"Si, ti amo 2"

7.8K 730 6
                                    

“Adira!!”

Sahutan itu membuatnya membeku. Sosok pria berperawakan tinggi tegap, berwajah oriental itu tersenyum.

“Bagaimana bisa kamu disini?” Wanita itu mengernyit heran. Apalagi posisinya tepat di depan pintu kamar dimana ia menginap.

“Aku tinggal di Italy. Posisimu mudah kucari. Apalagi kau membaginya di social media.” Pria itu tersenyum miring.

Dira menepuk kepalanya. Mengutuk kebodohannya sendiri yang terlalu aktif check in di Path. Bodohnya lagi, pria yang kini dihadapannya tak masuk hitungan antisipasi.

“Sambutlah sepupumu ini dengan senyum merekah.” Pria itu mencubit pipi Dira.

“Lepaskan, Dan!” Hardiknya. Pria itu Daniel Jung, sepupu Dira. Keponakan mamanya yang orang Korea.

Dan biasa pria itu disapa, melepas cubitan pipi pada sepupunya. “Seharusnya kau beritahu aku jika kemari.”

“Aku lupa kamu tinggal disini.” Dira memutar bola matanya. Malas mengurusi sepupu jahilnya ini.

“Tunggu.” Wanita itu tersadar, tidak ada Revan. Pria blasteran Inggris itu sejak tadi tak terlihat. Dirinya terlalu asyik dengan gambar-gambar di kamera.

“Kenapa?” Dan ikut celingukan seperti Dira.

“Temanku tadi disini.” Jelasnya.

“Teman? Sejak tadi kau sendiri. Apa jangan-jangan kau punya teman khayalan?” Dan membelalakkan matanya yang sipit.

“Sudahlah, nanti juga dia kembali.” Dira tidak mempedulikan ucapan sepupunya.

“Apa temanmu wanita seksi?” Dan masih melanjutkan pertanyaa. Dira tidak peduli. Ia membuka pintu kamarnya, mempersilakan sepupunya masuk untuk melanjutkan perbincangan.

Sementara itu, Revan masih berada di lobby hotel. Mata birunya tak henti memandang seorang wanita yang tersenyum ramah pada pengunjung hotel lainnya. Wanita itu mengenakan pakaian pelayan café  hotel. Tubuh Revan membeku. Tatapan kerinduan terpancar. Tanpa sadar lelaki itu melangkah memasuki cafe. Mendekat pada wanita yang masih setia berdiri dibalik meja kasir.

“Ada yang…” Kalimat itu terputus saat mata mereka bertemu.

“Mia?” Suara Revan bergetar. Ia masih dengan intens menatap mata hitam wanita di hadapannya.

“Maaf, anda salah orang.” Wanita itu bicara dalam bahasa Itali, lalu memalingkan wajahnya dari Revan.

“Kamu Mia. Jelas sekali itu kamu.” Revan bersikeras. Dipandanginya wajah yang selama ini ia rindukan.

“Saya harus bekerja. Permisi.” Wanita itu belum sempat pergi, tangannya sudah di cekal oleh Revan.

Tatapan mata lelaki itu begitu sendu, “aku merindukanmu, Mia.”

Keduanya terdiam. Air mata sudah mengalir di pipi putih wanita itu. Ia tak berani menatap Revan.

“Revan! Aku mencarimu sejak tadi.” Suara Dira memecah keheningan mereka. Hal itu pula menjadi kesempatan bagi wanita itu menepis tangan Revan.

“Selamat malam, anda mau pesan apa?” Wanita itu kini berdiri tegak dan tersenyum ramah pada Dira.

“Coklat panas dua.” Dira menyebutkan pesanannya. “Kamu mau apa? Hari ini sepupuku yang akan membayarkan.”

Revan menoleh pada Dira yang memamerkan cengirannya. “Samakan saja.”

“Baiklah.” Dira mengaitkan lengannya pada Revan. “Coklat panas tiga.” Ulang Dira. Lalu sedikit menarik Revan untuk duduk bergabung bersama Dan.

Traveller Couple ( Complete ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang