Chap 32 Destruction

3.9K 159 1
                                    

Jangan lupa kasih Vote sama kritikannya.

Kalo ada typo lewat saja.
Happy Reading...

****

    Gabriel menyuruh Lukas menyewa Detektif handal untuk mengorek lebih dalam kasus korupsi yang dilakukan Mikail dan membuka kembali kasus mendiang istrinya.

  "Aku menemui seseorang yang dulu pernah bekerja sebagai tukang kebun di rumah mendiang istrinya, dan aku mendapatkan ini, aku belum membukannya." Jelas Lukas.
Sambil memberikan SD cardnya pada Gabriel.

  "Apa dia mengatakan sesuatu?" Tanya Gabriel.

  "Dia bungkam, tidak mengatakan satu katapun saat aku menanyai tentang mendiang istri Mikail Tn. Wajahnya juga begitu pucat pasih." Ujar Lukas lagi.

Gabriel mengerutkan dahinya.
  "Dan bagaimana dengan kasus korupsinya?" Tanya Gabriel lagi.

  "Tentu saja aku menemukan bukti." Lukas mengambil amplop dan mengeluarkan berkas-berkas dan catatan kartu rekening milik Mikail.
Yang seharusnya hak milik anak mendiang. Mikail mengambil alih semuanya.

  "Berikan semua bukti ini pada Reporter, saat aku menerima uang dari Mikail. Dan semuanya akan hancur, begitu juga dengan SD card ini. Dia juga seharusnya terlibat dalam kasus pembantaian keluarga Mr.Ryan. kenapa hanya Hans saja yang mendapat hukuman, kenapa kau tidak mencari tahu?"

Yah saat itu keluarga Mr.Ryan terbunuh karna Mr.Ryan sudah memberitahu bahwa Mikail dan Hans lah yang membocorkan setatus Laurent ke media? Kalian ingat, saat itu mereka mengancam dan orang-orang Gabriel berusaha menjaga keluarga Mr.Ryan, tetapi sayangnya orang-orang Gabriel lengah dan akhirnya pembantaian terjadi, hanya Hans saja yang dijerat. Sungguh sangat picik bukan si Mikail.

Reporter yang Gabriel sewa mewawancarai semua wanita yang pernah menjadi korban pelarian Mikail.
Saat semuanya sudah lengkap mereka akan mempublisnya kemedia.

--
   Suana didalam apartemen mencengkam,seorang lelaki ketakutan karna mendapati tempatnya sudah digeledah dan berkas penting berupa Kartu catatan rekening hilang.

  "Aku harus bagaimana? Aku tidak mau dipenjara." Dia bingung dan mengacak-acak rambutnya, lalu menekan nomor telepon.
Dia bangun dan pergi menaiki taxy menuju markas tempat dimana Mikail berada.

  "Apa kau bodoh!! Aku sudah katakan, hancurkan saja bukti itu!" Marah Mikail.

  "Aa.. akkuu..." belum sempat dia bicara Mikail manarik pelatuk pistolnya, suara tembakanpun mengema diruangan, darah segar membasahi lantai.

  "Urus mayatnya!" Perintah Mikail lalu pergi dengan perasaan murka.

Belum sempat meredakan amarahnya, Mikail mendapati komputer tempat menyimpan data penting telah hilang, seseorang telah menghacknya.

  "Siapa yang berani melakukan ini!! Bedebah!" Murka Mikail, ntah apa yang harus dia lakukan,setengah sahamnya sudah tidak ada, karna Mikail meminjamkannya pada Gabriel.

Ntah apa yang harus dia lakukan lagi.

  "Cari tahu siapa yang mencoba bermain-main dengan ku!!" Bentak Mikail kepada orang suruhannya.

  "Tn.??" Panggil sekertaris Mikail dengan wajah Pucat.

  "Apalagi!! Masalah apa lagi!!" Bentak Mikail.

Sekrtarisnya menelan ludah .

  "Cepat katakan! Sebelum kepalaku hampir meledak!"

  "Orang yang menyimpan bukti atas kematian Nyonya, seseorang mendatanginya, dan dia menyerahkan SD card itu." Jelas Seketaris Mikail.

The bad girl ✔ CompletedWhere stories live. Discover now