Empatpuluhempat

1.9K 172 8
                                    

Bulan demi bulan telah Isyana lalui hingga hubungannya dengan Sehun hampir menginjak 2 tahun. Menjalin kasih di tengah kesibukan dan bahkan bersembunyi selama itu, bukanlah hal yang mudah dilakukan.

Sehun yang ingin terus terang tentang hubungannya itu selalu ditahan oleh Isyana. Dalam diri Isyana, ada sesuatu yang menyuruhnya untuk bungkam dan menyembunyikannya. Masa lalu yang membuatnya trauma, ia tak ingin semuanya terulang kembali. Ia tahu siapa Sehun. Jika Sehun berani berterus terang akan hubungannya, bisa-bisa ia akan kena konflik sepele kembali yang bisa menghancurkan hubungannya yang kedua kali.

Isyana yang telah merapikan barangnya dan siap pulang, tiba-tiba dipanggil oleh Sehun untuk masuk ke ruangannya.

"Kamu ingin langsung pulang?" Tanya Sehun yang diangguki Isyana. "Bawa kendaraan sendiri?" Tanya Sehun lagi.

"Iya" Jawab Isyana singkat.

"Ya sudah. Tapi sebelumnya, ada yang harus aku katakan" Lanjut Sehun. Isyana diam menunggu kelanjutannya.

"Aku akan pergi ke London" Ujar Sehun.

"Terus?"

"Ada pertemuan keluarga" Balas Sehun.

"Kalo cerita, jangan setengah-setengah. Langsung saja" Ujar Isyana geram.

"Kalo aku ceritanya langsung semuanya, aku takut kamu marah atau kecewa atau nangis. Bahkan minta putus" Balas Sehun.

"Tuh, kan. Kumat deh lebay-nya"

"Ini serius, Na. Aku akan pergi ke London dan ada urusan keluarga di sana" Isyana hanya berdeham.

"Dan, ayahku berencana untuk menjodohkanku dengan putri rekan kerjanya"

Isyana tercengang. Ia menelan ludahnya dengan berat hati. Ada sesuatu yang menusuk hatinya dan memenuhi jantungnya. Mulutnya sulit terbuka. Ia tak tahu harus bagaimana. Tangan dan kakinya terasa gemetar.

"K-kamu?"

"Tapi, Na, dengerin aku dulu. Aku janji, nanti akan kutolak ajakan perjodohan itu. Inget, Na. Aku cinta sama kamu. Cuman sama kamu" Ujar Sehun.

Isyana menghela nafas pelan. Iya tahu, apa yang akan dilakukan Sehun nanti.

"Aku tahu" Balas Isyana.

"Kamu percaya, ya, sama aku. Nanti, aku akan segera kembali dengan membawa berita bagus"

"Jangan janjiin sesuatu yang belum pasti, Kak. Siapa tahu, kamu malah mengiyakan ajakan itu untuk tidak jadi anak durhaka"

"Na, kamu gak percaya sama aku? Ayah aku masih pengertian sama anaknya. Kalau aku menolak, pasti ayah menerima. Bukan berarti aku durhaka juga, Na. Ayah cuman berniat menjodohkan"

"Percaya, Kak"

"Kenapa kamu bilang kayak begitu?"

"Aku cuman bilang, tanpa maksud yang gimana-gimana. Kalo kamu mau nolak, ya silahkan. Kalo kamu mau nikah, ya silahkan. Dengan resiko apapun, aku siap"

"Na, jangan berlebihan"

"Udah, ya. Aku mau pulang. Gak usah dibahas lagi. Kamu inget, dulu kita putus karena apa? Karena masalah kecil yang jadi besar"

Sehun terdiam.

"Aku duluan" Ujar Isyana lalu beranjak dari ruangan itu dan meninggalkan Sehun seorang diri. Sehun hanya menatap punggung Isyana yang kian berlalu.

"Aku emang egois. Dan karakterku itu yang membuat aku sendiri harus siap berdebat dengan Ayah" Monolog Sehun.

🐺🐺🐺

Kak SehunOù les histoires vivent. Découvrez maintenant