Chap 21 Preparations

5.5K 204 5
                                    

Jangan lupa kasih vote nya sama komen..

Happy reading...

****

Seorang laki-laki mengepalkan tangannya dan mengerang begitu murka.
"Shit!! Si tua bangka itu beraninya dia...akan aku beri pelajaran yang akan membuat hidupnya menyesal!," murka Hans yang sedang berada di ruangannya bersama asisten pribadinya.

"Maafkan saya tuan, apa yang harus kita lakukan?" Tanya asistennya itu dengan tubuh tegap dan berotot.

Hans menatap Asistennya dengan dalam dan kemudian tersenyum sinis begitu sinis.

___

" Siapkan beberapa Bodyguard untuk menjaga rumah keluarga Mr.Ryan." perintah Gabriel kepada Lukas.

"Baik Tuan." Membukuk dan kemudian berjalan keluar untuk melaksanakan tugasnya.

Dan saat bersamaan pula Lukas berpapasan dengan Laurent.
"Nyonya? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Lukas.

"Kau dari ruangan Gabriel ya? Apa dia sedang sibuk?" Tanya Laurent.

Lukas tersenyum.
"Tidak nyonya." Jawab Lukas.

"Baiklah aku akan menemuinya." Ucap Laurent kemudian melangkah meninggalkan Lukas.

Saat sudah berada didepan pintu besar nan mewah itu, Laurent menarik nafasnya dalam kemudian tersenyum dan jari lentiknya menyentuh dengan pelan knop pintu lali memutarnya dengan saaaangaat pelan, hingga pintu itu terbuka dan dia tidak melihat Gabriel dimeja kerjanya,
Matanya mulai menelusuri bagian ruangan yang begitu luas, dan matanya berhenti disatu titik dimana seorang pria berjas membelakanginya sedang menatap indahnya kota New York didepan dinding kaca yang mengkilat begitu bening.

Laurent kembali tersenyum, dia menutup pintu , dan melangkah mendekat kearah Gabriel, kemudian memeluknya dari belakang.

"Aku begitu merindukanmu." Ucap Laurent manja sambil pipinya dia usap-usap lembut dipunggung Gabriel.

Gabriel hanya tersenyum.

Jam menunjukan pukul 12 siang dan itu waktunya para pegawai beristirahat dan menyantap hidangan makan siang mereka.

"Aku akan makan siang bersamamu Gab." Kata Laurent menatap Gabriel yang masih sibuk dengan berkas-berkas berserakan diatas mejanya.

" Kata Laurent menatap Gabriel yang masih sibuk dengan berkas-berkas berserakan diatas mejanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa kau akan terus seperti itu?" Tanya Laurent lagi.

Gabriel menatap Laurent dengan dalam kemudian bibirnya mengerucut begitu lancip:'v
"Jika kau ingin aku makan siang bersamamu, cium aku dulu Laurent." Kata Gabriel.

"Apa?" Laurent menarik nafasnya kasar dia menyilangkang kedua tangannya didada.
"Gabriel!!!" Jerit Laurent saat melihat Gabriel memejamkan matanya.
"Ck! Menyebalkan!" Kesal Laurent dan kemudian melangkah mendekat kearah Gabriel, dengan senyuman sinis Laurent mendekatkan bibirnya dan menggigit bibir Gabriel hingga membuat Gabriel terkejut dan menahan sakit diwajahnya.

Laurent bangun dan tertawa cekikikan memperhatikan Gabriel yang sedang menggigit bibir bawahnya.
"Ini nikmat sayang." Ucap Gabriel dan bangkit dari duduknya, dia menatap tajam mata Laurent, dan itu membuat Laurent berhenti tertawa raut wajahnya juga berubah menjadi raut wajah horor.
"Apa, kau mau apa?" Cicit Laurent, sambil terus melangkah mundur.

Gabriel terus melangkah maju dengan cepat? Dan hendak menubruk tubuh Laurent, dan dengan cepat Laurent menghindarinya..
"Berhenti Gab!! Aku sudah sangat lapar..!!" Kesal Laurent.
Dan kemudian menarik tangan Gabriel untuk keluar ikut bersamanya, dan Gabriel hanya menurut saja.

Saat mereka sedang berada didalam lift Laurent tidak menyadari bahwa disebelah Gabriel seorang wanita tengah memperhatikan Gabriel dengan sangat centil.
Hingga lift terbuka dan mereka melangkah keluar bersama.

"Becca?" Laurent terkejut saat menyadari sedari tadi dia bersama wanita sialan itu didalam Lift.

"Ada apa sayang?" Tanya Gabriel menatap cemas wajah Laurent yang nampak pucat pasih.
Kemudian mengikuti arah tatap Lauret.
"Dia adalah karyawan baru dibagian devisi marketing." Ucap Gabriel.

Tanpa mendengar apa yang Gabriel katakan, Laurent menarik tangan Gabriel.
Apa yang dia lakukan! Shit!! Aku benar-benar khawatir saat ini...! Kata Laurent dalam hati.

Gabriel dapat melihat dari raut wajah calon istrinya, kemudian berhenti melangkah.
"Ada apa?" Tanya Gabriel.
Laurent menatap wajah Gabriel dalam
"Aku hanya ingin cepat-cepat menjadi istrimu." Jawab Laurent.

Gabriel hanya menaikan sebelah alisnya kemudian mengecup kening Laurent dengan sayang.

Tanpa mereka sadari seseorang tengah memperhatikan mereka dengan seringaian licik.

Setelah selesai menyantap makan siang, Laurent tetap mengikuti Gabriel, tidak terkecuali saat Gabriel berada di meeteng besar perusahaannya.

Laurent menatap dalam mata Gabriel, yang sekarang juga sedang menatapnya dengan tatapan mesum milik Gabriel.
"Gabriel??" Panggil Laurent sambil bibirnya mengerucut manja.

"Hmm." Gumam Gabriel.

"Aku rindu kampung halamanku." Soal Laurent, raut wajahnya mulai sendu.
Gabriel menyadari itu, dia mengerti kemudian memeluk Laurent hangat.

"Apa kau akan menikahiku tanpa restu dari kedua orang tuaku? Itu sungguh menyedihkan." Ucap Laurent.
Dan Gabriel tidak membalasnya, dia hanya mengecup kening Laurent berkali-kali.

Beberapa hari lagi Laurent akan menjadi seoarang istri dari pria tampan nan mapan.
Oohhhh! Ini gila!! Dulu aku selalu menjauhinya, dan sekarang... shitt! aku begitu sangat munafik..
Pikiran Laurent berkecamuk.

Semua persiapan sudah lengkap dan begitu sangat rapih dan mewah, atap-atap yang penuh dengan bunga berwarna warni, didesain begitu cantik dan elegan, hanya memakai nuasa berwarna putih dan merah muda, dan tempat pernikahannya begitu menggemaskan bagi Laurent.
Hingga Laurent begitu kegirangan.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Gabriel yang sekarang sedang berada disampingnya.

"Ya tentu saja. Oh tuhan, ini begitu sempurna! Dulu aku hanya menginginkan pernikahan sederhana, aku tidak terlalu tertarik dengan pesta mewah, hanya dengan mengucap janji suci dengan pria yang aku cintai itu sudah sangat istimewa." Ucap Laurent.

"Lalu? Apa kau tidak suka dengan semua ini? Baiklah aku akan mengubahnya menjadi yang kau inginkan." Ucap Gabriel kesal, dan hendak melangkah meninggalkan Laurent.

"Aku bahagia!! Aku menyukai semuanya!! Ini begitu begitu sangaaaaaat istimewa! Karna aku mencintaimu! Dan ini menakjubkan Gabriel!!! Kau menyebalkan!!" Jerit Laurent kesal kemudian berlari mengejar Gabriel kemudian memeluknya erat.

****

Tbc.
Mff baru apdet.
Lama bgt yh.heheh.😆😆😆

The bad girl ✔ CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang