19. Dusta

5.2K 296 3
                                    

Tampil berbeda dari biasanya, ia berangkat ke sekolah dengan rambut sebahu di kepalanya. Masih tak mengurangi pesonanya, justru ia terlihat lebih manis dan fresh.

Begitu pula dengan Valdo mengatakan hal serupa, ia masih mempunyai fotonya yang ia bidik kemarin. Saat itu, ia baru saja mengantar Nadia ke salon.

 Saat itu, ia baru saja mengantar Nadia ke salon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia begitu manis dimatanya.

Menatapnya lekat tanpa berkedip membuat Nadia merasa risih.
"Jelek ya?" tanyanya.

Menggeleng cepat, itulah respon Valdo sekarang. Bagi Valdo, mau seperti apapun penampilan Nadia, dia tetap orang yang paling memikat hatinya. Tangannya yang semula berada di dalam saku, ia keluarkan dan menarik tubuh Nadia mendekat.

Ia memegang erat bahu Nadia, sangat erat, seolah takut Nadia akan terlepas dari pegangannya. Tingkah Valdo membuat Nadia benar-benar bingung dibuatnya.
"Ada apa?" pertanyaan itu lolos dari mulut Nadia.

Menyunggingkan senyum sekilas. Valdo menatap Nadia intens.
"Aku cuma takut kamu jatuh pas turun dari khayangan."

Gombal.

Nadia tertawa. Valdo pun demikian.

Dari sekian banyaknya siswi yang melihat mereka, sebagian menatapnya iri, kedekatan mereka ikut mengundang romansa yang entah mengapa rasanya ikut hadir dalam dirinya. Membuat semua mata yang menatapnya ikut tersenyum.

Kelegaan tampak hadir juga di raut wajah Nadia.

Kay!

Ia sudah tidak bersekolah di SMA BISMA lagi, terhitung mulai hari ini. Bukan karena ia di drop out, karena sesungguhnya meskipun pihak guru ingin melakukannya, tetapi ia mencari jalur aman. Mengingat yang ia hadapi adalah anak orang melebihi kata terpandang.

Kay berpindah sekolah. Itu semua atas keputusan Ayahnya. Ia merasa malu atas peringai anaknya, ia juga sempat meminta maaf pada Nadia dengan memberikan sejumlah nominal uang. Namun, Nadia tolak. Baginya, uang bukan segalanya. Yang terpenting adalah keselamatan dan keamanan hidupnya. Keputusan Ayah Kay justru membuat Nadia sangat berterima kasih.

💦

Nadia mengangkat lengkungan bibirnya. Kemanapun Valdo membawanya, ia tak pernah seantusias ini. Begitu tiket masuk di serahkan pada penjaga, Nadia langsung berlari sembari menarik lengan Valdo. Berdiri dengan mata berbinar tepat di hadapan wahana bianglala kesukaannya.

"Naik ini!" Ia menggoyangkan lengan Valdo. Valdo tersenyum menanggapinya. Tingkahnya begitu menggemaskan, ia masih saja manja seperti anak kecil.

Cold Prince✔️Where stories live. Discover now