Chapter 5

1.9K 68 1
                                    

Chapter 5

"It hurts."

*

Beberapa orang mulai berkerumun termasuk sang supir mobil tadi yang adalah lelaki paruh baya dan sekarang mulai membantu Ally tapi wanita itu masih syok di tempatnya.

"Kalian baik-baik saja kan?" Pertanyaan James tidak urung membuat Ally merenggangnya dekapannya. Beberapa orang membiarkan James mendekat. "Apakah kau terluka?"

Ally menggeleng kuat.

"Ayo bangun," gumam James dan Esme di dekatnya. Dibantu sang supir yang terus melontarkan permintaan maaf, Ally pun bangkit. Ada goresan di lengannya namun itu tidak terlalu serius. "Jangan terlalu erat, dia tidak bisa bernapas."

Ally terisak lalu menundukan wajahnya pada Luca. Bayi itu hanya memandangnya sambil berkedip sebelum mengerucutkan bibir mendapati wajah Ally kian merah karena air matanya yang turun deras. "Luca..."

"Dia baik-baik saja," ucap Esme. "Untung saja."

"Maafkan aku."

"Nyonya, aku minta maaf."

James menuntun mereka agar bergerak ke sisi yang lebih sepi, di mana tidak ada banyak orang atau pengendara lain yang melihat ke arah mereka. Esme beranjak kemudian menyodorkan minuman dan Ally tidak melepaskan pandangan dari wajah Luca.

"Minumlah, Ally."

"Luca, maafkan aku," gumam Ally kemudian mengecup pipi putranya. Luca hanya memandangnya, dan Ally mengembuskan napas. "Tadi .. itu.."

"Tenanglah, Ally," James meraih minuman dari Esme lantas membukakannya. Dia memberikan pada Ally, namun bahu wanita itu masih tidak stabil. Apalagi melihat ekspresi dan bagaimana wajahnya yang menegang serta air mata yang deras. "Minum dahulu."

Esme membawa Ally agar terduduk di tepian jalan, untuk kemudian Esme mulai menyodorkan minuman ke mulut Ally perlahan. Ally meneguknya sebentar. "Dia baik-baik saja, Ally, tidak perlu khawatir begitu."

"Tapi tadi Lucaku hampir saja."

"Untunglah kita tepat waktu," ujar Esme memandangi wajah Ally. "Dia bayi yang dilindungi." Ia menggerakan tangannya untuk mengusap sisi wajah Luca.

"Aku ibu yang bodoh."

"Tidak."

Ally menggeleng. "Aku .. kalau saja .." Ia terisak lagi, membuat Luca hendak menangis. "Maafkan, Mommy." James dan Esme tidak bersuara untuk beberapa menit, sampai akhirnya Ally pun beranjak. "Aku mau pulang."

Sang supir bergegasmendekat, namun Ally menggeleng kepadanya. "Biarkan aku setidaknya mengantarkanmu ke rumah sakit terdekat. Luka itu."

"Aku hanya ingin pulang. Tidak perlu repot," gumamnya dengan senyuman kaku. Sang supir memandang James dan Esme yang ikut mengangguk.

"Aku benar-benar menyesal sungguh."

"Berhati-hatilah lain kali, Tuan," sahut Esme.

James membantu Ally untuk berjalan. Selama mereka menuju mobil, atau selama perjalanan setelahnya Ally tidak melepaskan dekapannya dari Luca sama sekali. Ia memandangi Esme dan menggeleng sewaktu Esme hendak menawarkan diri untuk menenangkan Luca.

"Maafkan Mommy, sayang," bisik Ally seperti lenguhan napas.

*

Breaking White (2017)Where stories live. Discover now