PART 40 : Siapa dia?

4.7K 219 2
                                    

Ayo guys jangan jadi pembaca gelap! Tinggalkan jejak kalian dengan cara menekan tombol vote/ bintang oke.
------------------------------------------------------

"Fatih.." ucap ervan lirih.

Raka saputra, yah nama itu yang tertulis di data itu. Namun aneh nya raka tidak memberikan ijazah nya di amplop lamaran itu. Dia hanya memberikan nama,alamat lengkap dan potonya.
Betapa terkejut nya ervan ketika melihat poto orang itu yang mirip sekali dengan ustad fakih.
Dan dengan gerak cepat ervan menelpon sekertaris nya dan menyuruh raka keruangan nya.

"Assalamualaikum, pak!" Ucap seseorang itu bernama Raka.

Tanpa menjawab ervan berdiri kaku rasanya ia ingin memeluk raka dan menangis karena sahabat nya telah kembali.
Namun ia mengurungkan niat nya karena dia takut raka malah shock dan melarikan diri dari kantornya.

"Wa..waalaikumussalam, silahkan duduk!" Ucap ervan dengan mata yang masih menatap raka dengan intens.

"Maksud kedatangan saya kesini, saya ingin melamar kerja di kantor bapak." Jelas raka tanpa ervan memintanya untuk menjelaskan.

Ervan terus menatap nya karena ini bener bener sangat di luar dugaannya bahwa fakih masih masih hidup.

"Pak? Bapak baik baik saja kan?" Tanya raka yang merasa aneh melihat sikap ervan.

"Hah?..eh.. iya saya baik baik saja, kamu ingin melamar kerja? Tapi kenapa di amplop coklat ini kamu tidak menyimpan ijazah mu?" Tanya ervan memastikan.

"Emm, saya tidak tahu pak! Mm mungkin saya tidak punya ijazah." Ucap raka polos.

"Mungkin? Maksudnya? Kamu lulusan apa?" Tanya ervan memastikan bahwa itu ustad fakih.

"Mm.. saya tidak tahu pak, saya tidak ingat apapun. Mungkin nanti saya tanyakan kepada bapak saya." Ucap Raka dengan gelisah.

"Apa?ini tidak masuk akal! Kenapa kamu tidak ingat? Emang kamu kenapa?" Tanya ervan semakin memancing.

"Saya tidak tahu pak, waktu itu saya terbangun dan saya merasa bahwa saya baru dilahirkan di dunia ini pak." Ucap raka menunduk.

"Apa mungkin ini benar benar fakih yah? Apa dia Amnesia gara gara kecelakaan satu tahun yang lalu?" Tanya ervan dalam hati.

"Kamu bisa mengaji?"tanya ervan.

"Tidak pak!" Jawab Raka antusias.

"Bagaimana bisa? Kau adalah seorang qori!" Ucap ervan refleks

"Hah maksud bapak?" Tanya raka kebingungan.

"Aduh keceplosan, aku tidak boleh mengatakan apapun sebelum aku mengetahui siapa dia sebenarnya! Dan mulai saat ini aku akan mencari tahu latar belakang nya!" Ucap ervan dalam hati.

"Pak?" Tanya raka ke heranan ketika melihat ervan yang melamun sedari tadi.

Namun ervan berusaha bersikap selayaknya seorang direktur perusahaan.

"Bagaimana bisa kau melamar tanpa adanya ijazah?" Tanya ervan dengan nada ketus yang dibuat buat.

"Tapi pak saya sangat butuh pekerjaan, orang tua saya sudah tidak bisa bekerja lagi!" Ucap raka dengan wajah memelas yang membuat ervan sedikit tidak tega. Namun ervan harus tetap tegas.

"Orang tua? Dimna mereka sekarang?" Tanya ervan.

"Ada dirumah pak." Ucap raka polos.

"Saya tahu itu! Maksud saya dimana alamat rumah mu?" Tanya ervan yang membuat raka mengerutkan dahi nya.

"Pak?bapak sudah bacakan data yang saya berikan di amplop itu? Saya menulis kan alamat rumah saya disana." Ucap raka yang membuat ervan mati kutu.
.
.
.
Di sisi lain amell sedang makan siang di kantin, dan tiba tiba bryan menghampirinya dan tanpa izin dia langsung duduk berhadapan dengan amell.

Pantaskah Perempuan sepertiku Mencintai seorang UstadzWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu