17. Seikat bunga

15.5K 1.3K 41
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Kebahagiaanku sudah pasti. Ada aku dan kamu yang menjadi kita saat ini.
Khaila
•••

🕊 Ardan tersenyum manis melihat sebuket bunga yang ia pesan telah datang. Bunga tersebut tak lain adalah bentuk permintaan maaf nya kepada Khaila, karena ia telah begitu melukainya. Ardan sadar bahwa semua yang ia lakukan salah dan di hari ini ia akan memulai memperbaiki semuanya.

Ia akan memberikan bunga itu kepada Khaila setelah jam dinasnya selesai.

"Semoga kamu suka." ucap Ardan pelan, menghirup sekilas wanginya.

"Ciee...senyum-senyum sendiri. Lagi happy banget nih kayaknya pak haji." ledek salah seorang temannya yang bernama Zaky.

"Apaan si Zak."

"Gimana nih, udah menemukan tambatan hati?" sambil menyedikan dagunya.

"Bukan cuma tambatan hati, tapi dia istri sekaligus bidadari surga ane nanti." balas Ardan sumringah.

"Wah serius nih pak haji? Masya Allah, kapan ente nikah?" tanya Zaky ikut bahagia.

"Alhamdulillah baru aja Zak, belum lama." balas Ardan singkat dengan senyuman yang entah mengapa terus merekah.

"Masya Allah, barakallahu lakum wa baraka alaikum, ya pak haji." ucap Zaky bahagia, sambil menepuk punggung Ardan.

"Aamiin..Syukron katsiron ya, Zak."

"Afwan, Dan. Semoga cepet punya momongan ya, biar anak ane ada temennya. Kalo bisa anak ente cewe, biar bisa kita jodohin nanti." kekeh Zaky.

Ardan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Anak ente aja masih bayi, udah kepikiran aja ngejodohin."

"Ya gakpapa, kali aja beneran jodoh." keduanya terkekeh.

"Aduh pusing pala gue kalo onta Arab udah kumpul." celetuk lelaki bernama Wisnu yang baru saja datang.

"Kenapa ente, murung banget?"

"Gue lagi deketin cewe nih, tapi dia alim banget. Tadi gue kirimin dia bunga, trus gue whatsapp, sampai sekarang belum di bales-bales masa." ucapnya kesal sambil mengecek ponselnya berulang-ulang.

"Udah coba ke rumahnya belum?" tanya Ardan.

Wisnu menggeleng pelan.

"Yah, zaman sekarang masih aja kucing-kucingan. Cowo gentle itu yang bertamu ke rumahnya. Bukan cuma ngechat di whatsapp sama modus ngasih bunga. Payahh.." cibir Zaky.

"Mentang-mentang udah nikah, sombong amat." umpat Wisnu sebal.

Tring..

"Tuh siapa." lontar Zaky cepat.

Wisnu masih nampak sebal mendengar perkataan Zaky. Namun karena ia begitu penasaran, ia langsung membuka isi pesan yang ia dapatkan.

"Alhamdulillah.." Wisnu langsung bersujud dibawah membuat kedua temannya terkekeh melihatnya.

"Kenapa, Nu? Menang undian umrah?" kekeh Ardan.

Terlatih ✓Where stories live. Discover now