Empatpuluhtiga

1.8K 184 3
                                    

6 bulan kemudian...

Sudah cukup lama Isyana dan Sehun menjalin hubungan tanpa diketahui oleh banyak pihak luar. Kecuali, teman-teman Sehun.

Semenjak mereka menjalin kasih kembali, Sehun sering berkunjung ke kediaman Isyana dengan alasan temu kangen bersama Chanyeol. Walau nyatanya, ia ingin bertemu dengan Isyana. Sehun harus dihadapi dengan sosok Awan—ayah dari Chanyeol dan Isyana—yang banyak tanya. Seringkali, Awan menanyakan hal yang tak terlalu penting dan bahkan terdengar hanya basa-basi. Namun itu semua dilakukannya lantaran ingin mengetahui teman putranya selama ini.

Seperti hari ini, kediaman keluarga Isyana saat akhir pekan lebih ramai dibandingkan dengan biasanya. Ada Sehun dan Chanyeol yang bermain PS. Sedangkan Isyana memilih untuk duduk di sofa bersama sang ayah. Sang ibu, beliau sudah jelas sibuk memotong wortel di dapur. Belakangan ini, Jasmine—ibunda Isyana—sedang hobi memasak sop ayam.

"Kalian sudah besar masih saja main seperti ini" Celetuk Awan memecah keheningan.

"Biarin lah, Pa" Balas Chanyeol dengan atensi masih terfokus dengan permainannya.

"Lah, kamu kalau punya istri nanti mau bagaimana? Istrimu bok tinggal terus buat mainan kayak begitu" Ujar Awan dengan logatnya yang khas.

Isyana hanya menatap mereka secara bergantian. Diam dan menikmati itu lebih baik.

"Sehun sudah sering ke sini, ya?" Tanya Awan.

"Udah lama, Om. Dari kecil" Jawab Sehun dengan menoleh ke arah Awan. Lebih sopan. Tapi pencitraan.

"YESS MENANG!!!" Seru Chanyeol girang karena ia memenangkan permainan itu.

"Kok menang?" Tanya Sehun tidak percaya.

"Yah, lo sih. Tadi berhenti mainnya" Jawab Chanyeol.

"Oh" Hanya itu yang keluar dari mulut Sehun. Rasanya, ia tertarik untuk berbincang-bincang dengan ayah dari Isyana. Mungkin saja, ia calon mertuanya nanti.

"Om Awan waktu itu bekerja di mana? Lama tidak jumpa"

"Saya kerja di Bali, Hun. Terus dipindah ke Palembang. Baru sekarang saya pensiun" Jawab Awan.

Sehun tersenyum membalas jawaban Awan.

"Saya kayaknya pernah ketemu kamu waktu di rumah sini. Tapi kalau tidak salah, hanya sekali-dua kali" Ujar Awan.

"Iya, Om. Saya masih ingat. Tapi, kan, saya selalu dibawa Chanyeol ke kamarnya" Balas Sehun.

"Ambigu banget pas lo ngomong gitu anjir. Kayak mau gue apain aja" Timpal Chanyeol.

"Chan..."

"Ampun, Pa" Balas Chanyeol cengengesan.

"Kamu atasannya Isyana, kan?" Tanya Awan kepada Sehun.

"Iya, Om" Jawab Sehun.

"Jangan siksa anak saya, ya. Saya tau perusahaan milikmu itu besar. Tapi saya harap, putri saya jangan dibebani banyak pekerjaan" Lanjut Awan.

Chanyeol melirik ayahnya dan Sehun lalu terbatuk pelan seperti disengaja.

"Yang nyiksa juga siapa, Pa" Jasmine tiba-tiba datang dengan membawa nampan berisi 3 gelas es dan cemilan. "Tugasnya Ana bekerja di situ ya mungkin memang itu" Lanjut Jasmine.

"Ah, Mama. Dengar saja" Balas Awan.

"Silahkan, dinikmati" Ujar Jasmine.

Sehun hanya tersenyum. Keluarga yang lengkap ini terasa begitu harmonis. Sehun menginginkan keluarga semacam ini. Ia bersyukur, walaupun ia tidak memiliki keluarga yang lengkap dan harmonis seperti keluarga milik Isyana, setidaknya ia sudah lama kenal dan berinteraksi dengan keluarga ini. Ia mendapatkan segalanya di rumah ini. Mungkin saja, ia akan menjadi bagian yang sesunguhnya dalam keluarga Isyana. Walaupun selama ini, Sehun sudah dianggap seperti kerabat sendiri atau bahkan sebagai anak di rumah ini.

Isyana yang tak jauh dari ruang keluarga, hanya menatap pemandangan di depannya. Mungkin saja jika Sehun berakhir dengannya. Jika tidak, ya sudah. Ia tersenyum dengan menopang dagunya.

"Senyam-senyum, sana samperin sekalian" Ujar Jasmine mengagetkan Isyana.

"Ah, enggak. Males" Balas Isyana.

"Kamu sama Sehun gak ada apa-apa?" Tanya Jasmine yang duduk di samping Isyana.

"Emang ada apa?" Balas Isyana balim bertanya. Pura-pura tak tahu.

"Kalian sudah lama kenal. Kata Chanyeol, Sehun pernah naksir kamu. Sekarang bagaimana?"

Isyana diam. Ia sedikit bingung apa harus mengakui sesuatu atau tidak.

"Ya, gak gimana-gimana" Jawab Isyana berbohong. Sang ibu diam paham.

"Ma, ada yang mau aku bicarakan" Ujar Isyana.

"Apa itu?" Tanya sang ibu.

"Aku sudah diangkat menjadi sekretaris" Jelas Isyana.

"Cepat amat? Pasti ada apa-apanya nih kalian"

"Mama..."

"Enggak-enggak. Lagian, kalau ada apa-apanya juga gak masalah, Na. Tuh, kamu bisa lihat, interaksi Papa kamu sama Sehun juga sudah mulai dekat. Minta restu jadi mudah"

"Ish, Mama. Apa-apaan sih" Ujar Isyana tak terima.

"Ya, siapa tau, Na. Sehun juga ganteng itu" Balas Jasmine sambil terkekeh pelan. Isyana hanya mendengus kesal.

___________

dipercepat wkwk.

Kak SehunWhere stories live. Discover now