Bagian Limabelas: Bagian dari Masalalu

2.5K 363 12
                                    

Budayakan vote sebelum baca!
Hargai saya sedikit sebagai orang yang udah cape menulis dan berfikir!
~~~~~~~~~~~~~~~~~

    Sampai kemarin Yoongi fikir dia
sudah menetapkan hatinya kepada Umji, gadis yang dijodohkan dengannya dan juga berstatus sebagai muridnya.

    "Kau benar-benar tertarik kepada Umji?" Jin yang duduk di kursi depan Yoongi sedang sibuk dengan laptopnya, memulai pembicaraan di antara mereka.

    "Ada apa tiba-tiba kau bertanya?" tanya Yoongi balik.

    "Tidak ada, hanya penasaran saja," balas Jin.

    Yoongi mendengus tidak perduli, lagi pula dia tahu Jin bukan orang yang perduli dengan kehidupan pribadi orang lain.

    "Aku dengar kau sebentar lagi akan menikah? Kau benar-benar siap dengan gadis itu?" tanya Yoongi.

    "Namanya Soojung, jangan sebut dia dengan gadis itu!" balas Jin tidak suka gadisnya diremehkan.

    "Baiklah-baiklah, jadi kapan kau akan menikah?" tanya Yoongi tidak perduli.

    "Setelah Sowon menyelesaikan ujiannya, tapi bukankah kau yang sepertinya akan lebih dahulu menikah?" goda Jin, tapi sayang tidak berpengaruh terhadap Yoongi.

    "Tidak, dia harus lulus dari universitas dulu!" ucap Yoongi sambil menyandarkan tubuhnya kepunggung sofa.

    "Kau yakin bisa menunggu selama itu?" tanya Jin lagi.

    "Tentu saja aku bukan anak-anak lagi, tidak ada masalah."

    "Lalu bagaimana dengan Umji? Apa kai yakin dia bisa? Kau tahu dia masih akan terus tumbuh menjadi dewasa dan mungkin saat itu dia sudah bisa memikirkan apa yang seharusnya dia lakukandan kau fikir dia masih akan terus bersamamu?"

    Yoongi mendelik kearah Jin,  tapi ucapan Jin memang benar, Umji akan menjadi dewasa dan apa Umji akan tetap bersamanya?

    Umji menutup mulut dan hidungnya dengan saputangan,  karena tiba-tiba sama dia merasa hidungnya gatal dan selang beberapa detik, dia bersin dengan suara kencang, walau begitu dia sudah menutup mulut dan hidungnya dengan tisue.

    Sinb yang lagi duduk di sebelah Umji sampai melompat karena kaget. "Kau ini mengagetkan aku saja!" ucap Sinb sedikit kesal.

    "Aku ini bersin! Tidak boleh ditahan, lagian juga yang lain biasa saja ada apa dengan mu?" tanya Umji.

    "Sinb akhir-akhir ini terus kagetan,  padahal aku hanya menyentuh bahunya tapi dia kaget!" sambung Dahyun,  yang duduk dikursi belakang Sinb.

    Sinb malah melengos tak berniat menjelaskan apapun.

    "Ada apa dengamu?" tanya Umji.

    "Entahlah, sepertinya aku mengalami sesuatu yang buruk, mungkin?" balas Sinb.

    "Sesuatu yang buruk, seperti apa maksudmu? Kau tidak lupa PR matematika kan?" tanya Dahyun seketika panik.

    Pasalnya itu sama saja cari mati, entah apa hukuman yang akan di terima Sinb jika dia lupa dengan pr yang di berikan oleh guru killer mereka itu.

    "Tidak mungkin semalam dia sudah memintaku untuk mengirimkan foto jawaban untuk pr matematika!" balas Umji.

    "Wah, Sinb pemalas!" ejek Dahyun.

    "Aish! Kalian ini menyebalkan sekali!" ucap Sinb yang tiba-tiba bangkit, lalu berjalan keluar kelas dengan langkah kesal.

    "Dia marah padaku?" tanya Dahyun.

    "Memangnya kau berbuat salah kepadanya?" tanya Umji.

    "Sepertinya tidak, dia masih baik-baik saja saat di tempat latihan kemarin?" balas Dahyun.

    "Ya sudah kita tanyakan lagi saja nanti."

.

    Gadis cantik itu berjalan dengan langkah anggunnya menyusuri sebuah kompleks perumahan yang terlihat cukup mewah.

    "Terakhir aku kemari sekitar delapan tahun yang lalu?" ucap gadis itu karena melihat perubahan yang terjadi di jalan yang ia lewati.

    "Wah bahkan sampai taman ini pun sudah berubah!  padahal dulu hanya ada ayunan!" ucapnya lagi.

    Gadis itu berhenti disalah satu rumah dengan nuansa hitam putih, lalu menekan tombol bel yang ada di sana.

    "Apa dia ada di rumah? Tapi sekarang ku dengar dia mengajar di sekolah lama kami?" gadis itu terlihat merapihkan rambutnya yang sedikit berantakkan karena terkena angin.

    Tak lama ada seseorang yang membuka pintu gerbang.

    "Maaf cari siapa ya?" tanya wanita paruh baya itu.

    "Bibi Nam kan?  Aku Jiae, Yoo Jiae teman Yoongi!" balas Jiae.

    "Oh astaga nona Jiae, yang dulu tinggal dirumah sebelah kan? "

    Jiae tersenyum lalu mengangguk, "Apa Yoongi dan tante Min ada?" tanya Jiae.

    "Tuan Yoongi sedang mengajar di sekolah,  kalau nyonya ada," balas Bibi Nam.

    "Kalau begitu boleh aku bertemu dengannya?" tanya Jiae.

    "Nyonya sedang berada dikamar,  nona Jiae bisa tunggu sebentar? "

    "Tentu saja bibi Nam," balas Jiae sambil tersenyum.

   Sepeninggal bibi Nam Jiae melihat ke sekeliling rumah itu,  tidak berubah banyak, mungkin hanya cat yang diperbaharui.

    "Jiae?"

    Jiae mencari sumber suara,  lalu tersenyum mendapati nyonya Min berdiri di depan pintu rumah itu.

    "Tante!" Jiae berlari kecil mendekati nyonya Min.

    "Hai cantik, bagaimana kabarmu? " tanya nyonya Min.

    "Aku baik, tante bagaimana?  Aku kangen banget sama tante!" balas Jiae.

    "Tante juga baik, ayo kita masuk,  kita bicara di dalam saja," ajak nyonya min.

    Lalu keduanya masuk kedalam rumah, sambil mengobrol.

.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Yoo Jiae(Lovelyz)Teman masa kecil YoongiCinta pertama Min YoongiDan patah hati pertama Min Yoongi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yoo Jiae(Lovelyz)
Teman masa kecil Yoongi
Cinta pertama Min Yoongi
Dan patah hati pertama Min Yoongi

Fake Love [KYN-MYG]✔Where stories live. Discover now