Pagi itu matahari bersinar cerah, burung-burung bernyayi hinggap di dahan dan kupu-kupu mengepakkan sayap mengelilingi bunga yang bermekaran. Yasa terbangun dan keluar kamar. Ia melihat Indra yang sedang membuat sarapan di dapur. Sementara Vika dan Icha pun keluar kamar dan membantu Indra menyiapkn sarapan.
"Pagi Yas! Gimana tidurnya nyenyak?" tanya Vika.
"Mayan, dingin banget tadi pagi, Aldo sama Evan belum bangun?" tanya Yasa yang meneguk segelas susu cokelat.
Tak lama Aldo membuka pintu kamarnya dan berjalan perlahan menghapir ke meja makan. Yasa dan Indra pun bingung melihat gerak gerik Aldo.
"Lu kenapa Al? kenapa jalan lu begitu?" tanya Yasa. Sementara Aldo duduk di depan meja makan. Sementara Vika meletakkan secangkir susu cokelat.
"Gpp kok. Eh makasih Vik susu cokelatnya." jawab Aldo yang sedikit meringis menahan sakit.
"Lu baik-baik aja kan?" tanya Indra heran.
"Hmm.. Gimana ya? Gua sih baik-baik aja, cuma ada kejadian aneh semalem." kata Aldo.
"Kejadian apa?" sahut Vika heran.
"Tiba-tiba tv di kamar gua nyala sendiri. Padahal sebelum tidur kondisinya gua matiin loh." kata Aldo sambil menikmati secangkir susu cokelat.
"Trus kenapa lu ngerasa kesakitan gitu sambil megang itu lu?" tanya Icha yang memegang roti bakar dan mengolesinya dengan mentega.
"Eehh.. Anuu…." jawab Aldo singkat.
"Lu jatoh dari tempat tidur?" tanya Indra heran.
"Bukan Ndra, tapi…. Semalem masa depan gua di tendang." jawab Aldo sambil menutup mukanya menahan malu.
"HAH? SIAPA YANG NENDANG?" tanya Vika heran. Sementara yang lainnya pun juga terkejut mendengar penjelasan dari Aldo.
"Morniiinggg everybody! Hooooaaaaammmmm…. Aduh wangi banget bau roti bakarnya." sahut Evan yang tiba-tiba keluar kamar dan menghampiri ke meja makan.
"Morning Evan, ayo sarapan dulu." kata Vika.
"Iya makasih Vika cantik! Eh kenapa lu Al? Lu sakit perut? Ke toilet gih." jawab Evan yang duduk di samping Yasa dan mengambil sepotong roti bakar.
"Eh lu apain nyet si Aldo!" tanya Yasa.
"Hah? Kagak gua apa-apain kok, emang lu kenapa Al? Orang gua tidur kok, lgipula kan kasurnya kita kepisah." jawab Evan memandang Yasa dan lainnya.
"Itu masa depan Aldo kok bisa kesakitan? Apa jagan-jangan?" tanya Indra menatap Evan yang sedang mengunyah roti bakarnya.
"Idihhh, coy! Kagak lah! Gua gak macem-macem sama Aldo, emang kenapa si Al?" tanya Evan menatap Aldo bingung.
"Semalem Evan nendang otong gua." jawab Aldo dengan malu-malu wajahnya menunduk.
"HAH KOK BISA?" Tanya Evan dan Yasa.
"Wah parah lu Van! Tanggung jawab lu! Minta maap sama Aldo!" jawab Indra.
"Serius gara-gara gua?" tanya Evan. Kemudian Aldo menceritakan kejadian semalam yang ia alami.
"Wah parah lu Van! Tidur misah aja masih suka nyiksa orang!" canda Indra.
"Lah maap Al, gua minta maap, gua gak tau kalau gua nendang burung kenari lu! Namanya juga gua tidur nyenyak, tapi kok bisa ya bantal, guling sama selimut gua obrak abrik?" tanya Evan dengan bingung.
"Sembarangan lu bilang burung kenari! Punya Aldo segede burung gagak tau!" kata Yasa.
"Dih emang lu pernah liat?" canda Evan dengan mulut komat kamit.
"Evan, kok bisa sih lu tidur berantakan gitu? Besok -besok bobonya di iket ya?" tanya Vika.
"Ogaaah ah jangann! Lu pikir gua kambing! Ya maaf, emang gua tidurnya begitu, tapi makasih ya Al udah angkatin bantal guling sama selimut gua, sumpah gua minta maaf gak sengaja." kata Evan sambil meraih tangan Aldo dan memberi salam ke keningnya. Sementara yang lainnya haya tertawa melihat tingkah Evan.
"Iya gak apa-apa, ya udah kita sarapan yuk!" ajak Aldo.
"Eh siang ini kita mau kemana?" tanya Yasa.
"Kita cari ubi madu yuk! Atau oleh-oleh." kata Evan.
"Eh itu ntar aja kali pas kita mau pulang, kita hunting lokasi aja yuk buat foto-foto, atau cari tempat rekreasi di daerah sini." kata Icha.
"Hayuukkkkkkkkk!" jawab mereka kompak. Sementara Aldo masih sedikit meringis kesakitan.
"Aldo masih sakit ya? Mau di bawa ke tukang urut? Atau mau ke UGD?" tanya Evan perlahan menatap Aldo.
"Eehh.. Gak usah gak apa-apa." jawab Aldo tersenyum dan mengunyah roti bakarnya.
VOUS LISEZ
JINGGA 2 (BAB 1 s/d BAB 38 ).. End ✔️
HorreurCerita ini melanjutkan dari Jingga sebelumnya. Tentang tiga sahabat dan tiga mahasiswa bernama Yasa, Indra dan Evan yang menempati kostan dengan bangunan yang terlihat tidak begitu modern. Setelah mengetahui kejadian yang di alami oleh Jingga dan...
