Ngidam?!

40.2K 4.3K 803
                                    

.

Pagi ini, Mark kelimpungan. Menyadari Haechan yang bangkit terburu-buru menuju kamar mandi hanya dengan kemejanya yang sangat besar di tubuh gembil milik kesayangannya. Tanpa menggunakan bawahan tentunya. Hmm 🌚🌚

Memang ada yang salah dengan anak itu. Mark menyadarinya saat makan malam bersama keluarganya. Haechan tak berselera makan. Ketika ditanya apa hari ini ia diet, Haechan hanya mengamuk dan memukulinya brutal mengundang tawa Mommy dan Papa yang pecah juga begitu nista.

'Lagi ngisi mungkin,'

Candaan yang bagi Mommy lucu namun bagi Haechan (sepengamatan Mark) terlihat menunduk sedih.

Apalagi, setelah acara makan malam sepertinya hormon dari seorang Haechan Lee sang tsundere sangat melimpah ruah.

Mark tidak mempermasalahkan soal momongan. Sadar karena mempunyai pasangan sejenis. Kemungkinan 1:1000 akan terjadi Male Pregnant. Ini bukan cerita Fanfiction yang sering dibaca Ryujin you know? Tapi jika keajaiban...

"Chan-ah, sudah enakan?" Mark memanggil, sekali mengetuk pintu kamar mandi. Diperkirakan sudah 15 menit lamanya dan belum ada respon sama sekali.

'Hoeekk'

Sepertinya, semua menu makan malam tertumpah ke kloset. Mark jadi tak tega melihat kesayangannya itu.

"Chan-ah..."

Haechan membuka pintu, morning hair nya makin berantakan. Lucu dan gemas Mark rasakan bersamaan, namun juga tak tega melihat kesayangannya itu menderita. Uluh uluh~

"Masih sakit? kepalanya masih pusing tidak? mau aku buatin apa untuk sarapan? lemes ya?"

"Bacot kamu, ah! Aku mau tiduran lagi. Perutku gak enak, hiks! jauh-jauh sana!"

Oke. Sabarkan hatimu, Mark! Jangan buat Haechan yang tengah moody semakin parah.

Mark membantu Haechan kembali ke kasur nyaman mereka. Tergeletak lemah sambil merengek. Mark ingin menangis saja melihat sang mentari begitu lemah dan tersiksa.

"Aku buatkan sarapan bubur abalon saja ya," Haechan hanya dapat mengangguk lemah. Wajahnya terlihat pucat seperti keramik koleksi Mommy nya.

Di dapur, sang Mommy nampak berkutat dengan irisan wortel juga daging abalon diiringi background suara air mendidih. Mark hanya dapat mengernyitkan kening. Bagaimana ibunya tau kalau ia akan membuat bubur untuk kesayangannya?

"Mommy," Panggil Mark seraya menuju ke meja makan. Wanita yang sudah tampak anggun sepagi ini hanya tersenyum. Menyambut putra semata wayangnya yang masih sering manja.

"Sayang! sudah bangun? bagaimana Haechan? masih muntah?" tanya Mommy Taeyong perhatian. Mark yakin, ibunya menguping sedari tadi.

"Sudah tidak, Mom."

"Ya sudah. Bersiap siaplah bekerja. Mommy akan mengurus menantu kesayangan Mommy. Pergi mandi sana!"

Padahal, Mark sudah berniat bolos tadi. Namun bokongnya sudah ditendang sang Mommy menuju kamarnya. Bisa dipastikan, bokong Mark makin tepos dari hari ke hari.


ㅋㅅㅋ


Ryujin memandang aneh teman sekantor serta teman akrab dikampusnya. Siapa lagi jika bukan Mark. Terlihat lelaki yang sering dipanggil 'bule nyasar' itu kelimpungan. Berjalan kesana kemari sembari menggumam tak jelas. Pikiran dan badan temannya sama sekali tak sinkron hari ini.

Melihat Mark yang aneh adalah makanan keseharian Ryujin serta Yukhei. Namun kali ini aneh berlipat ganda menjadi tiga kali lebih aneh dari biasanya.

Sakit mata Ryujin tuh!

"Woy, please lah! Capek tau nggak ngeliatin kamu mondar mandir macam setrikaan! Waras sehari bisa tidak?!" Ryujin nyolot. Mungkin sedang masa pra menstruasi juga.

"Buah apa yang asam, Ryu?"

Ryujin hampir menjatuhkan dagunya ke meja. Sekalinya di suruh berhenti semakin tak waras saja.

"Kamu buat tebak-tebakkan?"

"Ck! aku serius! Mommy nelpon katanya Haechan sedang mau buah yang asam. Tapi aku tak tau apa."

Ryujin loading sebentar...

"ANJIR! Haechan hamil?!! wah Mark, makan apa kamu nak, sampe bisa hamilin anak orang? wakakakak!"

Mark hanya bisa memasang wajah datarnya. Percuma bertanya pada Ryujin yang sama anehnya seperti dirinya.

"Gini, kalo mau buah yang asam tinggal beli mangga muda saja. Penuhi itu ngidam istrimu! biar entar ponakan aku lahir gak ileran."

Ada bagusnya juga mengikuti nasehat dari Ryujin meskipun temannya itu rada somplak seperti dirinya.


ㅋㅅㅋ


Sekantong mangga muda serta sekotak macaroon beserta antek-anteknya berada di tangan Mark sekarang. Demi memenuhi rasa ngidam dari Haechan. Pintu rumah sudah terbuka begitu dilihat kelantai dua, Mark mendapati Mommy dan Haechan yang tengah berbincang. Dengan Haechan yang masih berbaring di atas kasur.

"Kau sudah pulang, Mark? bawa apa saja sampai penuh ditangan?" Mommy bertanya sambil terkekeh pelan.

"Aku bawa mangga muda dan sekotak Macaroon pesanan kalian."

Haechan hampir saja menyemburkan air yang baru saja ia minum. Mommy terbahak nista. Anaknya yang satu itu, kapan pintarnya sih?

"Mark, buah yang asam tapi bukan mangga muda juga kali." Cerca kejam sang Mommy.

"Mark aku belum hamil, tolong!" sambungnya setelah mengetahui Haechan hanya mengalami masuk angin saja.

Hebat sekali mereka mempermalukan Mark. Ini juga akibat ia percaya pada Ryujin juga. Tapi tak apa, yang penting Haechan sudah kembali tertawa. Unch.







Missing Part :

"Oh ya mengenai belum hamil, apa maksudnya?" Mark bertanya di sela sela Mommy dan Haechan yang tertawa. Seketika suara tawa itu mereda.

Ibunya Mark menggeleng dramatis namun Haechan malah tersenyum dengan mata berbinar.

"Percaya tidak, 1 : 1000 aku salah satunya?"

Dan kebahagiaan Mark, bertambah lagi mulai sekarang.








Arrei Note :

Diriku waktu pulang kerja sambil nunggu angkot: mpreg.. jangan.. mpreg.. jangan.. buat.. jangan.. buat (alhasil angkotnya ninggalin diriku begitu saja 😭😭) butuh pendapat nih.

hehehe, semoga suka ama part pendek ini hehehe

Votement Jusseyo

Nikah Muda || Markchan ✅✅Where stories live. Discover now