Derita

30.5K 3.7K 649
                                    

.

Setelah kemarin, Haechan yang melempari Mark dengan testpack bergaris dua, bahagia Mark bertambah. Seolah olah, ia adalah orang yang paling banyak di berkahi cahaya. Apalagi ketika Mark memberi tahu kepada Mommy dan Papa dengan kegirangan. Keduanya langsung memeluk Haechan yang malu akan tingkah Mark yang begitu berlebihan.

Sebelum Mark kembali mengingat, hidupnya tak akan kembali seperti semula. Apalagi setelah ia berjanji pada Haechan sewaktu mereka liburan bersama.

"MARK LEE!!!" Itu Haechan yang menjerit dari kamar. Membuat Mark yang kini sering terkena Morning sickness harus tergopoh-gopoh secepat mungkin ke kamar.

"Iya, Chan-ah. Ada apa?"

"Kemana aja sih, di panggilin juga dari tadi! Pura-pura tuli ya?!" Amuknya ketika mendapati Mark yang baru sampai.

"Aku dari kamar mandi bawah. Kamu mau apa Chan?"

Haechan menunjuk tv di depan tempat tidur mereka. Jangan tanya kenapa Haechan belum bangkit dari tempat tidur dan hanya duduk ongkang-ongkang kaki seperti juragan minyak. Mommy yang menyuruhnya begitu. Katanya 'biarkan suami bekerja. Enak saja! Mereka sudah dapat enaknya, nah sekarang gantian!". Yang membuat Papa Jaehyun hanya geleng-geleng kepala pusing melihat istrinya.

Jadilah, Haechan berkuasa disini.

Mark hanya bisa mengangguk pasrah. Masih lemas akibat kembali muntah. Menyalakan tv dan memberikan stik game milik kesayangannya itu.

Haechan memekik girang. Ia harus memanfaatkan Mark yang hari ini libur dari pekerjaannya dan hanya ada kelas sore saja. Lumayan dapat pembantu gratisan.

"Aku mau makan curos yang pake cokelat. Trus sama kupasin apel yang dibeli Mommy kemarin ya. Eh, eh jangan lupa susu yang kemarin di kasih dokter." Suka sekali Haechan begini.

Mark sekali lagi hanya mengangguk dan tersenyum. Sambil menatap perut Haechan yang masih datar. Memberi tau si calon anak yang masih baru menginjak 5 minggu hadir.

"Jangan susahkan ibumu nak. Susahkan papa saja, tak apa."

Lalu keluar setelah mengucapkan 'nggeh ndoro' ke Haechan. Fyi, itu panggilan Papanya ke Mommy jika Mommy nya banyak perintah.



😇😇😇



"Mark! Mark!"

Disiang yang panas, waktu untuk istirahat seorang Mark Lee harus terganggu akibat sang istri tercinta yang baru turun dari ranjang. Haechan menariknya dari atas sofa dan menyeretnya menuju kamar mandi.

"Mandi gih, temani aku sehabis ini hang out bareng Beomgyu!" Lalu menutup pintu kamar mandi dengan kasar.

Mark ingin menangis saja rasanya. Bukan masalah Haechan yang akan reuni bersama Beomgyu. Bukan. Apalagi yang ia tau dari Ryu, Beomgyu berpacaran dengan adik tingkatnya, Taehyun.

Masalahnya, para pelayan sedang pulang kampung dan juga Mommy plus mertuanya sedang Hangout mencari baju bumil untuk Haechan. Semua pekerjaan rumah dilimpahkan padanya. Ia baru saja selesai menyuci piring dan mengepel dua lantai.

Sedih Mark jadinya. Beneran dijadikan babu oleh keluarganya. Resiko, antara menjadi bucin dan ssti*.

Terpaksa ia menuruti.

Dan berakhir, Mark diseret kesana kemari oleh dua uke Haechan dan Beomgyu. Iya, Beomgyu uke sekarang. Banyak pembaca yang budiman bilang Beomgyu itu uke. Penulisnya juga sih. Huehehehe.




😇😇😇



Mark terjatuh tepat di sofa ruang keluarga. Badannya lelah setengah mampus sudah. Membawa barang-barang belanjaan si nyonya Haechan. Yang entah membeli apa saja menguras dompet sang Suami dengan santai nya.

"Kamu tuh payah. Baru aja diajak jalan ngelilingi 5 lantai udah KO. Lemah," Haechan baru datang. Duduk di sebelah Mark dengan sepiring apel kupas di tangan.

Tak tau sang suami hampir meregang nyawa karena barang belanjaannya.

"Ya, maaf. Aku beneran lelah Chan." Kata Mark hampir setengah sadar akibat mengantuk.

Agak hening beberapa saat. Hingga Haechan bertanya agar ada yang mengajaknya bicara.

"Mark, kamu punya abs?" Mark hanya menggeleng. Sekali lagi, ia hampir terbuai peri tidur.

"Hm, apa karena badanmu cungkring seperti lidi begini?"

"Kamu kan sering liat badan aku di atas ranjang kan, sayang? Cungkring begini aku gagah loh!" Ucapnya ngawur membuat Haechan hanya terkikik lucu.

"Kayaknya, baby pingin megang abs punya om Johnny."

Barulah mata Mark terbuka dengan sempurna.

"Enggak Chan. Yang itu enggak aku izinin. Pegang aja punya aku. Ya, meskipun belum terbentuk sempurna."

Mark bergidik ngeri. Membayangkan sang istri memegang abs milik pamannya itu. Tidak, tidak.

"Tapikan ini baby yang mau. Entar dia ileran, kamu mau tanggung jawab?!"

Sekali lagi, Mark hanya bisa pasrah. Hanya perlu menemui pamannya yang berada di Belanda. Apa susahnya. Tunggu dulu...

Mark tersadar sesuatu.

"Kamu mau liburan ke Belanda?"

Haechan mencebik.

"Lambat sekali pemikiranmu Mark Lee!" Mark hanya manggut manggut sok mengerti.

"Kamu sih. Pakai bahas kepingin megang abs. Ya sudah, aku akan minta cuti panjang dan kita.."

"Stop!" Haechan menyela membuat Mark terdiam.

"Aku bakalan pergi sama Jaemin dan Beomgyu. Kamu gak usah ikut. Soalnya aku lagi males lama lama ngeliat muka kamu."

Apa kabar Kokoro Mark?

"Ini permintaan baby loh, ya." Alibi Haechan sekali lagi.

Mark pasrah. Untuk baby nya biar nggak ileran, Mark rela merogoh dompetnya yang akan semakin tipis.








Missing Part :

"Mark..." Haechan berbisik lirih. Sebenarnya ia agak kesal karena Mark tertidur saat menonton film bersamanya. Gak suka dia tuh!

"Iya Chan?" Balas Mark. Masih setengah sadar. Mengumpulkan kembali nyawa. Badannya terasa sakit, maklum kepalanya harus tertumpu di lengan sofa. Belum pindah ke kamar sedari tadi.

"Kamu gak mau 'itu'?" Bisik Haechan lagi kali ini lebih lirih.

"Ayo ke kamar." Gantian. Mark menyeret lembut Haechan menuju Kamar.

"Kalo ditawarin, kenapa enggak?" - Mark Lee si bucin.



Arrei Note :

Tara~~~ sesuai Janji. Hehehe. Gimana gimana? Makin garingkan? Iyakan? Iyakan?

Oh ya daku ingin bertanya. Silahkan jawab ya

-tau book ini dari mana? Dan kapan?

Heheheh itu aja sih. Pengen buka qna sih, tapi nanti aja deh. Selamat malam minggu uwu (masih lama)

Last votement ya. Hihi

Nikah Muda || Markchan ✅✅Where stories live. Discover now