Pregnant

72 3 0
                                    

Pulang dari honeymoon aku dan Robert tinggal di rumahku. Karena rumah Robert masih dalam perbaikan.

Sesampainya dirumah, kami disambut oleh para keluarga dan sahabat.

Robert seperti kegerahan,
"Aku mandi dulu ya sayang.”

Aku mengangguk lalu aku melihat Jungkook sedang santai, aku pun langsung menghampirinya yang berada di depan ruang keluarga, sambil memeluknya.

Aku jelas kaget ketika Jungkook melepaskan pelukanku,
"Kamu jangan seperti ini, kamu tidak boleh mengkhianati suami kamu, Sunie.”

Aku hanya bisa mengangguk sambil menyembunyikan mataku yang sudah berkaca-kaca,
"Maafkan aku Jungkook.”

Lalu aku sambil menangis masuk ke kamar. Dan aku tersadar, kalau aku sudah tidak bisa memeluknya lagi.
Hatiku seketika sakit, sangat sakit ketika mendengar Jungkook berkata seperti itu.

Tapi mungkin Jungkook lebih sakit hati setiap melihatku dengan Robert.

.
.

Dua bulan sudah berlalu setelah aku menikah dengan Robert, aku dan Robert mengurus perusahaan masing – masing, sedangkan Jungkook sudah mulai tour album barunya.

Kami sama – sama sibuk, aku sibuk mengurus perusahaanku sedangkan Jungkook terlalu sibuk tour, jadi kami semakin jarang kontakan.

Suatu pagi aku merasakan tidak enak badan, dari bangun tidur aku sudah merasakan mual yang begitu hebat, dan muntah – muntah.

Aku menghitung tanggalan datang bulanku dan ternyata aku sudah telat satu bulan lebih.

Sepertinya aku hamil. Tapi aku bingung, padahal aku baru melakukannya satu kali selama aku dan Robert menikah. Langsung hamil?

Akhirnya aku memutuskan ke dokter untuk menanyakan kondisiku dan dokter memberitahuku, bahwa aku sedang mengandung, sudah 4 minggu usia kandunganku.

Aku tidak tahu harus senang atau sedih. Tapi rasanya aku ingin sekali memberitahu Jungkook.

Setelah pulang dari rumah sakit, aku memutuskan untuk mampir ke rumah orang tuaku dulu, karena aku tahu disana lagi ada Jungkook.

Ketika aku sampai dirumah, aku bilang ke Jungkook,
"Jung, maafkan aku, sekarang aku sedang hamil.”

Jungkook tersenyum,
"Kamu kenapa minta maaf? Bukannya seharusnya kamu senang?”

Aku sangat takut ingin mengatakannya, tapi aku harus berbicara ini padanya,
"Jung, kalau kamu mau aku gugurin kandungan ini, akan aku lakukan, apapun jungkook. Kalau aku terus mempertahankannya nanti aku tidak bisa bercerai dengannya.”

Jungkook membawaku kedalam dekapannya,
"Kamu sudah berjanji untuk menjaganya, kamu harus memenuhi janjimu sendiri! Robert sudah tahu?”

Aku menggeleng,
"Aku baru dari rumah sakit sebelum mampir kesini, sehabis dari sini aku baru pulang dan beritahu Robert.”

Jungkook mengingatkanku,
"Kamu janji ya! Kamu harus menjaga anaknya Robert. Dia berhak bahagia.”

Jungkook menangis, melihat dia menangis, sungguh membuatku sakit dan tubuhku menjadi lemas seketika.

Aku mengecup pipinya,
“Jungkook, kalau kamu memang ingin aku menggugurkannya, aku tidak masalah.”

Jungkook menghapus air matanya dan tersenyum,
"Kamu harus menjaganya. Robert pasti sangat bahagia ketika mendengar kabar ini.”

Jin menghampiri kami dan langsung memelukku,
"Selamat ya sunieku, benar kata Jungkook, kamu harus menjaganya, anak itu kan anugerah dari Tuhan, Sunie.”

my happiness 💜Where stories live. Discover now