part 6

44 5 0
                                    

Bercahaya tak selalu tentang kehangatan tetapi bisa juga menjadi panas yang membuat bara. hari ini kulihat fahrel duduk diatas mejaku. Aku terheran-heran melihat dirinya yang tak biasanya menghampiriku. Dan yang semakin membuat bunga-bungan berterbangan di hatiku yaitu saat fahrel tersenyum padaku. Entah setan mana yang telah merasukinya yang pasti ini adalah sesuatu yang sangat aku inginkan selama ini.

"Fahrel"panggilku

"Hei baby, sini ada yang mau aku omongi"kata fahrel

Dia menarikku keluar kelas, aku tentunya terima-terima saja. Dia memandangku dalam lalu tersenyum padaku.

"Maafi gue put selama ini nyakiti loe. Gue nyesel"ungkap fahrel

Apa kali ini aku tidak salah dengar, fahrel  menyesali perbuatannya. Aku yang memang telah dibutakan oleh cinta fahrel hanya dapat mengangguk dan menangis terharu akhirnya orang yang aku cintai juga mencintaiku kembali.

"Hei kenapa nangis, gue nggak mau lihat loe nangis lagi put"ungkap fahrel

Kata-kata fahrel itu semakin membuatku menangis bahagia. Ini bagaikan mimpi, ternyata benar kalaj kita bersabar pasti akan ada keindahan pada akhirnya.setelah ini akan aku ceritakan pada kaka pasti dia juga ikut bahagia.

"Hei udah diem cantik"ucap fahrel

Dia memendamkanku dipelukannya, ini adalah sesuatu yang sangat membahagiakan bagiku.

Gue melihat fahrel dan putri sedang duduk mesranya di bangku taman sekolah. Ternyata fahrel menyesali perbuatan bodohnya menyakiti putri, ada perasaan bahagia melihat putri bahagia namun ada sesuatu rasa sesak di hati. Mungkin kini putri akan sedikit renggang padaku karena dia akan sering menghabiskan waktu dengan pacarnya itu.

"Yaiyalah ka, loe ini bukan siapa-siapa putri. Sadar kek"batin kaka

Gue nggak pernah lihat gadis itu sebahagia itu. Dia tampak sangat cantik dengan senyum yang begitu tulusnya, seakan mewakilkan bahwa kini dia merasa wanita paling bahagia di dunia.

Aku mencari kaka di seluruh sudut sekolah hingga akhirnya aku menemukannya di ruang musik. Lelaki itu memetik sinar gitar dengan mahirnya,alunan musik yang merdu dan indah mewarnai ruangan itu ditambah lagi suaranya yang serak-serak basah itu semakin membuat semua orang yang mendengar menggila.

Hingga sorot mata tajam itu mendapatiku di depan pintu, dia menghentikan permainan gitarnya dan memandangku.

"Kenapa put"tanyanya

"Fahrel dan gue udah baikan ka"antusiasku

"Oh"singkat kaka

"Lah kok gitu aja sih responnya"kesalku

"Terus gue harus gimana, harus loncat-loncat gitu. Yah nggak mungkinlah, udah ah gue mau ke kantin. Mau ikut nggak"kata kaka

Langsung saja aku menyusul lelaki jangkung itu, mengikuti langkah kakinya yang panjang itu. Tampakmya kaka sedang badmood hari ini,lebih baik aku tidak banyak merengek hari ini kalau nggak dia pasti akan murka.

                               ****

Malam ini sengaja aku kenakan dress berwarna hitam  selutut dengan perpaduan warna silver disana kupadupadakan dengan high heels senada agar terlihat serasi. Kutata rambutku sedemikian indahnya. Malam ini fahrel memintaku berdandan secantik mungkin karena dia akan mengajakku ke suatu tempat.

Setelah siap aku segera masuk ke mobil BMW i8 itu yang sedari tadi sudah stay di halaman rumahku.

"Cantik banget pacarku ini"ucap fahrel

Aku yang mendengar kata-kata pujian itu seakan merah merona karena malu. Aku masih tidak percaya fahrel dapat berubah semanis ini.

Mobil ini kini berhentih di sebuah tempat dan aku tidak menyangka bahwa fahrel mengajakku ke sebuah club malam.

Tubuhku langsung bergemetar dan seakan menggigil ketakukutan. Hingga tangan kokoh fahrel menggandengku masuk ke dalam.

"Ayo"ucap fahrel

Kini aku berada di ruangan yang gelap namun penuh dengan lampu warna- warni dan suara musik yang amat besarnya seakan akan memekakan telinga.

"Mau apa kita kesini rel"tanyaku gugup

"Tenang sayang, kita akan bersenang-senang"ucap fahrel

Kini aku semakin takut, aku ingin melarikan diri namun tanganku sangat erat dipegang oleh fahrel. Hingga ada seorang lelaki menghampiri kami, lelaki itu tampak memandangku rakus.matanya penuh sorot pada tubuhku membuatku semakin takut.

"Jadi ini cewek yang loe janjiin, oke juga. Gue suka"kata lelaki itu

"Yoi bro, gimana barang baguskan"ucap fahrel

Barang ?, apa maksud fahrel, kini lelaki itu menarikku dan fahrel hanya tersenyum tak berdosa.

"Apa-apaan sih kamu siapa. Rel kamu mau kemana"tanyaku takut

"Kamu sini aja yah sayang, havefun aja"kata fahrel

Kini aku baru mengerti maksud ini semua, aku harus melarikan diri dari ini semua. Aku adalah perempuan baik-baik dan tidak akan menjatuhkan diriku pada kemalangan ini. Namun tangan lelaki itu semakin kuat  mengenggamku, dia menarikku paksa. Aku merogo handphoneku dan menelpon kaka.

"Hallo ka tolong gue, gue di club ***"ucapku

Belum sempat kaka menjawab handphoneku sudah dibating ke segala arah oleh lelaki bejat di depanku ini. Dia menarikku paksa ke sebuah kamar.

Malam itu gue menerima telepon dari putri dan dia terdengar sangat amat takut. Aku segera melaju menuju club itu,tak kan kubiarkan sesuatu terjadi pada putri. Akan aku beri pelajaran mereka yang menyakiti sahabatku itu.

Aku terbangun melihat diriku sudah berada di sebuah tempat yang tidak begitu jelas. Kini aku ingat segalanya, tidak kini pikiranku berkecamuk.

"Loe udah bangun"ucapnya

Aku berbalik menoleh menuju asal suara dan sebelum itu aku histeris terlebih dahulu.

"Hei tenang ini gue kaka"ucap kaka

Kini tangisku terhentih, aku lihat asal suara itu dan benar itu kaka.

"Gue..."tanyaku

"Nggak, gue dateng tepat waktu"ucap kaka

Akhirnya aku benar-benar lega namun aku masih sangat takut dengan kejadian malam itu. Kaka menghanpiriku dan menenangkanku.

"Loe baik-baik aja tenang"ucap kaka

"Thanks ka, gue memang selalu butuh loe"lirihku



"Gue nggak akan biarin loe disentuh oleh siapapun put. Karena loe punya gue"~kaka

                               ****

sahabat dinginkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang