget.

Lost FlowerWhere stories live. Discover now