Cuddle

33.2K 3.4K 696
                                    

Special Chapter : Mari kita berhalu ria
😭😭😭



Pagi indah bagi Mark adalah ketika ia baru saja membuka mata, pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah wajah damai sang istri yang tidur menghadap dirinya. Pemandangan yang sangat indah ketika pagi dan membuat memori card di dalam handphone nya di penuhi oleh foto sang prince yang tertidur.

Tak lupa, kegiatan yang paling ia sukai ketika pagi adalah memberikan morning kiss kepada sang Prince matahari pemilik hatinya. Eakkk

Satu di kening,

"Selamat pagi sayang,"

Satu di masing-masing kelopak mata,

"Biarkan mata ini selalu melihatku sebagai yang tertampan,"

Satu di masing-masing pipi,

"Meski kau tak sekurus dulu, tapi kau tetap yang paling cantik."

Dan terakhir, yang paling lama diantara semuanya hingga dapat menimbulkan suara kecupan nyaring, di bibir.

"Senyum untuk hari ini ya, semoga dirimu bahagia."

Begitu kegiatan yang setiap pagi selalu Mark lakukan sebelum beranjak ke kamar mandi untuk bersiap kerja. Jangan tanya, bagaimana keadaan Haechan setelah itu karena berpura pura masih tidur. Tentu saja, ambyar. Sama seperti para hayati yang membaca.

...

Kegiatan setelahnya, hanya Mark yang tengah berpakaian membelakangi kasur dan Haechan yang terduduk disana. Mengabaikan sejenak matahrinya dengan morning hair lucu kesukaannya. Menunggu kesadaran sang istri sambil mencoba mengikat dasi setelah lengkap berpakaian.

"Mark..." Haechan kemudian bersuara. Mendekati Mark karena kesadarannya sudah terkumpul semua.

Kegiatan selanjutnya, yang sering Haechan lakukan untuk Mark. Memasangkan dasi kepada pasangannya dengan rapi. Dengan perbedaan tinggi yang tidak terlalu drastis, mereka mampu menciptakan momen romantis tanpa di sadari. Haechan itu, pelukable.

Jadi setelah selesai memasangkan dasi dengan rapi, maka Mark memeluk sang istri erat meski tak seserat dulu. Kehalang perut soalnya. Mengecupi pucuk kepala Haechan dengan sayang.

"Pagi pangeran matahariku, ingin bermanja sebentar dengan pangeran awan?"

Haechan terkiki geli, mendengar panggilan sayang dari Mark yang baru saja ia buat. Pangeran matahari untuknya dan Pangeran awan untuk Mark.

"Hanya peluk sebentar saja. Langit merindukan pangeran awan." Haechan menenggelamkan diri dalam pelukan nyaman yang mampu bertahan hingga setengah jam.

Langit.

Sebuah nama sementara untuk bibit yang berhasik Mark tanam di perut Haechan. Menunggu si bibit yang pasti unggulan lahir, mereka akan terus memanggil langit.

Setengah jam berlalu, pelukan terlepas. Meninggalkan rasa hangat di keduanya.

"Mark, menunduk sedikit."

Menurut, Mark merendahkan sedikit kepalanya. Dan sebuah kecupan singkat, mendarat di keningnya.

"Papa, semangat bekerja. Langit menunggu uang Papa, hehehe."

Nikah Muda || Markchan ✅✅حيث تعيش القصص. اكتشف الآن