PART 45: Cinta Yang Menyakitiku

5K 243 2
                                    

Ayo guys jangan jadi pembaca gelap! Tinggalkan jejak kalian dengan cara menekan tombol vote/ bintang oke.
----------------------------------------------------
 
Makan pagi pun sedang berlangsung di rumah amell disana terdapat Renata, Ferdian, Ervan, Aruni, Amell, Ustad Fakih, Aisyah dan anjani.. mereka sedang asik makan makanan buatan bi minah pengasuh amell sejak bayi.

"Kali ini kamu mau kemana nak?" Tanya renata kepada amell.

"Hanya ke kantor saja mah." Ucap amell dan melahap nasi goreng nya.

"Mell, papah sama mamah mau ijin siang nanti akan pergi kembali ke amerika serikat." Ucap ferdian yang membuat aktivitas makan semua orang terhenti.

"Loh, kok secepat itu? Ngedadak lagi?" Tanya amell sambil menyeruput air susu nya.

"Iya sayang, ada yang harus dikerjakan disana. Papah dan mamah pamit dari sekarang karena takut nanti siang kami buru buru dan tidak bisa menemui mu." Ucap ferdian yang langsung di angguki amell namun dengan wajah kesal.

Namun karena kekesalan nya amell pun berdiri dan pergi.

"Mell mau kemana?" Tanya anjani.

"Ke taman kota cari udara segar." Ucap amell sambil beranjak pergi.

"Loh katanya mau ke kantor." Tanya renata.

"Haha udah gak mood mah, oh iya mamah sama papah pergi aja. Gak usah pamitan sama amell, orang dari amell bayi kan kalian suka ninggalin amell.. jadi itu sudah bukan masalah buat amell." Ucap amell dan pergi meninggalkan semuanya termasuk renata dan ferdian.

"Sampai kapan kamu bisa paham dengan keadaan kami nak." Ucap ferdian yang membuat ervan tersenyum miring.

"Om salah, seharusnya amell lah yang mengatakan hal seperti itu. Sampai kapan kalian sibuk dengan pekerjaan kalian dan selalu tidak ada di samping amell saat amell membutuhkan kalian." Ucap ervan dan langsung pergi dari meja makan meninggalkan renata dan ferdian yang lagi lagi diam mematung.

Disisi lain sudah tiga jam amell menghabiskan waktu di bibir pantai dan hanya air mata dan gemuruh ombak yang menemani nya

Namun tiba tiba smartphone nya bunyi menandakan ada telpon masuk.

"Assalamualaikum mell." Ucap seseorang di sebrang sana yang tak lain adalah ervan.

"Waalaikumussalam ada apa?" Tanya amell.

"Mell bisa pulang gak? Nemenin aruni di rumah aku takut dia kenapa napa apalagi sekarang usia kandungan nya udah matang. Soalnya anjani dan aisyah pergi ke ponpes sedangkan aku menemani fakih untuk menemui pak dedi." Pinta ervan di sebrang sana.

"Papah mamah sudah pergi?' Tanya amell.

"Iya mereka sudah pergi dua jam yang lalu." Ucap ervan di sebrang sana yang membuat amell tersenyum miris.

"Yasudah, aku pulang sekarang." Ucap amell dan mematikan telpon nya.

Amell pun menekan tombol smartphone nya untuk menelpon aruni.

"Assalamualaikum mell ada apa?" Tanya aruni di sebrang sana.

"Kamu sendirian yah? Tunggu bentar yah aku otw pulang nih." Ucap amell yang sedang berjalan ke arah parkiran.

"Oh hhe.. pasti mas ervan yang minta kamu nemenin aku yah?" Tanya aruni di sebrang sana.

"Heem, oh iya ibu hamil, sama calon keponakan aku mau aku bawain apa nih?" Tanya amell.

"Hemm mell peka banget sih kamu, kebetulan nih calon keponakan kamu lagi rewel pengen di beliin sate ayam hehe." Ucap aruni di sebrang sana.

"Wah nakal tuh anak masih bayi udah pengen sate ayam hehe.. mau berapa tusuk?"tanya amell.

Pantaskah Perempuan sepertiku Mencintai seorang UstadzWhere stories live. Discover now