06

1.4K 184 8
                                    

Pagi hari yang baru bagi Chaeyoung. Benar-benar sangat baru baginya karena harus terbangun di kamar dan suasana yang sangat berbeda.

Keluar dari kamarnya dalam keadaan yang lebih segar, langkahnya membawanya menuju area dapur dimana ia menemukan Bibi Kang di sana. Sudah pasti tengah sibuk untuk membuatkan sarapan.

"Oh, nona. Anda sudah bangun?"

Chaeyoung mengangguk dengan senyumannya, berjalan mendekat pada wanita paruh baya itu. "Aku terbangun karena aroma masakan yang bibi buat."

"Benarkah? Bagaimana tidur anda semalam?"

Lagi, Chaeyoung hanya mengangguk tanpa bersuara kali ini. Mengingat kembali apa saja yang ia lakukan kemarin setelah menginjakkan kaki di tempat barunya ini.

Dirinya benar-benar diasingkan seperti yang Tuan Muda katakan. Bahkan ponsel pun tak ada, hanya sebuah telepon yang sayangnya pun tak bisa ia gunakan secara bebas jika tanpa izin dari Bibi Kang. Wanita itu terus saja mengawasi gerak-geriknya, seolah menjadi mata bagi Tuan Muda selama dia tak ada. Chaeyoung tak menyalahkannya, karena sudah pasti itu adalah suruhan dari Tuan Muda. Dan waktu berlalu begitu saja, hingga ia akhirnya jatuh terlelap karena menunggu Tuan Muda akan datang. Takut pula jika malam ini ia melaksanakan apa yang memang harus dilakukannya.

"Ada apa, nona? Anda mencari sesuatu?"

Chaeyoung yang saat itu mengelilingi pandangannya kini menatap kembali pada Bibi Kang, menggeleng sebagai jawabannya. "Tidak apa."

"Anda yakin? Saya bisa mencarikan sesuatu untuk anda jika memang anda membutuhkannya."

Chaeyoung agak ragu, tapi ia menghilangkan semua itu. "A-Apa semalam dia tidak datang kemari?"

Bibi Kang nampak mengerutkan kening, namun mengerti setelahnya siapa yang dimaksudkan oleh Chaeyoung. "Ah, Tuan Muda. Semalam, dia datang kemari."

"Benarkah?"

"Ne. Tengah malam tadi, Tuan Muda datang kemari. Setelah melihat nona sudah tertidur, dia menghabiskan waktunya di ruang kerjanya. Mungkin saja dia juga tertidur di sana."

Chaeyoung mengikuti arah pandang Bibi Kang, pada sebuah ruangan yang sempat Chaeyoung lihat. Baru saja mengetahui ruangan apa itu setelah mendengar penjelasan Bibi Kang.

"Bibi..."

"Iya, nona? Apa anda butuh sesuatu yang lain?"

Chaeyoung berdehem sejenak, "bisakah bibi tak terlalu formal padaku? Aku sedikit tak enak ketika kau memperlakukanku seperti ini."

Bibi Kang tersenyum mendengarnya. "Tak enak, atau tak terbiasa?"

Chaeyoung tak menjawabnya, membuat Bibi Kang hanya tertawa pelan dan mengangguk setelahnya. "Baiklah jika itu membuatmu merasa lebih nyaman."

"Terima kasih, bibi."

"Baiklah. Sekarang, apalagi yang ingin kau ketahui tentang Tuan Muda?"

Chaeyoung sedikit tertawa canggung karena niatnya terbongkar dengan dalih ingin berbicara basa-basi dengan Bibi Kang. Dan membuat Bibi Kang yang melihatnya kembali tak bisa menahan senyumnya.

"Apa sangat ketahuan sekali, ya?"

"Tuan Muda itu benar-benar tertutup. Hanya orang-orang terdekat dan terpercayanya saja yang mengetahui banyak tentangnya. Jadi wajar sekali jika kau ingin tahu tentangnya."

"Jadi, bibi juga termasuk orang-orang itu? Atau Tuan Kim Yong Jun?"

Bibi Kang mengangguk. "Kurasa. Aku sudah bersama dengan keluarga ini bahkan sebelum Tuan Muda lahir. Jadi aku melihat bagaimana Tuan Muda tumbuh dan menjadi sosok seperti ini. Sama seperti Yong Jun. Kami berdua bisa dikatakan dua orang yang cukup lama bekerja untuk Keluarga Ha."

all with you ❌ rosekookDove le storie prendono vita. Scoprilo ora