Duapuluhenam

2.1K 229 31
                                    

Beberapa tahun kemudian...

Isyana telah melakukan wisuda kelulusan. Bertahun-tahun lamanya, akhirnya ia lulus juga. Kedua orangtuanya beserta sang kakak sangat bahagia atas kelulusan Isyana. Dengan hasil kelulusan yang cukup memuaskan, semakin membuat keluarganya bahagia.

"Habis ini, misi Isyana adalah mencari kerjaan" Celetuk sang ayah.

"Jangan lupa, cari pasangan juga" Timpal sang ibunda

"Apa-apaan sih, Mama sama Papa ini" Ujar Isyana sambil tertawa.

"Tuh, lihat kakak kamu. Udah siap nikah sama calonnya. Mama juga gak sabar buat nimang cucu nanti sebelum tua"

"Biarin anaknya maju dulu. Cucu mulu yang dipikirin. Nanti juga Tuhan kasih kesempatan untuk kita buat merasakannya, kok" Balas sang ayah.

"Jangan lama-lama tapi" Kata sang ibunda.

Setelah itu, Isyana pergi menghampiri teman-temannya tercinta. Ada Alifah, Dilla, dan Tia. Mereka saling berpelukan.

"Selamat ya teman-temankuu" Ujar Isyana.

"Selamat juga, Anaa" Balas teman-temannya bersamaan.

Mereka melepaskan pelukan mereka satu sama lain.

"Habis ini, kita pasti mencar-mencar. Jangan lupain satu sama lain, loh" Ujar Dilla.

"Pasti!" Balas Isyana.

"Oh iya, kita harus rutin reunian" Kata Tia.

"Oke!"

"Kalo udah sukses, jangan lupa temen"

"SIAP!!"

Mungkin saat ini yang paling heboh dan berisik sendiri adalah mereka. Tapi mereka sendiri tak peduli asal mereka bahagia.

Isyana ingin kembali ke tempat orangtuanya berada dan akan segera pulang. Namun, baru beberapa langkah, ia menemui seseorang yang telah lama ia lupakan.

"Selamat" Ujar pria itu sambil tersenyum dan memberikan sebuket bunga kepada Isyana. Tidak ada respon dari Isyana sendiri. Ia hanya terdiam.

"Terima kasih" Jawabnya singkat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Terima kasih" Jawabnya singkat.

"Kamu gak lupa aku, kan?" Tanya Sehun kepada Isyana.

"Enggak" Jawab Isyana dingin.

"Sekarang jadi jutek gitu, ya"

"Biasa aja" Jawab Isyana.

"Oh, gue duluan. Ditungguin Mama dan Papa" Ujar Isyana lalu meninggalkan Sehun sendirian di tengah keramaian hingga Yeri tiba menghampiri Sehun.

"Kak Sehun? Kok gak bilang-bilang sih kalo ke sini?" Ujar Yeri sok imut.

"Gue bawain nih" Balas Sehun sembari memberikan boneka teddy bear kecil berwarna merah muda.

"Ya ampun, makasih ya, Kak. Aku kira kakak gak akan dateng" Ujar Yeri bahagia.

"Habis ini, lo fokus ke karir dan kehidupan lo sendiri. Gak usah nempel-nempel gue lagi" Kata Sehun lalu pergi membuat Yeri terkejut bukan main akan ucapan Sehun.

Sehun mencari mantan kekasihnya itu. Ia ingin membenahi semuanya yang telah berlalu. Ia sadar, selama ini ia keterlaluan. Tapi sudah sangat terlambat bukan? Untuk membenahi semuanya?

Atensi Sehun jatuh kepada Isyana yang sedang berbahagia dan bercengkrama dengan kedua orangtuanya. Di situ juga ada Chanyeol beserta kekasihnya. Dengan berani, Sehun menghampiri mereka.

"Selamat pagi, Tante, Om, Yeol, dan Isyana" Ujar Sehun menyapa keluarga itu. Sang ibunda dari Isyana tidak merasa kaget karena ia sudah mengenal Sehun. Sedangkan sang ayah masih berusaha mengingatnya.

"Saya, Sehun, Om. Temannya Chanyeol" Ujar Sehun memperkenalkan diri.

"Oh iya, saya ingat. Dulu kamu waktu SD juga sering ke rumah Chanyeol, kan? Yang muka kamu judes banget dulu" Balas Awan-ayahnya Isyana dan Chanyeol- membuat Chanyeol geleng-geleng.

"Mukanya yang minta digampar, Pa" Celetuk Chanyeol.

"Sembarangan" Balas Sehun tak terima.

"Gimana kabar kamu setelah lulus, Hun? Kamu udah jarang ke rumah kami lagi" Tanya Jasmine-ibunda dari Isyana dan Chanyeol- kepada Sehun.

"Baik, Tan. Sekarang saya sibuk kuliah manajemen dan kerja" Jawab Sehun.

"Wah, pinter banget. Chanyeol aja berhenti kuliah malah fokus kerja editing di salah satu penerbit dan dia lebih fokus jualan kamera, Hun" Balas Jasmine.

"Gak masalah, Tan. Mungkin saya juga akan seperti Chanyeol kalau tidak menuruti permintaan Ayah saya" Kata Sehun.

Mereka semua jadi asik berbincang. Tapi tidak dengan Isyana.

"Oh, iya. Boleh saya berbincang dengan Isyana sebentar? Berdua saja" Tanya Sehun meminta ijin.

"Oh, boleh-boleh" Jawab Awan dan Jasmine.

"Terima kasih, Om, Tante" Balas Sehun lalu menggandeng tangan Isyana.

Setelah sampai ke tempat sepi, Isyana melepas kasar tangan Sehun. "Apa-apaan sih, lo" Kata Isyana judes.

"Kamu masih marah sama aku sejak kejadian waktu itu?" Tanya Sehun.

"Udah gue bilang gak usah pake aku-kamu sama gue. Jijik tau gak"

"Na, kejadian itu udah lama banget. Kamu masih marah sama aku?"

"Jelas gue marah karena lo serba sok tau waktu itu. Gue kesel sama lo" Ujar Isyana dengan nada tinggi.

Kamu gak maafin aku?" Tanya Sehun.

"Gue udah maafin lo. Tapi luka itu gak bisa pergi gitu aja" Jawab Isyana.

"Aku mau kita balikan, Na. Kita mulai lagi dan kita perbaiki semua. Yang dulu biarlah berlalu"

"Enak banget lo ngomong gitu. Ogah" Balas Isyana kasar.

"Na, tolong dengerin aku. Kasih aku kesempatan sekali lagi. Selama ini, aku gak tenang. Aku kesepian semenjak putus sama kamu. Ke rumah kamu, yang aku temuin cuman Chanyeol. Padahal aku pengennya ketemu sama kamu" Jelas Sehun.

"Bukannya ada Yeri, ya?" Sindir Isyana.

"Naa.."

"Lo ngejar-ngejar gue begini, semakin bikin gue tau, kalo lo terobsesi sama gue. Bukan karena cinta" Ujar Isyana.

"Enggak, Na. Aku cin-"

"Bohong. Waktu kita pacaran, emang lo pernah bilang suka sama gue? Enggak. Pernah lo bilang cinta sama gue? Apalagi itu. Dan itu sebabnya gue gak pernah nyatain perasaan gue sendiri ke lo" Potong Isyana.

"J-jadi, kamu suka sama aku?" Tanya Sehun terkejut.

"Iya, tapi dulu sebelum gue tau lo kayak gimana" Jawab Isyana.

"Na, maafin aku"

"Udah ya. Gue mau balik ke tempat keluarga gue dulu. Dan lo, jangan balik lagi ke kehidupan gue!" Setelah mengatakan itu, Isyana pergi meninggalkan Sehun sendirian.

Sehun terpaku diam. Ia tahu, Isyana berbeda dari yang lain. Di saat perempuan lain banyak yang mengejarnya, Isyana lebih memilih diam dan apa adanya. Isyana adalah perempuan yang sekali kesal, maka ia lontarkan. Sehun merasa bahwa dirinya terlalu jahat. Jahat sekali sampai mau menampar gadis kesayangannya. Semuanya sulit diperbaiki. Tapi, Isyana harus tetap kembali ke dalam dekapannya. Dengan cara apapun. Sekalipun sisi iblisnya keluar.

Isyana adalah miliknya. Itu yang ia tahu. Ia menyukai Isyana sejak SMP. Ia tidak bisa pergi begitu saja.

Kak SehunWhere stories live. Discover now