12. Basket

1.3K 84 13
                                    

Hidup ini sudah banyak drama, jadi jadi tidak usah merasa dibohongi

___________

-

Sesuai yang sudah di janjikan di sekolah sesudah dibentuk kelompok oleh guru bahasa Indonesia mereka, hari ini akan ada latihan drama untuk tugas bulanan mereka

Sheva yang sebelumnya sudah mengirim alamatnya kini sudah menunggu teman-temannya. Dia sudah menyiapkan minuman serta cemilan di meja tamu.

"Bukain dong bukain, gue mau nagih janji," teriak Tasya dengan yang lainnya

"Gak ada akhlak," gumam Sheva kemudian membuka pintu utamanya

Hal pertama yang ia lihat adalah wajah Qilla, ia lupa bahwa ia sekelompok dengan gadis itu. Teman-teman yang lain mengikuti arah pandang Sheva.

"Gak disuruh masuk?" Saeful membuyarkab lamunan Sheva, kemudian ia mempersilahkan teman-temannya masuk.

"Wuiiih udah tersedia cemilan nih gays," seru Saeful saat melihat banyaknya minuman dan kue

"Gue gak mau latihan, mau makan aja," Gita meletakan tasnya kemudian langsung meminum minuman dingin yang tersedia.

Begitulah kelakuan teman-temannya, jika kalian anggap Sheva adalah manusia dingin mungkin itu tidak seluruhnya salah. Karena Sheva akan melihatkan sisi dinginnya ketika suasana hatinya tidak baik.

Sudah sering teman-temannya berkunjung, itu sebabnya mereka sudah terbiasa seperti rumah sendiri.

"Kalau kalian makan terus kapan mulai latihannya?" tanya Sheva membuat semuanya tersadar akan tujuan kemari.

Mereka semua langsung bangkit dan memegang teks masing-masing, dan menjalankan perannya dengan baik. Tidak terasa waktu terus berjalan, jam pun sudah menunjukan pukul 17.16.

"Gue balik duluan ya, udah sore," Tasya menunggu persetujuan dari teman-temannya

"Gue bareng lo Tas," Tasya mengangguk pada Gita


"Gue juga mau balik, Sheva makasih ya buat semuanya," kini giliran Selvi yang berpamitan.

"Gue ikut sama lo. Tadi gue kan barengan berangkatnya," Saeful memberikan tatapan menggemaskan namun terlihat menjijikan di mata Selvi.

"Buruan, lo yang nyetir tapi," Selvi memberikan kunci motornya yang langsung ditangkap oleh Saeful.
 
"Aku pulang," pamit Qilla

"Gue antar,"

"Enggak per-" belum juga menyelesaikan ucapannya Sheva langsung mengambil kunci motornya, mau tidak mau Qilla mengangguk pasrah.

Setelah sekitar lima belas menit keheningan di jalan, akhirnya mereka sampai dengan selamat.

"Makasih, maaf sudah merepotkan," ucap Qilla tulus membuat Sheva mengangguk kemudian pergi.

"DORRRR!!!,"

"Ih gak ada kerjaan banget, hobby kok ngagetin orang," kesal Qilla pada kakaknya itu, namun Radit hanya terkekeh

"Cieee di anterin gebetan," ledek Radit membuat pipi Qilla bersemu

[]

Notifikasi terdengar begitu nyaring dari ponsel gadis yang sedang berbaring di kasurnya itu. Saat dibuka, ada chat di WhatApp dengan nomor tidak dikenal. Saat Qilla membuka tampilan profil, deg.

FAQILLA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang