Kim Seokjin & Park Sun Hee

121 10 18
                                    

Jin dan Sun Hee berada di ruang musik, ternyata mereka lagi berduaan disana agar tidak kelihatan kita semua.

Jin yang sedang bermain piano, kemudian Sun Hee muncul dibelakang Jin, saat Jin menyadari bahwa yang berada dibelakangnya adalah perempuan yang dia cintai, Jin pun langsung berhenti bermain pianonya lalu menatap Sun Hee sambil berkata,

"Aku akan memainkan satu lagu buatanku untuk kamu, khusus untuk kamu, Sun Hee."

Jin memainkan lagunya, sebetulnya aku sudah mengetahuinya, kalau Jin selama ini sering sibuk di ruang musiknya karena dia ingin membuat satu lagu dan ternyata lagu itu dibuat untuk orang yang dia sayangi.

Sungguh romantisnya kembaranku satu ini. Jungkook saja tidak seromantis itu.

Rasanya jikalau Jin bukan kembaranku, aku sepertinya sudah menyukainya. Memang aku beruntung bisa menjadi kembarannya, sangat beruntung.

Tapi yang akan menjadi pasangannya lebih beruntung lagi. Karena aku tahu bagaimana sifat Jin terhadap perempuan, khususnya orang yang dia sayangi dan cintai.

Setelah Jin selesai memainkan satu lagu, lalu dia berlutut sambil membukakan kotak yang berisi sebuah cincin.

"Hanya dirimu seorang yang ada dihatiku, maukah kamu menghabiskan sisa hidupmu bersamaku?"

Sun Hee dengan air mata yang sudah menetes menjawab,
"Aku tidak bisa berjanji terus bersamamu, tapi aku janji akan selalu ada untumu selagi aku masih bernafas."

Kemudian Jin memasukkan cincin itu di jari manisnya Sun Hee.

Mungkin sudah satu jam lebih mereka berada disana.

Aku yang sedang berduaan dengan Jungkook di dalam kamar, tiba-tiba Jin langsung masuk dan memelukku seraya berkata,
"Aku sudah jujur dengan diriku sendiri, terima kasih atas peringatanmu my Sunie."

Aku dengan herannya menaikkan satu alis sebelah kanan,
"Maksudnya? Jujur?"

Sun Hee langsung menunjukkan cincin cantik yang berada di jemarinya. Kemudian aku pun teriak melihatnya, sungguh penuh keajaiban hari ini Jin langsung menyatakan perasaannya dan aku memeluk Sun Hee, bukan Jin.

Karena setiap hari aku juga bisa memeluknya. Tapi sungguh ini kabar yang sangat menggembirakan ditengah beratnya masalahku.

Aku tidak peduli dengan masalahku lagi sejenak. Saat itu aku sangat bahagia ketika melihat sahabatku bisa menemukan cintanya dan kembaranku bisa jujur dengan perasaannya sendiri.

Kemudian mereka berdua (pasangan baru) keluar kamar, sudah pasti memamerkan cinta mereka ke yang lain.

.
.

Sementara aku dan Jungkook dikamar, hanya bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk berduaan, karena aku takut waktuku akan habis untuknya.

Aku dan Jungkook sudah berkomitmen untuk selalu berdua kemanapun dan dimanapun. Karena kita berdua sangat takut akan terjadinya kemungkinan yang paling buruk. Jadi kita berdua memutuskan untuk selalu bisa menikmati waktu berdua sebelum kita dilarang untuk bersatu.

Jungkook mengecup bibirku dengan lembut aku pun menerima dengan senang hati.

"Jung."

Jungkook hanya bergumam,
"Hmmm?"

Aku menggeleng lalu tersenyum dan kembali mencium pria yang teramat aku cintai.

Jungkook mengelus rambutku berkali-kali,
"Jangan sampai kamu jatuh cinta dengannya. Pokoknya kamu milik aku!"

Aku tertawa puas melihatnya seperti itu,
"I'm yours, Jeon Jungkook."

.
.

Diluar kamarku sudah ramai, tidak lama kemudian aku dan Jungkook memutuskan untuk keluar juga, supaya tidak ketinggalan informasi saja.

my happiness 💜Место, где живут истории. Откройте их для себя