part 1

150 11 2
                                    

Sorot sinar matahari menerobos gorden kamarku, kulihat jam dinding di sudut dekat lemari kamarku menunjukan pukul 7 pagi. Sialan hari ini aku telat segera aku meloncat dari ranjang dan bergegas menuju kamar mandi setelah 15 menit aku berkutik dengan alat-alat mandi segera aku keluar dan mengambil seragam putih abu-abu yang tergantung di pintu kamar. Setelah semua selesai segera aku menuju ke bawah, disana aku lihat semua ruangan kosong, itu tandanya papa dan mama sudah pergi ke kantor.

Seperti yang aku duga gerbang sekolah sudah ditutup kini aku bingung harus bagaimana. Aku adalah siswi berprestasi dan teladan di sekolah, bagaimana bisa aku bisa telat begini.

"Hust hey,,put" panggil seseorang

"Kaka"

"Buruan sini tas loe biar gue yang bawa. loe ambil buku ini aja bilang aja ama satpam kalau loe dari ambil buku loe yang tertinggal"ucap kaka

"Tapi,,," selaku

Langsung saja tas ku diserobot oleh kaka dan segera dia menyelinap masuk lagi ke sekolah. Kini aku mengetuk gerbang sekolah agar satpam membukakan gerbang.

"Eh non putri, dari mana non"tanya pak rahmat

"Iya pak, putri dari ambil buku ketinggalan nih. Boleh bukain gerbangnya pak"ucapku

Langsung saja pak rahmat membuka gerbang yang kokoh itu. Segera aku berlari masuk ke kelasku. Disana aku lihat cowok dengan mata tajam tersenyum padaku.

"Gila manis juga tuh bocah"batinku

Hingga perkataannya membuatku tersadar

"Kenapa loe telat" tanya kaka

"Kesiangan gue ka, gila rasa mau mati gue"ucapku

"Lebay deh loe put"ketus kaka

Anak itu emang seperti itu sangat ketus terkadang aku sangat kesal dengan tingkahnya tetapi sebenernya kaka adalah seorang yang sangat penyayang. Mungkin

Kudengar keribuan di luar kelas, disana banyak anak-anak berkerumung dengan riuhnya. Kupaksa tubuhku masuk diantara kerumunan itu hingga kulihat dua anak lelaki bertengkar dengan sangat hebatnya dan itu adalah fahrel. Segera aku berteriak memanggilnya, aku telah muak melihat dia bertengkar setiap harinya. Aku hanya takut jika dia kenapa-kenapa.

"Fahrel"teriakku

Kini kulihat lelaki itu memandangku, dia menghentikan aksinya. Aku menariknya pergi dari tempat itu. Kini kami duduk di bangku taman, aku memandangnya yang sedang terluka. Sudut bibirnya berdarah dan pipinya memar. Kini air mataku tidak dapat terbendung, hatiku sakit melihat dia terluka.

"Udah gue bilang berhentih bertengkar rel"lirihku

Dia hanya diam seperti biasanya tiada respon apapun. Kini aku tarik mukanya menghadapku kulihat matanya yang tampak tak bersalah. Aku usap darah di sudut bibirnya dengan tisu.

"Janji ama gue kalo loe nggak akan kayak gitu lagi"ucapku

Dia kembali hanya diam, mulutnya rasa enggan untuk berbicara.

"Janji rel ama gue"teriakku

"Apaan sih loe bacot deh, jangan coba-coba loe ngatur gue. Apasih urusannya loe"ucapnya

"Gue ini pacar loe rel"lirihku

"Perlu loe ingat bahwa udah dari lama gue mau putusin loe. Tapi loenya aja yang nolak"ucap fahrel

Lalu dia pergi meninggalkan aku, kini hatiku kembali sakit seperti biasanya. Terkadang aku ingin keluar dari semua ini dan melupakannya namun hati ini benar-benar tak sanggup. Aku benar-benar mencintai fahrel, apapun kesalahan dia hati ini selalu bisa memaafkannya.

"Kapan loe bisa kembali kayak dulu lagi rel"batinku

Tiba-tiba ada seseorang dibelakangngku, itu adalah sahabatku kaka.

"Udah, jangan nangis. Loe tambah jelek kalau nangis"ledek kaka

Kini lelaki itu duduk disebelahku, seperti biasa dia menarikku untuk bersandar di bahunya membagi bebanku padanya.

"Gue capek ka tapi gue nggak berdaya"lirihku

Tangan kokoh itu menghapus air mataku dan tatapan mata yang dingin itu menatapku dalam.

"Please jangan nangis, kalau loe masih mau berjuang maka gue dengan senang hati bakal jadi tongkat kekuatan loe" ucap kaka

Aku tersenyum dan berterima kasih memiliki sahabat sepertinya. Aku jadi teringat 6 tahun yang lalu saat aku pertama mengenalnya, dia adalah cowok yang songong dan jutek. Aku juga bingung senjak kapan kami jadi dekat dan karena apa tapi yang pasti kaka adalah kekuatan terbesar dalam diriku.

"Udah ah jangan bersandar muluh. Ingus loe netes nih di baju gue"ucap kaka

"Sialan loe"ucapku

"Suruh siapa jadi cewek bodoh. Tinggalin aja tuh orang laknat"ketus kaka

Akh anak ini mulai deh ketusnya,tapi kayak romantis banget habis itu ketus lagi. Tapi sebenernya lucu juga nih si kaka.


Hallo readers jangan lupa vote, coment dan follow akun penulis yah,,, terima kasih.

Udah lama banget nggak nulis lagi, jadi cerita sahabat dinginku ini adalah pemanasan penulis buat menulis cerita lagi,,

Selamat menikmati ...

sahabat dinginkuWhere stories live. Discover now