Tigapuluhsatu

2.1K 208 8
                                    

Menurut gue, hari yang paling tidak gue inginkan adalah hari ini. Karena apa? Karena tiba-tiba gue harus ikutan seminar di aula kantor. Surat undangannya udah ada di atas meja gue sejak pagi tadi sih gue rasa.

Padahal hari ini gue gak ada persiapan apa-apa. Penampilan seadanya, otak seadanya. Gak ada yang berlebihan atau bahkan cukup. Seminar akan dilaksanakan pukul 8 pagi dan itu sebentar lagi. Dan gue ikut menjadi perwakilan tim kerja gue.

"Kenapa lo pagi-pagi udah cemberut gitu?" Tanya Yuna yang baru sampai di kubikel kerjanya.

"Oh, enggak" Jawab gue singkat lalu dia duduk. Emang sih orangnya agak jutek.

Gue duduk di kursi keagungan gue ini. Lalu mulai berkutat dengan banyaknya email yang masuk. Gue agak males ngerjain tugas ini tapi ya mau gimana lagi. Gue digaji untuk itu. Ini mau seminar aja udah ada kerjaan banyak. Gue belum persiapan apa-apa. Emang ya, nih kantor niat banget ngerjain gue. Oh, iya. Gue lupa. Pantes aja sih. Yang punya macem voldemort gitu.

Pengen gue anjing-anjingin aja rasanya. Pengen ngumpat mulu hari ini. Nambah dosa.

🐺🐺🐺

Seminarnya cukup ramai. Banyak banget pebisnis terkenal beserta bawahannya. Dan staff perusahaan ini sendiri juga banyak. Duh, bisa minder gue ini. Banyak staff perempuan yang style nya luar biasa, gue mah apa. Pada cantik-cantik pula.

"Na, ayo buruan masuk!" Ajak temen satu tim gue bernama Jennie lalu gue mengikutinya. Gue duduk di kursi yang sudah disediakan. Aulanya gede banget ini. Sisi noraknya gue udah keluar ini hehe. Sehun kaya banget ya.

"Selamat pagi hadirin sekalian! Pagi ini, kita akan menggelar acara pertemuan bisnis antara perusahaan yang bekerjasama dengan Halim Company beserta para staff" Ujar pembawa acara membuka seminar ini.

"Kali ini..." Gue mulai males dengerin pembawa acara. Bawaannya ngantuk. Gue menoleh ke Jennie, "Males gue" Kata gue.

"Heh! jangan gitu" Balasnya berbisik.

Emang ya ini orang. Gak bisa diajak bekerjasama buat bolos ibaratnya. Sesuai aturan banget. Taat banget lah orangnya. Gue mah apaan, otak pas-pas an masih aja males. Gue kembali fokus ke acara.

"Kita sambut, ketua panitia kita yaitu Dokter Yonathan Halim Perdanakusuma" Tepuk tangan riuh terdengar satu ruangan. Gue melihat orang yang di podium itu. Yang lagi berbicara. Dia bukannya kakaknya Kak Sehun ya?

Acara demi acara sampai akhirnya bagian Kak Sehun yang berbicara. Gue sibuk mencari buku atau apapun biar gue bisa nutupin muka.

"Selamat pagi, semuanya. Saya Sehun Halim Perdanakusuma, mengucapkan terima kasih banyak..." Gue mulai fokus menutup wajah pokoknya.

Jennie melihat tingkah gue dengan aneh. "Lo ngapain?" Tanyanya.

"Eh, enggak ngapa-ngapain. Lagi baca ini" Jawab gue asal.

"Kebalik" Balasnya dan gue malu banget. Terus gue balik bukunya sambil cengengesan. Ini gue malu banget anjir. Ini juga si Kak Sehun ngomong lama bener. Setelah Kak Sehun selesai ngomong, gue meletakkan kembali buku tadi.

Dan gak kerasa, acara selesai. Tepat waktu gue berdiri untuk beranjak dari tempat ini, atensi gue bertemu dengan atensinya kembali.

Sialan.

Kak SehunWhere stories live. Discover now