Tigapuluhempat

2.2K 210 24
                                    

Isyana masuk ke dalam gedung kantornya dan melangkah menuju ruang kerja barunya. Ya, meja kerjanya bukan di sebuah kubikel lagi. Melainkan di depan ruangan milik Sehun. Ia melangkah dengan kaki gemetar dan rasanya ingin berhenti saja. Baru juga ia bekerja, takdir sudah mempermainkannya.

Isyana yang ikut meng-antre di depan lift staff biasa, tangannya ditarik oleh seseorang begitu saja. Isyana menoleh dan mendapati Sehun yang memegang tangannya dan membawanya menuju lift khusus staff dengan posisi tinggi. Ia menatap Sehun dengan tatapan tidak sukanya. Ia ingin marah, namun saat ini ia tahu tempat serta posisinya.

Di dalam lift hanya ada mereka berdua. Isyana dan Sehun. Mereka berdua sama-sama hanyut dalam suasana canggung serta bingung. Sehun masih memegang lengan Isyana. Dan saat Isyana menyadarinya, ia langsung melepaskan tangan Sehun secara kasar.

"Sekretaris atasan seharusnya naik lift khusus. Bukan yang biasa" Ujar Sehun membuat Isyana meliriknya sejenak.

"Apa bedanya? Saya juga staff dan sama-sama bekerja di sini" Balas Isyana dingin.

"Terserah" Ujar Sehun lagi.

Lift yang mereka tumpangi telah tiba di lantai yang dituju. Lantai yang hanya terdapat ruangan Sehun. Isyana mengikuti langkah kaki Sehun yang cepat dan ini selalu membuatnya mengumpat dalam hati.

Sekarang mereka sudah tiba di depan ruangan Sehun dan mendapati seorang perempuan cantik yang telah duduk di sana.

Sehun meninggalkan Isyana begitu saja dan masuk ke dalam ruangannya.

Isyana tersenyum ramah menyapa. Begitu juga sebaliknya.

"Kamu Isana, ya? Sekretaris baru Pak Sehun? Sini, duduk di samping saya. Semoga kita bisa bekerjasama dengan baik, ya" Ujar orang itu ramah dan Isyana juga menyambutnya dengan ramah.

"Is-ya-na. Maaf, aku hanya mengoreksi namaku sendiri"

"Ah, aku minta maaf sebelumnya. Aku sedikit sulit melafalkan namamu dengan baik. Oh ya, selamat bekerja!"

"Terima kasih. Kalau boleh tau, nama anda siapa, ya?" Tanya Isyana sopan.

"Chaeyeon Jung. Aku orang Korea yang dipindah-kerja ke perusahaan cabang baru-baru ini" Jawabnya dan aku hanya ber-oh ria.

"Aku memanggilmu Sekretaris Jung saja, ya. Chaeyeon terlalu baru untuk lidahku"  Jawab Isyana.

"Lalu aku memanggilmu apa? Tetap Isana atau—"

"Ana. Sudah cukup" Potong Isyana. Chaeyeon hanya mengangguk-angguk.

Pintu ruangan terbuka lebar. Mendapati Sehun berdiri dengan jas abu-abunya disertai tatapan dinginnya yang terkesan garang.

"Kalian ingin segera bekerja atau saya pecat? Banyak bicara kalian" Ujar Sehun mengomeli. Terdengar cukup galak. Namun, itu tak mempan untuk seorang Isyana. Chaeyeon menunduk dan meminta maaf. Lalu Isyana juga ikutan menunduk. Pintu kembali tertutup menandakan Sehun kembali masuk ke dalam ruangan.

Lalu Isyana menduduki kursi di samping Chaeyeon. Ia mulai bertanya dengan banyak tugasnya sebagai sekretaris hari ini.

Isyana harus membiasakan diri untuk ikut menyikapi layaknya yang lain saat menghadapi Sehun yang terkesan galak bagi seluruh staff-nya. Ya, walau setiap omelannya bagai angin lalu untuk Isyana.

Pukul 10 pagi, mereka sudah harus berangkat menuju Bandara. Sehun, Chaeyeon dan tim divisi lainnya. Isyana bekerja sendirian dengan diawasi CCTV nantinya.

"Jangan lupa, kirimkan file penting kepada saya yang memang harus langsung ditangani oleh saya sendiri" Isyana mengangguk.

"Nanti akan saya kabari jika ada rapat yang harus kamu datangi atau bahkan kamu isi sebagai perwakilan saya" Isyana mengangguk lagi.

Kak SehunWhere stories live. Discover now