BAB 11

2.1K 155 2
                                    

     Malam itu Vika, Indra, dan Evan sedang memasak di dapur, sementara Aldo, Yasa dan Icha sedang membuat barbeque di dekat kolam renang. Tak lama Vika dan Indra membawa masakan mereka ke belakang villa, dan meletakkan di meja.

 Tak lama Vika dan Indra membawa masakan mereka ke belakang villa, dan meletakkan di meja

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

*Hanya sebua ilustrasi.gambar.

     "Nih udah jadi pasta udangnya. Gimana barberque nya?" Tanya Evan.

 Gimana barberque nya?" Tanya Evan

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

*Hanya sebuah ilustrasi gambar.

     "Udah nih, lu udah bikin teh angetnya?" tanya Yasa.

     "Udah dong." jawab Vika.

     "Ayo, udah siap nih makan malam kita, sumpah dingin banget hawa nya." kata Indra.

Mereka pun menikmati makan malam bersama sambil mengobrol dan menikmati suasana malam hari yang sangat tenang, terdengar suara jangkring, dari kejauhan terdengar suara burung malam yang berbunyi.

     "Itu burung apaan yak?" tanya Evan.

     "Kayaknya burung hantu sih." jawab Icha.

     "Emang masih ada burung hantu di alam bebas?" tanya Evan.

     "Ada lah, mungkin emang sengaja di lepas kali sama pengelola villa ini." jawab Icha.

     "Eh abis makan kita berenang yuk!" ajak Evan.

     "Elu aja gih sono yang berenang! Gua sih ogah, dingin banget pastinya." kata Icha.

     "Yaealah kan kamar mandi ada water heater nye, tinggal bilas pake air hangat." jawan Evan dengan mulut komat-kamit.

     "Eh Aldo malam ini tidur sama siapa?" tanya Vika.

     "Sama Evan." jawab Aldo sambil menikmati barberque nya dan sepiring pasta.

     "Gua cuma mau kasih tau aja sama lu Al, jangan kaget ya kalau liat Evan tidur." kata Yasa sambil menatap Indra sambil cengengesan.

     "Emang kenapa sama Evan?" tanya Aldo bingung.

     "Dih, apaan sih kalian! Jangan dengerin Al, mereka emang suka sirik sama gua! Ntar juga pada kangen tidur sama gua." jawab Evan dengan mulut komat kamit.

    "Idih kangen dari mananye Burhan! Hahahahahah!" sahut Yasa tertawa. Sementara Evan tetap memandang Yasa dan Indra.

Selesai makan Yasa memainkan gitar, dan sebagian bernyayi di keheningan malam.

     "Request dong!" kata Evan.

     "Lu mau lagu apa?" tanya Yasa.

     "Lagunya Beyonce.. Judulnya mandul." sahut Evan yang asik mengunyah jagung bakar.

     "Emang ada gitu? Emang mbak Beyonce nyanyi lagu dangdut?" tanya Vika heran. Sementara yang lainnya hanya tertawa mendengar percakapan Evan dan Vika.

     "Atau lagunya keti peri deh.." kata Evan.

     "Jangan aneh-aneh, yang mana lagunya?" tanya Yasa.

     "Judulnya isep-isep tebu!" jawab Evan. Sementara Vika dan yang lainnya tertawa. Tak lama Aldo terdiam memandang ke arah dalam villa.

     "Eh barusan apan tuh?" tanya Aldo, sementara yang lainnya menengok ke arah dalam.

     "Lu liat apaan Al?" tanya Indra.

     "Hmm… kaya ada yang lewat ke arah dapur." jawan Aldo.

     "Jangan becanda lu Al!" kata Evan yang langsung mepet ke arah Yasa dengan mulut yang masih mengunyah jagung bakar.

     "Apaan sih lu dempet-dempet ke gua! Itu mulut lu cemong-cemong sama saus jagung bakarnya! Berantakan banget sih makan jagung bakar doang!" kata Yasa sambil mendorong Evan. Dengan mulut komat kamit Evan mengusap mulutnya penuh dengan saus barberque.

     "Serius lu liat ada yang lewat di dalem?" tanya Indra menatap Aldo.

     "Serius! Masa gua bohong!" kata Aldo dengan wajah serius, sementara yang lainnya hanya saling memandang bingung.

JINGGA 2 (BAB 1 s/d BAB 38 ).. End ✔️Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz