Wedding Day

53.1K 5.8K 1.3K
                                    

.

Hari ini, tiba saatnya dimana Haechan akan resmi dimiliki seseorang. Berjanji sehidup semati di depan para jemaat yang hadir dan juga Tuhan. Jari manisnya akan melingkar sebuah cincin platina yang tempo hari ia pinta. Melewati hari-hari bersama seorang Mark Lee yang resmi menggenggam tangannya di depan altar. Ciuman lembut yang meski bukan pertama kali ia rasakan, namun cukup membuat dirinya tremor ringan.

Meski tempo hari yang lalu, ia sempat berdebat pada sang ayah menolak seluruh lamaran untuk menikah dari lelaki campuran tersebut. Merasa masih ingin bebas bermain tanpa adanya ikatan. Namun ketika melihat wajah sang Mama yang terharu akibat kedatangan orang yang sudi melamar putranya yang kurang ajar, membuat Haechan tertegun.

Selama ini, hanya beberapa kali saja Mama nya terharu dan senyum bahagia jika menghadapinya. Ketika ia bisa naik sepeda, ketika ia bisa mendapatkan peringkat satu dan juara umum dan ketika seseorang yang tangguh melamarnya.

Meski sebenarnya, Haechan ingin melamar bukan dilamar. Tapi itu terserah, asalkan sang Mama bahagia.

Pesta berkonsep putih di belakang mansion kepunyaan Jaehyun Lee, sang Papa dari Mark di sulap begitu indah menjadi lahan pesta untuk para tamu undangan setelah pemberkatan dan janji suci di lakukan di gereja terdekat. Dan yang dilakukan Haechan sekarang hanya duduk di salah satu meja yang telah di persiapkankan untuknya menikmati semua hidangan yang tersedia.

Karena si gembul itu perlu makan setelah tremor ringan menyerangnya tadi dan juga, ia butuh me time.

"Heh, kenapa kau ada disini? sebagai istri yang baik seharusnya kau temani suamimu menyambut para tamu yang datang," cercaan serta tempelengan pelan dari sobat karibnya membuat Haechan berdecih.

Na Jaemin, tak pernah bisa tidak mengganggu acara me timenya.

"Pergi sana! Jangan mengganggu. Istri apa? aku ini laki-laki bodoh!" Jaemin hanya berdecih. Mengambil satu kursi untuk duduk di depan Haechan.

"Kau kan sudah menikah! Jangan sok denial, nanti malam pertamamu aku yakin kau pihak yang ditusuk."

Hampir saja, coktail yang diminum Haechan muncrat.

"Heh! seenaknya saja kau berkata."

"Apa? jadi kenapa kau yang memakai wedding veil sedangkan dia tidak?" cerca Jaemin lagi. Skakmat bagi Haechan yang memang tak pernah bisa menang dari Jaemin.

"Iya, iya. terserah kau saja" ujarnya nelangsa. Kembali menikmati cake pernikahannya. Tidak memperdulikan Jaemin yang juga ikut makan.

Hingga sebuah kotak kecil yang Haechan yakini hadiah tersodor di depannya.

"Apa ini?" Tanya Haechan penasaran. Kotak itu kecil dan saat di pegang sangat ringan. Sibuk menebak nebak isi dari kotak tersebut, Jaemin hanya sibuk terkikik pelan.

"Terima ya hadiahku. Maaf karena lupa memberimu saat kita pesta 'lajang' kemarin."

"Iya aku terima. Tapi ini apa isinya?"

"Hohoho, ayo dibuka jika penasaran. Btw, sudah dulu ya. Jeno mencariku."
Lalu Jaemin berlalu begitu saja setelah menghabiskan jatah cake bagian Haechan. Haechan hanya mengumpat saja.

Ia semakin penasaran akan hadiah yang diberikan Jaemin. Berbungkus kertas kado putih sederhana dan diikat tali rami  sebagai penghias. Penasaran, Haechan membukanya perlahan. Tampak kotak kemasan berwarna merah yang Haechan duga

"Jangan-jangan ini..."



Dan dugaannya benar...



"Kurang ajar! JAEMIN!!! Kubunuh kau sekarang juga!"

Sekotak alat kontrasepsi bertuliskan merek Kamasutra terpampang begitu Haechan membukanya. Sobatnya itu memang sangat kurang ajar.

"Itu jika kalian ingin menunda punya anak nanti malam!!"

"Aku ini laki-laki bodoh!!"

Berakhir dengan mereka yang kejar kejaran dan hampir menghancurkan separuh pesta.





Mama Doyoung be like:

"Harusnya sudah kupakaikan saja dia gaun dengan rok yang ketat, bukan cuma wedding veil dan jas lengkap." - Mama Doyoung.

"Wahahaha, menantu saya terlalu aktif ya, Jeung." - Mommy Taeyong







Missing Part :

"Na Jaemin Kurang ajar!"

Mark hanya tersenyum ketika Jeno bahkan tertawa dengan keras. Kesayangannya itu, sudah seharusnya bahagia. Bukan menangis begitu keras di malam November tahun lalu hanya karena ditinggal tanpa kepastian oleh wanita yang ia suka.

"Kau tidak menyesal menikahinya?" Tanya Jeno, dengan nada geli dan bercanda. Karena tau jawaban apa yang akan Mark berikan.

"Tidak tuh. Toh, usaha dan penantianku terbayar sudah di 11 januari. Usahamu saja yang mendekati Jaemin yang belum berhasil, bucinin yang belum tentu jadi milik kita gak baik loh!"

Dipastikan Jeno terdiam seketika.



"Aku sering ngatain Mark bucin, kok aku jadi ketularan sih!" - Jeno 2k19



Happy Wedding Day

Happy Wedding Day

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arrei Note :

Aku post sekarang aja gak jadi besok di hari h nya 😖😖 kebetulan besok banyak kerjaan jadi sekarang aja deh. hehe

Hayo, kalian ngasih kado buat si bucin yang sudah punya istri? *digampar Haechan.

spoiler judul next chapter:

Malam pertama 🌚🌚 hueheheheh kane.

Nikah Muda || Markchan ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang