Terminal

57.7K 6.3K 1.1K
                                    


Recomended song : Shaun - Terminal





"Sejauh apapun aku pergi, tak perduli kemana pun itu, aku selalu berakhir di kamu. Selalu berakhir di sampingmu"

ttd. Mark Lee si bucin sekolah.






Ada saat dimana, Mark ingin menyerah membuat Haechan menjadi miliknya. Dulu, dimasa Mark yang sudah mulai sibuk dengan dunia perkuliahan di semester awal disambi dirinya yang bekerja sebagai editor terjemahan (dikarenakan bahasa Inggrisnya yang bagus) berpikir bahwa mungkin, dirinya akan pindah kelain hati.

Ditambah fakta baru yang ia dapatkan dari Jeno, sang teman sehidup semati. Mengenai betapa populernya pujaan hati milik Mark yang masih berstatus siswa kelas dua SMA. Itu yang membuat banyaknya pikiran jahat selalu menghampiri otaknya setiap malam.

Haechan berubah semakin manis dari tahun ke tahun, ia sangat ramah dan senang berteman setidaknya itu yang membuatnya populer meski sifat jahil dan bar-barnya tak mau hilang, otaknya punya iq yang dapat diadu terbukti akan banyaknya piala yang bertengger di rumah Haechan dari tahun ke tahun, semua ingin berteman dengannya dan ingin dekat tak jarang ingin lebih dari sekedar teman.

Dan itu yang ditakutkan Mark. Tidak dipungkiri, jika Haechan akan memilih seseorang yang selalu ada padanya. Bukan tipe seperti Mark yang bahkan sudah putus kontak setelah tamat SMA dan hanya berani menstalking Ig sang pujaan tanpa memberi komen ataupun dua ketuk di foto.

Maka, suatu saat di musim panas setelah Mt pertama jurusan sastra selesai, Mark ingin menyerah mendapatkan Haechan. Ia memulai kencan butanya dan berakhir gagal karena Mark sudah tak suka lagi pada wanita. Ia hanya suka kepada Haechan saja.







...............






"Tuh, Jurusan sebelah lagi ngadain kencan buta. Ikut sana ketimbang merana."

Teman sejawat yang bagi Mark paling setia, Yukhei selalu saja tau suasana hatinya.

"Terima kasih. Kau selalu tau aku ya"

"Iya, iya. Udahan dong galaunya! tekor aku bayarin galau mu doang." Yukhei berkata jujur agar tidak tekor di awal bulan lagi. Mengingat, saldo rekening yang kering kerontang akibat kebanyakan bermain dengan gadis-gadis pub dan juga mentraktir Mark yang galau.

"Doakan aku ya,"

Yukhei mengangguk semangat. Memberi kekuatan akan derita temannya yang sudah di tanggung selama sebulan lebih. Mulanya awal bulan september lalu, ketika Yukhei baru saja ingin tertidur di kamar kosnya. Mark mendadak masuk dengan mendobrak pintu yang tak terkunci membuat Yukhei menjerit akibat kaget.

Mark menangis malam itu. Menceritakan sakit hatinya karena sang pujaan yang ia bucinkan dari zaman mereka yang masih buluk hingga seganteng Oppa Korea,

Mendadak punya gebetan. Perempuan cantik bak miss Korea, berfoto saling mencium bibir dan terposting di Insta story milik Haechan.

"Apa salahku, Tuhan?!"

Dan Yukhei hanya membatin,

"Kau kurang gercep, dodol!"

Yah mengingat itu, Yukhei gemas sekali ingin memasukkan Mark kedalam karung dengan lelehan ingus dan air mata dan mengirimnya ke antartika melalui Tiki.









Tapi siapa yang menyangka, Jika Mark memang ditakdirkan untuk memiliki Haechan. Seakan mereka memang memiliki benang merah yang tersambung sejak mereka dalam kandungan.







Dan kata, aku akan memilikimu sampai maut yang memisahkan terbalas juga di atas altar.











Missing Part :


Malam mendadak sunyi setelah hujan rintikan di bulan November. Salju pertama langsung muncul ketika itu. Seakan ada keajaiban di malam yang mana sudah 43 kali lebih Mark gagal dalam kencan buta. Ia berakhir dengan menggunakan coat berwarna coklat dan berjalan di trotoar sendirian.

Meratapi nasib ngenes nya akan bucin dan susah Move on dari bocah berpipi gembil itu. Malang nian memang nasibnya.

"Bahkan aku kira, lelaki dengan jarak radius 400 meter itu yang sedang menangis adalah Haechan." Monolognya sendiri dan masih tetap berjalan. Semakin mendekat ke lelaki tadi.

Dan Mark terkejut akan perkataannya yang menduga tadi. Ternyata benar, itu Haechan yang menangis dengan pipi gembil yang memerah.

"Hyung..." Memanggil lirih Mark yang terdiam bagai seorang yang terkena sihir  menjadi batu.

"Kenapa semua orang yang aku sayangi meninggalkan aku?"

Mark hanya terdiam. Memeluk seseorang yang paling ia rindukan erat. Memberi tepukan hangat di bahu.

"Aku tak tau apa kau menyayangiku atau tidak, tetapi aku aku tak akan meninggalkanmu. Tak akan pernah."

Maka, sejauh apapun mereka pergi dan mencoba berlabuh kelain hati. Mereka akan tetap kembali. Ke terminal pemberhentian terakhir yang telah di kehendaki.














The Invitation
Wedding Party

Mark and Haechan

Pada tanggal : 11 January 2019

Untuk : Seluruh para pembaca.

Nikah Muda || Markchan ✅✅Where stories live. Discover now