Bagian Duapuluhenam

1.9K 274 10
                                    

    Umji tidak habis fikir apa yang sebenarnya di inginkan oleh Yoongi, hubungan mereka sudah berakhir, tetapi kenapa Yoongi malah bersikap seolah-olah mereka masih punya hubungan khusus, padahal hubungan mereka sekarang hanya sebatas atasan dan bawahan.

    "Umji? Kau dengar kan apa yang sedang kami bicarakan?" tanya Sinb dengan wajah menahan kesal.

    Dan wajah kesal Sinb semakin ketara saat Umji hanya tersenyum bodoh membalas pertanyaan Sinb.

    "Apa yang sebenarnya kau fikirkan? Aku dan Sinb sudah berbicara panjang lebar! Dan kau bahkan tidak mendengarkannya sama sekali!"

    "Maaf aku sedang memikirkan sesuatu yang lain," ucap Umji dengan wajah menyesal.

    "Umji, ponselmu bunyi tuh?" ucap Sinb sambil menunjuk ponsel Umji yang berada di atas meja.

    Mereka sekarang sedang berkumpul di rumah Dahyun, karena kebetulan rumah Dahyun sedang kosong.

    Dahyun dan Sinb bisa melihat raut wajah Umji yang berubah kesal saat melihat ponselnya.

    "Siapa?" tanya Dahyun.

    "Min Yoongi," balas Umji lalu menggeser tombol hijau untuk menjawab telfonnya.

    Lalu berjalan keluar dari kamar Dahyun untuk menghindari kedua temannya itu menguping.

    "Tuan Min, ada apa sampai anda menghubungi saya?"

    "Yewon?" Umji mengerutkan dahinya saat mendengar Suara Yoongi yang terdengar begitu pelan, berbarengan dengan suara dentuman musik yang terdengar sangat keras.

    "Tuan Min? Ada apa denganmu?"

    "Tolong aku, aku benar-benar membutuhkan mu, aku mohon."

    "Kau kenapa? Jangan menakutiku! Kau di mana sekarang?!"

    "Diskotik XX."

    "Kau mabuk?! Apa yang kau fikirkan sebenarnya?! Kau... "

    Umji melihat layar ponselnya, sambungan telefonnya sudah di matikan.

    Dia segera berlari kekamar Dahyun.

    "Temani aku ke diskotik XX!"

    "Hah?"

    "Jangan banyak tanya! Ayo cepat ikut aku!"

    Umji segera mengambil, tas dan juga kunci mobilnya, di ikuti Dahyun dan Sinb.

.
.
.
.
.
.

    Umji, Dahyun dan Sinb merasa seperti orang bodoh yang masuk kedalam diskotik dengan pakaian yang tidak nyambung dengan tempat mereka berada.

   

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

   

   

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

    "Sial! Aku mau pulang saja!" ucap Dahyun, bahkan dia tidak sempat memakai bedak atau apapun itu karena Umji benar-benar mendesaknya untuk ikut tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


    "Sial! Aku mau pulang saja!" ucap Dahyun, bahkan dia tidak sempat memakai bedak atau apapun itu karena Umji benar-benar mendesaknya untuk ikut tadi.

    "Sebenarnya apa yang membuatmu sampai terburu-buru kemari Ji? Lagi pula kenapa harus kesini?" tanya Sinb.

    "Yoongi sepertinya mabuk, dia menelfon ku tadi?" Umji sibuk celingukan untuk mencari keberadaan Yoongi.

     "Umji? Kau tidak sedang bercanda kan? Kenapa kau harus menemui orang itu?" Sinb menahan lengan Umji yang hendak pergi menerobos kerumunan orang yang berada di sana.

    "Aku tidak tahu Sin! Aku benar-benar khawatir! Biarkan aku mencarinya dulu!" Umji langsung menarik tangannya dari cengkraman Sinb dan melewati kerumunan orang-orang yang ada di sana.

     "Apa yang sebenarnya anak itu fikirkan? Kenapa dia jadi ceroboh seperti ini?" tanya Sinb.

    "Dia masih mencintai mantan tunangannya itu Sin, oh tidak maksudku mereka berdua masih saling mencintai!" balas Dahyun.

    "Tapi dia sudah di campakan!"

    "Tidak perduli di campakan berapa kalipun, karena jika sudah jatuh Cinta ya seperti itu?"

~~~~~~~~~~~

    Umji mendekati sebuah meja yang berada di pojok ruangan, Umji bisa melihat sosok Yoongi yang sedang menatap layar ponselnya.

    "Aku?"

    Layar ponsel Yoongi menunjukkan wajah Umji yang tengah tersenyum, Umji ingat dia mengambil gambar itu saat dia masih di Inggris dan memakai ponsel kakaknya.

    Umji mendekati meja itu, Yoongi terlihat tidak sadar dengan kedatangan Umji, dia masih sibuk menatap layar ponselnya, bahkan walau Umji duduk di sebelah Yoongi.

     "Aku ini jahat sekali, aku benar-benar makhluk paling jahat dan tidak berguna!" Yoongi mengatakan hal itu sambil tetap menatap layar ponselnya.

    "Apa yang telah aku lakukan? Aku melukainya! Padahal aku sangat mencintaimu! Aku sangat mencintaimu Kim Yewon!"

    "Jika saja kau tahu, aku sudah menyukaimu sejak lama, bahkan sejak kau mengatakan ingin menikah dengan kakakmu!"

     "Dengan kakak? Sejak aku sekolah dasar?"

    Yoongi tertawa,  "Saat itu aku datang untuk bermain dengan Namjoon, dan aku melihatmu untuk pertama kalinya dan aku langsung jatuh Cinta?"

    "Sayangnya itu tidak berlangsung lama, karena aku merasa jijik dengan diriku sendiri yang menyukai bocah sekolah dasar! Lalu aku bertemu Wendy, dan aku sangat mencintai dia! Kalian begitu mirip! Aku bahkan tidak bisa membedakan perasaanku yang sebenarnya! Aku sudah gila!"

    "Aku benar-benar mencintaimu Kim Yewon! Benar-benar-"

    Umji sedikit kaget saat tubuh Yoongi tiba-tiba saja limbung kearahnya.

    "Ada apa denganmu?! Tuan Min? Tuan Min!"

    Umji mencoba menepuk-nepuk pelan pipi Yoongi, namun sepertinya Yoongi benar-benar kehilangan kesadarannya.

.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~~~~~~
Gimana rasanya nungguin cerita ini nggak up selama berabad-abad?
Hahahaha
Nikmatin aja daripada aku nggak up sama sekali.
  

Fake Love [KYN-MYG]✔Where stories live. Discover now