BAB 17

2K 162 3
                                    

     Pagi itu setelah mereka sarapan dan mempersiapkan diri mereka mengembalikan kunci pada pengelola villa, kemudian mereka meninggalkan villa untuk pulang. Selama di perjalanan mereka melihat keindahan pemandangan, matahari yang bersinar terang, suhu udara yang dingin, melihat aktivitas warga, rumah penduduk, mereka juga berhenti untuk membeli oleh-oleh dan makanan ringan agar dapat di nikmati selama perjalanan.

     Beberapa jam telah berlalu, akhirnya mereka sampai di sebuah tempat makan. Terlihat Yasa, Indra dan Icha memesan makanan, sementara yang lainnya duduk dan memesan minuman.

     "Al, nanti gua yang bawa aja ya, kayaknya lu ngantuk banget." kata Yasa.

     "Eehh.., lu yakin gak apa-apa?" tanya Aldo.

     "Udah tenang, lu tidur aja di mobil." sambung Yasa

     "Emang semalem lu begadang ya? Bukannya lu tidur paling cepet?" tanya Icha sambil menikmati kerupuk.

     "Eehh… iya sih, tapi…"

     "Tapi kenapa? Lu gak ada gangguan dari gua kan? Soalnya gua kan jauh tidurnya sama lu." kata Evan.

     "Nggak kok." jawab Aldo tersenyum kecil.

     "Iya jauh sih dari Aldo, tapi bantal lu kenapa bisa kelempar ke muka gua ya Van? Emang lu mimpi apaan sih?" tanya Yasa.

     "Ah serius!? Tuh bantal kenapa bisa melayang ke muka lu yak? Hmm gua sih mimpi ketemu bidadari cantik, trus gua maen pukul-pukulan pake bantal di kasur beuhh, pokoknya so sweet deh...hehehe."  kata Evan cengengesan.

     "Asli! andai tuh bidadari tau aslinya lu tidur begitu, bakalan kabur!" sahut Indra.
Dengan mulut komat kamit Evan memandang Indra dan yang lainnya yang sedang menertawakan dirinya.
Tak lama pesanan mereka datang, dan mereka segera menikmati makan siang. Namun Evan beranjak dari duduknya.

     "Lah, lu mau kemana Van?" tanya Yasa.

     "Mau ke toilet dulu, jangan di makan ya punya gua!" kata Evan sambil menyemburkan makanannya.

     "Dih jorok banget nih anak!" kata Yasa.

     "Hehehe, biar gak di comot sama lu!" sahut Evan, kemudian ia bergegas ke toilet umum. Setelah keluar dan mencuci tangan Evan terkejut dengan kehadirian seseorang yang menghampirinya.

     "Eh maaf Mas, kamar mandinya kosong gak?" tanya orang itu yang ternyata seorang wanita cantik berambut sebahu dan poni yang lurus. Dengan tatapan tanpa berkedip Evan hanya memandang wanita itu. "Mas….!"

     "Eh eeh anuu kosong kok, silahkan masuk, mau ditungguin?" tanya Evan.

     "Hmm.. boleh, emang serem ya?" tanya wanita itu tersenyum sambil memainkan poninya.

     "Ehh, nggak sih, cuma jaga-jaga aja kalau ada apa-apa." kata Evan tersenyum.
Kemudian wanita itu masuk ke dalam kamar mandi, namun ia tak mengunci kamar mandinya. Dengan bingung Evan hanya bertanya dalam hati.

      "Kok gak di kunci kamar mandinya?" Gumam Evan bingung.
Namun ia tak menggubrisnya dan tetap berdiri di dekat kamar mandi.

Tak lama ada seorang Ibu-Ibu sambil membawa anaknya yang berumur sekitar empat tahun berjalan menuju kamar mandi.

      "Ada orang ya?" tanya Ibu itu.

     "Eeh ada tadi Bu, barusan masuk." kata Evan.

     "Tapi pintunya gak di kunci." jawab Ibu itu yang perlahan membuka pintu kamar mandinya untuk memastikan.

     "Ehh Bu.. Jangann!" sahut Evan. Namun ia terkejut melihat kamar mandi yang kosong.

     "Loh katanya tadi ada orang, ini kosong." jawab Ibu itu sambil menarik anaknya masuk ke dalam toilet dan menutup pintunya. Dengan bingung Evan hanya terdiam dan bergegas lari untuk melanjutkan makan siang.

     Sampai di tempat makan Evan duduk dan hanya terdiam, ia pun segera menyedot minuman teh manis.

     "Eh itu es teh manis punya gua! Kok lu minum? Itu punya lu di sebelah kanan!" kata Icha yang segera merebut air minumnya.

     "Eh iya lupa! Maap!" jawab Evan yang langsung meminum segelas teh manis nya dan hanya memandang makanannya.

     "Udah tenang, gak bakal ada yang ambil kok, buruan makan! Abis itu kita balik." kata Yasa.

     "Tapi Yas…." sambung Evan.

     "Udah makan! Lu pasti laper, emang lu mau kita tinggal?" tanya Yasa tersenyum.

     "Nggak…." jawab Evan menggelengkan kepala dan menikmati makan siangnya. "Tapi Yas…."

     "Udah makan! Keburu dingin itu makakanan lu!"  sahut Icha dengan gaya tomboi nya. Kemudian Evan menunduk dan melanjutkan makan siangnya.

JINGGA 2 (BAB 1 s/d BAB 38 ).. End ✔️Where stories live. Discover now