"He"

8K 728 15
                                    

Revan dan Dira saling bertatapan. Mereka terdiam, menimbulkan keheranan dari Ghani yang berjalan mendekat.

"Dir!" Panggilnya.

"Oh!" Wanita itu tersadar. Lalu ia tersenyum kearah Revan. "Kamu disini?" Tanyanya sambil melihat ke sekeliling. Mencari sosok lain.

Revan juga tersenyum, "Ketemu lagi." Gumamnya.

"Siapa dia?" Ghani bersuara.

Dira menggamit lengan Revan, "kenalin, partner perjalananku." Dira tersenyum bangga. "Rev, dia Ghani teman SMA."

Revan dan Ghani bersalaman. Dira hanya tersenyum senang. Dia dikelilingi dua makhluk tampan. Gadis manapun pasti iri dengannya. 

"Senang bertemu kalian." Revan melepas tangan Dira, lalu berjalan menjauh.

"Revan!" Panggil Dira dan kembali memegang tangannya. "Mau kemana?"

"Menikmati Madrid." Ucap Revan dingin.

"Bagaimana kalau bersama? Ada Ghani yang siap menjadi tour guide gratisan." Lalu Dira terkekeh melihat wajah sahabatnya yang kesal.

Revan setuju. Lalu mereka melanjutkan perjalanan bertiga. Dimana Dira terlihat sangat bersemangat menyeret Revan untuk terus mengikutinya. Sementara Ghani mengikuti dari belakang seperti pelayan atau pengawal mereka.

"Selamat datang di Gran Via. Jalanan sekaligus pusat perbelanjaan di Madrid." Jelas Ghani seperti pemandu wisata sesungguhnya.

"Wah! Lihat gedung-gedungnya!" Dira terkesima. "Revan, ayo foto!" 

Revan menurut dan ikut berpose, sementara Ghani berubah profesi sebagai juru foto. Pria dua puluh enam tahun mendengus sebal. Seharusnya tidak meninggalkan pekerjaan yang bertumpuk di kantor hanya untuk menemani sahabat juga partner yang sepertinya disukai Dira.

"Kalian udah kayak orang bulan madu aja." Komentar Ghani ketika mereka berjalan menelusuri pusat perbelanjaan. Sesekali juga menjelaskan bangunan terkenal disana.

"Bukankah ini Metropolis Building?" Tanya Revan ketika mereka berjalan di dekat gedung tua nan kokoh.

"Betul. Edificio Metropolis memang yang paling terkenal. Bangunannya mencolok dengan arsitektur Beux-Arts Perancis. Dibangun tahun 1907-1911 sebagai perkantoran." Jelas Ghani dengan fasih.

"Laki-laki, kalau sudah ada topik pembicaraan pasti lupa sekitar." Gumam Dira yang kini merasa terabaikan.

"Dimana Torre de Madrid? Dari panduan yang ku baca, ada dikawasan Gran Via." Tanya Reavan.

"Kita harus menyusuri jalanan ini sampai ujung sana. Letaknya di Plaza de Espana. Bangunannya berdampingan dengan Edificio Espana." Ghani sekali lagi bertambah semangat menjelaskan.

Dira cemberut, "kapan kita makan?"

Revan dan Ghani menoleh karah Dira, "nanti disana ada restoran enak yang bisa kita kunjungi." Ucap Ghani.

Mereka berjalan hingga kawasan Torre de Madrid. Lalu Ghani mengajak untuk memasuki sebuah restoran. 

"Bienvenido, Usted lo pide? (Selamat datang, anda pesan apa?)" Tanya pelayan restoran. Ketiganya sudah duduk santai di meja dekat jendela.

Ghani melihat menu, "biar gue aja yang pilihkan kalian." Ucapnya pada Dira dan Revan. Lalu bicara dalam bahasa Spanyol pada pelayan yang sibuk mencatat pesanan.

"Bahasa Spanyolmu bagus." Komentar Revan pada Ghani.

"Papanya orang Spanyol." Dira menjelaskan.

Traveller Couple ( Complete ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang