PROLOG

3.4K 266 38
                                    

DICARI!!!

SEORANG WANITA SEHAT YANG BERSEDIA UNTUK MEMINJAMKAN RAHIMNYA DAN MELAHIRKAN.

AKAN DIBAYAR BERAPAPUN SESUAI DENGAN PERMINTAAN WANITA YANG BERSEDIA MELAKUKANNYA.

HUBUNGI : 010-768-XXX-XXX

Chaeyoung tak mempercayai apa yang baru saja lihat saat ini. Setelah membaca sebuah selebaran yang tertempel di dekat halte bus dimana ia tengah berteduh dari teriknya matahari saat ini. Sepertinya, selebaran itu baru saja ditempel--karena sebelumnya Chaeyoung tak pernah melihat selebaran itu ditempel di sana.

"Apa orang ini gila? Lagipula, siapa wanita di dunia ini yang mau meminjamkan rahimnya?"

Namun, Chaeyoung kembali berpikir. Hal itu sepertinya bisa dilakukan, apalagi melihat jika wanita yang bersedia untuk meminjamkan rahimnya nanti itu akan dibayar apapun. Hah, orang-orang kaya dan kekuasaan mereka. Mereka bahkan bisa membeli rahim seorang wanita dengan mudahnya.

Sedangkan Chaeyoung, bekerja paruh waktu di dua tempat yang sedang dijalaninya saat ini pun belum tentu dapat membiayai semua biaya rumah sakit tempat neneknya dirawat. Beruntung sekali dirinya karena adiknya saat ini sudah mendapatkan beasiswa di sekolahnya, tak perlu membuatnya bertambah pusing nantinya untuk mencari uang tambahan sebagai biaya sekolah adiknya.

Tapi...

Chaeyoung kembali menatap pada selebaran itu.

...penawaran itu begitu menarik. Siapapun wanita yang bersedia akan dibayar berapapun sesuai permintaan. Dan Chaeyoung bisa menggunakan kesempatan itu. Pengobatan neneknya, pendidikan adiknya setelah lulus sekolah setelahnya, dan juga, mungkin dia bisa memulai untuk memikirkan dirinya untuk berkuliah di tempat yang ia inginkan.

Chaeyoung dengan cepat menggelengkan kepalanya. Apa-apaan barusan? Mau semiskin apapun dirinya, tak seharusnya ia memikirkan penawaran gila itu.

Bus yang telah ditunggunya pun telah tiba, membuatnya dengan cepat beranjak bersama dengan beberapa orang di halte tersebut yang juga ikut menunggu sama seperti dirinya.

Namun, Chaeyoung kembali menghentikan langkahnya. Melirik kembali pada selebaran itu untuk yang ke sekian kalinya.

"Nona, apa anda tak mau naik?"

"Ne?" Chaeyoung tersadar, ketika supir dari bus itu menegurnya, "ah, ne. Maafkan aku." Dan meneruskan langkahnya selanjutnya, sembari mencoba untuk menghapuskan pemikiran tak warasnya tentang selebaran aneh itu.





--To Be Continued--

Hayukkkk jejaknya dulu yaaa. Ntar liat reaksi kalian nanti aku bakal update cepet atau gak 🤭🤭🤭

all with you ❌ rosekookWhere stories live. Discover now