Bagian Duapuluhtiga

2.4K 306 18
                                    

    Umji hampir saja lupa caranya bernafas saat melihat siapa yang sekarang sedang berdiri dihadapannya.

    "Sekertaris Kim, kenalkan ini Tuan Min, dia adalah CEO perusahaan kami."

    Umji tidak tahu harus berbuat apa, diah hanya membungkuk sebentar, bahkan dia terlihat enggan untuk menatap laki-laki yang pernah mengisi sekaligus menyakiti hatinya.

    "Mohon bantuannya Sekertaris Kim," ucap Min Yoongi.

    "Mohon bantuannya juga Tuan Min," balas Umji sambil membungkuk hormat.

    "Kalau begitu aku akan menunjukkan ruanganmu," ucap Wanita paruh baya itu, "Tuan Min kami permisi dahulu."

    Umji sekali lagi membungkuk dia tidak menyangka harus menjadi sekertaris pria bernama Min Yoongi itu.

~~~~~~~~~~~~~~~~

    "Apa?! Maksudmu mantan guru kita itu?!" tanya Sinb dari sebrang sana.

    "Jangan teriak, telingaku sakit!" balas Umji kesal.

    "Sudahlah,setelah masa ujicobamu habis, jangan di teruskan!" ucap Sinb.

    "Pantas saja Ibuku sangat senang saat aku diterima bekerja di perusahaan ini! Sial ternyata aku tertipu!" ucap Umji sambil menghentak-hentakkan kakinya.

    "Lagipula, ini seperti di dalam cerita novel saja!" ucap Sinb sambil tertawa, "Dan di akhir cerita kau dan guru kiler itu akan kembali bersama dan hidup bahagia yey!"

    "Tidak akan!" balas Umji kesal.

     Sinb kembali tertawa mendengar jawaban Umji, "Tapi aku benar-benar kaget, aku fikir dia akan tetap mengajar disana?"

    "Aku tidak perduli, yang jelas aku harus bersikap seolah-olah tidak mengenalnya!"

    "Kau yakin? Kalian akan sering bertemu mulai dari sekarang, aku rasa kau juga akan sering bertemu dengan gadis yang sudah merebut tunanganmu itu?"

    "Ucapkan selamat tinggal kepada camilan titipanmu, makan saja makanan rumah sakit sana!" setelahnya Umji langsung memutus sambungan telpon dari Sinb.

     "Kenapa aku jadi malah uring-uringan seperti ini?" ucap Umji.

.
.
.
.
.
.
.

    Padahal baru hari pertama bekerja, tapi kenapa Umji sudah harus disibukkan dengan mengatur jadwal rapat untuk Yoogi.

    "Astaga sebulan ini dia full rapat dengan para investor,  bahkan dihari minggu?" ucap Umji tidak percaya, "Itu artinya aku juga harus menemaninya?"

Tok tok tok

    Umji mendongak karena suara ketukan yang membuat dirinya kaget.

    "Masuk saja," balas Umji.

    Dan setelah nya Umji menyesal mengatakan hal itu, karena ternyata yang mengetuk pintunya adalah Yoongi.

    "Oh, tuan Min? Maafkan saya bersikap tidak sopan," ucap Umji penuh dengan kebohongan, "Apa ada yang perlu saya bantu? "

    Yoongi mendekat ke arah Umji yang sekarang sedang berdiri di depan mejanya.

    "Kenapa kau bisa bekerja di sini?" tanya Yoongi.

    "Maaf tuan Min,  saya lolos tes dengan prosedur yang di buat oleh perusahaan anda," balas Umji sekenanya.

    Yoongi terlihat semakin kebingungan,  "Apa karena ibumu?" tanya Yoongi.

    "Maaf tuan, aku lolos benar-benar karena kemampuanku, bukan karena hal lain."

    Yoongi menghela nafas pasrah,  "Terserah kau saja," balas Yoongi lalu beranjak keluar dari ruangan Umji.

    Umji berdecak kesal, "Ada apa sih dengannya!"

~~~~~~~~~~~~~~~~

    Umji sudah tidak tinggal lagi bersama orang tuanya, sekarang dia lebih memilih tinggal sendirian di apartemen yang kakaknya belikan untuk Umji.

    Walau tidak mewah, setidaknya Umji bisa menjadi dirinya sendiri disana.

    "Dua hari lagi, Sinb sudah bisa keluar rumah sakit, haruskah aku menyiapkan pesta untuknya? "

    Umji kembali berfikir, seharusnya dia menghubungi dahyun, tapi sekarang Dahyun sedang sibuk dengan tugasnya sebagai pelatih Yoga.

    "Hah sebaiknya aku tidur, besok aku harus datang sebelum dia tiba!" ucap Umji.

    "Semoga selanjutnya tidak ada masalah yang lebih rumit dari hari ini!"

    Setelahnya Umji langsung memejamkan matanya dan berlayar ke alam mimpi.

.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~
Udah gitu dulu

Fake Love [KYN-MYG]✔Onde histórias criam vida. Descubra agora