Bagian Duapuluhtujuh

1.8K 298 12
                                    

    Yoongi mengerjapkan matanya, kepalanya terasa pusing, dan tenggorokannya terasa kering.

    "Kau butuh sesuatu?"

    Yoongi segera melihat kearah kanannya, mendapati seorang gadis yang selama ini selalu dia rindukan kehadirannya.

    Gadis yang pernah dia sakiti di masa lalu, sekaligus gadis yang selalu mengisi hatinya selama beberapa tahun kebelakang ini.

    "Kenapa aku bisa ada di sini?" tanya Yoongi.

    "Kau tidak ingat? Kau sendiri yang menghubungi ku? Jadi ya aku terpaksa menjemputmu, dan membawamu kerumahmu?"

    "Begitukah?"

    Umji mengangguk, "Kau mau minum?"

    Yoongi menganggukkan kepalanya pelan, karena masih merasa pusing.

    Umji beranjak dari kursinya, lalu mendekat kearah ranjang Yoongi dan membantu Yoongi untuk duduk dan bersandar di kepala ranjang.

    "Nyonya Min dan tuan Min harus pergi ke rumah saudaramu, mereka menyuruhku untuk menjagamu, setidaknya sampai kau sadar?" Umji mengambil gelas yang ada di atas nakas, lalu memberikannya kepada Yoongi.

    Yoongi langsung menenggak habis air yang ada di dalam gelas, tenggorokannya benar-benar kering.

    "Aku membuatkanmu Sup, kau ingin makan sekarang atau nanti?"

    Yoongi menyeritkan dahinya, apakah dia sedang bermimpi? Kenapa Umji tiba-tiba perduli kepadanya? Tapi jika ini benar-benar hanya mimpi Yoongi berharap dia tidak pernah terbangun lagi.

    "Ada apa? Masih merasa pusing? Atau ada yang sakit?" Umji menyentuh kening Yoongi dengan punggung tangannya.

    "Aku sudah tidak apa-apa," Yoongi meraih tangan Umji dan menggengamnya dan menaruhnya di pipinya sendiri, terasa hangat, sungguh sebuah kehangatan yang nyata.

    "Ngomong-ngomong aku ingin bertanya sesuatu."

    Yoongi menatap Umji yang terlihat sedikit gugup, lalu dia teringat sesuatu.

    "Kenapa kau memajang fotoku di sana? Dan bukankah ukurannya terlalu besar?"

    Yoongi berharap bumi menelannya sekarang juga karena kebodohan yang sudah di perbuat!

.
.
.
.
.
.

    "Setelah ini aku akan pulang," ucap Umji setelah menaruh segelas air di depan Yoongi.

    "Kenapa?"

    "Kenapa apanya?"

    "Kenapa kau harus pulang? Kau ada urusan?"

    Umji mendengus, "Aku seharusnya menikmati waktu liburku yang hanya dua hari, tapi aku malah harus menemanimu! Harusnya kau sadar tuan Min, karyawan mu ini butuh istirahat!"

    Bukannya merasa jengkel Yoongi malah tersenyum saat mendengar omelan Umji, bagi Yoongi dia lebih senang mendengar ocehan Umji mengenai dirinya, dari pada harus melihat Umji menghindari dirinya.

    "Malah senyum, oh iya ngomong-ngomong dimana istrimu? Dari tadi aku tidak melihatnya?"

    "Istri siapa?" tanya Yoongi kebingungan.

    "Yoo Jiae! Masa kau lupa nama istrimu sendiri!"

    Yoongi tersenyum kecut nama itu mengingatkannya akan kenangan buruknya dengan Umji.

    "Aku dan Jiae tidak pernah menikah, dan aku tidak pernah menikah dengan siapapun."

    Umji terlihat tidak terkejut dengan jawaban Yoongi, karena sebelumnya dia sudah mendengar hal itu dari nyonya Min.

    "Kenapa kau tidak jadi menikah?"

    "Aku tidak mencintai dia, haruskah kau bertanya hal itu?"

    "Aku hanya penasaran saja, aku dengar dari teman-temanku bahwa kau sudah menikah?"

    "Tidak, mungkin itu mereka mendengar berita yang salah?"

    Umji mengangguk saja, toh sekarang sudah tidak ada hubungannya lagi dengan dirinya? Mungkin?

    "Ada yang mau kau tanyakan lagi?"

    Umji melirik sebentar kearah Yoongi, "Kenapa akhir-akhir ini kau selalu mengikuti aku? Kau fikir aku tidak tahu mobil mu selalu mengikuti ku?"

    "Aku hanya khawatir, kau selalu pulang terlambat," balas Yoongi.

    "Jangan lakukan lagi, rasanya tidak nyaman, apa kau tidak merasa dirimu terlihat seperti penguntit?"

    "Tidak, karena itu kau, aku hanya ingin memastikan dirimu benar-benar sampai di rumah."

    "Kau tidak perlu melakukan hal itu, hanya membuang-buang waktu bukan? Lagipula kita sudah tidak memiliki hubungan apapun, sampai kau harus memastikan aku selamat sampai dirumah?"

.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~
Aku tidak menyangka~
Yang nunggu cerita ini banyak~
Aku terharu~
Maaf karena jarang up~
Aku lagi sibuk sama tugas ngampus jadi susah ngetik.
Dan beberapa hari ini kuotaku habis maklum anak kuliah, duit abis buat fotokopi buku, tugas, ngeprint tugas dan berbagai macam hal #malahcurhat
Yaudah pokoknya makasih udah nungguin cerita ini
Sayang kalian~ 😍😍😍

  

Fake Love [KYN-MYG]✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon