15. Bullying

1.1K 70 8
                                    

Aku gak nyangka temen yang sudah aku anggap seperti keluarga sendiri, ternyata menusuk dari belakang dengan cara yang tak hormat.

_____

Saat ini Qilla terduduk di depan Cafe yang saat ini sedang tutup, disana ada kursi yang sepertinya bisa menemaninya sembari menunggu mantannya.

"Lama banget," gumam Qilla

Tidak lama, ada mobil terparkir di depannya. Dia sudah bisa menebak, itu pasti orang yang sedari tadi ia tunggu.

"Aku kira kamu enggak bakal datang," Luthfy mendekati Qilla bahkan akan memeluk jika Qilla tidak segera menghindar

"Jangan dekat-dekat!" tolak Qilla

Luthfy menampilkan smirk yang terlihat menakutkan di mata gadis itu. Qilla berniat pergi, namun dengan segera Luthfy mencekal pergelangan tangannya.

"Mau kamu apa? Cepet bilang, kalau gak penting mending enggak usah ketemu," geram Qilla

"Pergi gitu aja? kamu sudah sebulan ini pergi dari aku Aqil, kamu gak kabarin aku kalau kamu pindah ke Jakarta," jawab Luthfy

"Kita udah enggak ada hubungan apa-apa," desis Qilla dengan terus meronta agar cekalan tangan Luthfy terlepas.

"Enggak, aku belum terima kalau kita putus. Itu baru sepihak Aqill,"

"Dan satu lagi, jangan panggil aku Aqill lagi," tegas Qilla

Saat cekalan di tangannya terlepas, terhenti kembali mobil di depanya. Itu Amel, Nabila, Shinta, Riya, dan..

"Ajeng?" Qilla mendekati Ajeng berharap sahabatnya itu bisa membantu

Ajeng terdiam di tempatnya, sebenarnya ia tidak ingin melakukan ini. Namun rasa benci pada sahabatnya itu terus meronta di pikirannya.

"Sesuai ekspetasi," ucap Luthfy pada Amel.

Mereka berjabat tangan membuat Qilla berpikir sejak kapan mantannya itu kenal dengan kakak kelasnya.

"Ajeng ayo pulang, mereka jahat," ajak Qilla dengan menarik tangan sahabatnya itu

"Gue juga," ujar Ajeng

"Enggak, ayo pulang Jeng pulang,"

"Sorry Qil, gue gak bisa tolongin lo," Ajeng melepaskan genggaman tangan Qilla

"Mereka jahat Ajeng."

Mendengar itu Amel mendekati Qilla dan langsung menamparnya sampai wajah Qilla tertengok empat puluh lima derajat ke samping. Ajeng yang melihat itu sebenarnya tidak tega, namun egonya yang kini sedang mengendalikan dirinya.

"Lo yang jahat, lo udah rebut semua orang di hidup gue," Amel menunjuk wajah Qilla dengan garang

"Lo juga jahat udah ninggalin gue dengan alasan putus, padahal sepihak," kini Luthfy yang mendekati Qilla.

"Lo jahat udah deketin Sheva tanpa mikirin perasaan gue," sekarang Ajeng menatap Qilla dengan amarahnya.

Sekarang Qilla terkepung, ia berusaha meloloskan diri. Namun gagal, mereka terlalu banyak. Sampai akhirnya Qilla menjambak rambut Nabila yang ada di dekatnya.

FAQILLA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang