Chapter 32

1.4K 127 151
                                    

"Kamu.. apa?"

Otaknya tidak bisa berfikir jernih saat ini. Melihat Shadia yang sama sekali tak menatap matanya.

"Di? Kamu tau, kan, aku sama Valerieㅡoke, Di, mana mungkin? Kita terakhir kali ngelakuin itu sekitarㅡ"

Shadia menarik nafas dalam. "Nggak, Calum. Ini bukan.. Bukan anak kamu."

Tangan Calum mengepal kuat. Guratan halus di wajahnya terlihat sempurna. "Maksud kamu? Maksud kamu apa, Di?"

Shadia tak membalas pertanyaan dari Calum. Ia terkejut ketika Calum langsung menarik Shadia untuk masuk ke dalam mobilnya.

"Shadia, jawab."

"Aku nggak tau harus jawab apa, Cal. Aku takut." balas Shadia.

Calum menggelengkan kepalanya. "Siapa, Di?" tanyanya lirih.

"Aㅡaku.."

Rahang Calum berubah menjadi tegas dan guratan di wajahnya terlihat. "Shadia."

"Aㅡashton."

Calum terkekeh. "Jangan bercanda."

Beberapa detik setelahnya, Calum tak menemukan adanya tanda tak serius dari Shadia. Mata Calum terbuka sempurna. Tanpa mengucap satu patah katapun, ia langsung menyalakan mesin mobilnya dan menjalankannya ke tempat tinggal Ashton. Ia kalut.

"Calumㅡjangan. Berenti, tolong." ucap Shadia menggoyang-goyangkan Calum yang masih menatap lurus jalanan didepannya.

Mata Calum memancarkan aura kemarahan yang amat sangat. Ia merasa dikhianati oleh sahabatnya itu. Tangannya terkepal kuat ketika mobilnya sudah memasuki kawasan mansion tempat tinggal sahabatnya itu.

Tanpa memencet bel utama, Calum berhasil masuk karena ia memiliki access card yang Ashton kasih.

Terlihat Ashton sedang bermain video games nya. Melihat aura Calum yang tak bersahabat, lantas Ashton mematikan games nya dan menghampiri Shadia dan Calum.

"W-whoa, ada apa, nih?"

Satu tonjokan tepat di wajah Ashton. Pandangannya sempat kabur karena tenaga Calum yang cukup membuat Ashton babak belur hanya dengan satu kali pukulan saja.

Shadia hanya bisa menutup matanya dan menangis.

"Brengsek." ucap Calum seraya melayangkan pukulan keduanya.

"Anjing, apaan, nih?" lirihnya dengan suara yang lemah akibat hantaman Calum.

Vas bunga yang terdapat di meja ruang tamu apartemen Ashton terpecah karena tersenggol oleh Ashton yang tak lagi sanggup menahan keseimbangannya.

Seketika, tubuh Ashton ambruk diatas meja ruang tamu dengan darah segar mengalir disekitar wajahnya. Shadia dengan sigap langsung membopong Ashton ke sofa.

Tersadar akan kebrutalannya, Calum menatap jari-jari tangannya yang berdarah akibat terus-terusan menghantam Ashton. Calum mengalihkan pandangannya kepada Shadia yang lemas dan menangis akan perbuatan Calum.

Ketika Calum menghampiri Shadia, Shadia menggeleng. "Wwho are you?" tanyanya seraya mengeluarkan air matanya deras.

"Dㅡdi, a..aku..," belum sempat menjawab pertanyaannya, Shadia pergi ke dapur untuk mencari kotak first aid nya Ashton.

"Di, maaf."

"Maaf, Di. Aku..emosi."

"Shadia, talk to me."

unintended ✖️ 5sosWhere stories live. Discover now