Chap 9 Don't look for me

12.9K 384 17
                                    

Tekan tanda bintang ☆ dibagian bawah sebelah kiri..😂😂😚😚

Happy reading..

****

Didepan halaman rumah dimana tempat Miya dan Bram tinggal.

Seorang laki-laki melangkah menuju pintu dan mengetuknya, tidak lama kemudian pintu terbuka.
"Hans? Ada apa?" Tanya Miya , saat mendapati Hans berkunjung ke rumahnya.

"Bram ada? " tanya Hans.

Miya mengangguk kemudian mempersilakan Hans untuk masuk dan duduk selagi dia memanggil suaminya.

"Hey Hans, ada apa?" Tanya Bram, kemudian duduk disebelah Hans.
Sementara Miya sedang membuatkan minuman untuk tamunya.

"Kau tau, dimana Laurent?" Tanya Hans to the point.

Bram mengerutkan dahinya.
"Aku sendiri tidak tau, Miya bilang dia pergi bersama teman nya yang bernama Siena." Jawab Bram.

Hans seperti sedang menerawang,
"Maksudmu Siena hale?" Tanya Hans.

"Sebenarnya aku kurang tau." Jawab Bram.

"Ini buruk, Siena adalah wanita jalang, aku tau betul, dia bekerja di Club Lavana, tempat dimana para wanita menjual diri. Apa Laurent.........??" Hans menyipitkan matanya kepada Bram, seakan-akan menaruh curiga padanya.

"Apa? Aku tidak tau, dia pergi tanpa pamit padaku." Tanya Bram.

"Aku harus menjemputnya pulang." Kata Hans gegabah.

"Heyy heyy,Laurent sudah besar, dia sangat tidak suka jika ada yang mengatur hidupnya." Kata Bram.

"Aku akan menikahinya, karna aku mencintainya, izinkan aku menjemputnya ." Mohon Hans.
Ntah dia sudah dibutakan akan Laurent, sebenarnya Hans ini baru mengenal Laurent tidak lama memang.. cinta kan bertumbuh seiringnya waktu.
(Minie "Haahh kaya lirik lagu aje llu.")

Bram terkejut, Miya juga yang sedang berjalan kearah nya mendengar itu ikut terkejut.
"Benarkah kau mencintainya?" Tanya Miya , menaruh nampan berisi jus jeruk , kemudian duduk disofa sebelah mereka.

"Bukannya kau berpacaran dengan Becca??" Tanya Bram tidak suka.

"Hanya sebatas kekasih belum ada ikatan pertunangan apa lagi pernikahan. Pertama kali aku melihat dia, aku merasakan ada yang berbeda darinya. Membuat ku ingin berjuang mendapatkan nya." Jelas Hans.

Bram dan Miya tersenyum saling bertatap kemudian mengangguk.
"Pergilah cari dia , bawa dia pulang." Kata Miya.

"Benarkah?" Tanya Hans bersemangat.

"Ya. Ingat jangan bertindak gegabah dan memaksanya jika dia tidak mau." Saran Bram.

Hans hanya mengangguk
bersemangat.

Minie "Mendingan lamar gue, gue terima tanpa syarat,asalkan lo ganteng dan gak suka selingkuh, banyakin duit, banyakin mobil, bikin rumah yang mewah, beeuuhh dah guee terima apa adanya dah llu.."

( Hans )

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

( Hans )

🌹🌹🌹

Seharian ini Gabriel mengajak Laurent berjalan-jalan, makan, dan bermain ditaman, membuat Laurent sedikit nyaman akan perlakuan Gabriel padanya, tetapi Laurent tetap menilai lelaki itu sama, dia tidak mau jatuh cinta lagi , dulupun Mikail bersikap manis padanya, hingga dia dikhianati begitu parah.

Setibanya diaparteman, Laurent berlalu melangkah menuju kamar, dan menghempaskan tubuhnya.

"Apa Kau lelah??" Tanya Gabriel duduk disofa dekat jendela kamar.

"Ya, tentu saja." Jawabnya sambil melempar senyuman pada Gabriel kemudian memejamkan matanya.

"Apa kau akan tidur sekarang?" Tanya Gabriel.

"Tidak, aku akan pergi mandi terlebih dahulu." Jawab Laurent kemudian bangkit dari atas ranjang menuju kamar mandi.

Gabriel hanya diam kemudian tersenyum, dan melangkah pergi keluar kamar.

"Malam ini adalah yang terakhir aku tinggal disini." Guman Laurent.
Kemudian bibirnya membentuk sebuah senyuman menyeringai.

Gabriel tengah duduk disofa ruang tengah, tangannya menuangakan wine dalam gelas berukuran kecil kemudian meminum nya.
Malam ini Gabriel minum terlalu banyak, saat dirasa kepalanya sudah hampir memberat dia putuskan untuk pergi tidur, tapi dia teringat akan Laurent, bibir nya membentuk senyuman hangat.

Dia melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya.
Suasa kamar sangat gelap Gabriel mengerutkan dahinya dalam.
Apa dia sudah tidur? Batinnya.
Lalu mencari saklar untuk menyalakan lampunya kembali.
Dia melihat Laurent tengah berbaring membelakanginya, saat Gabriel hendak mendekat ia heran, karna Laurent hanya memakai lingerie saja, menampakan tubuhnya yang putih mulus, sebagai lelaki normal Gabriel merasakan desiran aneh dalam tubuhnya, tapi ia menepis pikiran kotor itu, ia tidak mau Laurent menganggapnya lelaki brengsek.
Dia juga baru pertama kalinya berkencan lagi dengan seorang wanita, ntah dia menyukai wanita ini.

Gabriel hanya diam, ia ragu ingin mendekat juga, ia putuskan untuk keluar saja.
Saat hendak pergi tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang, Gabriel terkejut dan dengan cepat berbalik arah, ia melihat Laurent tengah tersenyum manja padanya.
"Aku kira kau sudah tidur..." perkataannya terpotong saat Laurent dengan tiba-tiba melumat bibir Gabriel.

Gabriel hanya diam, ia juga membalas lumatan itu dengan lembut.
Jari lentik Laurent mengusap lembut dada bidangnya, kemudian membuka seluruh pakaiannya, Gabriel tersadar kemudian menatap Laurent dalam.
Saat hendak berbicara Laurent lebih dulu mendorong tubuh Gabriel diatas ranjang.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Gabriel panik, dia mencoba menolak tindakan nakal Laurent, dia tidak mau,ini adalah kesalahan, pikiran Gabriel saat ini tidak menentu,dia begitu dilema.

Gabriel ingin sekali menolak, tapi nafsunya mengalahkan niatnya, ada rasa bersalah dari dalam hatinya, tapi disisi lain dia begitu menginginkannya.

Malam ini mereka menghabiskan malam mereka bermain diatas ranjang yang bergerak mengikuti irama dua insan yang sedang bercinta. Bercinta itu menurut Gabriel, menurut Laurent mungkin itu making seks.

****

_____Tbc_____

Beda ya gais making seks sama bercinta (making love).wkwkwk😂😂😂ngk perduli juga sih...😜😜😜

Bodo amat!! 😜😜😜

The bad girl ✔ CompletedWhere stories live. Discover now