Di Bandara Icheon. Kini Hana dan keluarganya berada, mengantarkan Mommynya untuk kembali ke Prancis, saling berpelukan itulah yang mereka lakukan,

Yura memeluk Hemy (mama Jungkook ), "Aku titip anakku, jagalah dia dengan baik," ucap Yura

"Dia juga anakku, jadi sudah pasti dia akan bahagia disini," sahut Hemy

"Wonwon ( papa Jungkook ). Hana tidak memiliki Daddy jadi-" ucap Yura terpotong

"Arraso Yura, aku akan menjadi Daddy yang terbaik untuknya, jaga dirimu disana hah, cepatlah menikah agar tidak kesepian," sahut Wonwon sambil bercanda

"Sampai jumpa Jin," ucap Yura, "Tentu Mom, jangan khawatirkan Hana, karena aku akan menjaganya dan menjadi Oppa yang terbaik," sahut Jin imut

Yura memeluk Jungkook lalu mengusap rambutnya, "Mommy mohon. Jagalah Hana dengan baik dan maklumi sifatnya yang terkadang manja dan kekanakan? Hana tidak pernah mendapat suara keras dari Laki-laki, jadi jangan membentaknya dan terlalu keras padannya. Sayangi Hana selalu ya? Mommy percaya sama kamu Kookie, buat Hana bahagia?" pesan Yura sambil menahan air matanya sementara Hana sudah menangis sebelum Yura menghampirinya.

"Mommy tenang saja, qku akan menjaganya dengan baik," sahut Jungkook lalu Yura berjalan dan memeluk Hana yang sudah menangis sesegukkan, "Mommy. Aku mau ikut Mommy ke Prancis please, Aku tidak mau berpisah sama Momy ... hik ... hik ," rengek Hana dipelukan Mommynya

"Dengarkan Mommy sayang, inilah Keluargamu sekarang, Suamimu, Oppa, Mama, Papa. Sekarang kamu memiliki keluarga yang lengkap dan Mommy yakin Kamu akan bahagia disini, Korea. Adalah tempatmu sekarang. Kamu tidak akan kesepian lagi, disini kamu akan bahagia,"  sahut Yura lalu memeluknya erat sambil menangis hingga panggilan penupang dan Hana enggan melepaskan Mommynya, hingga Jungkook menarik tangan Hana lalu memeluknya dan membiarkannya menangis di pelukannya, Hana ingin mengejar Mommy nya namun Jungkook terus menahannya dan memeluknya lagi.

"Mommy ... hik ... hik ... aku mau ikut Mommy ... lepas Kookie," Hana menjerit hingga Yura ikut sesegukan dan berjalan tanpa menoleh.

"Jangan begini sayang, dengar ada aku disini yang menjagamu dan akan melindungimu ... sudah punya suami kenapa cenggeng sekali heh?" Jungkook mengodanya.

Hemy mengusap lembut rambut Hana yang masih berada dalam pelukan Jungkook, "Hana tinggal sama Mommy saja ya, Jungkook juga biar ada yang Mommy manjai lagi. Mau ya?"

"No! Kami akan tinggal di Apartement," tegas Jungkook

"Modus," sahut Jin
.
.
.

Di Mobil Hana masih terus menangis, dan Jungkook sudah mulai pusing dengan tangisan Hana yang seperti anak kecil, mereka memang mau pulang ke Apartemen, "Han. Berhenti menangis? Ayo kita makan ice cream, kamu menyukainya kan?" ucap Jungkook dan itu mampu membuat Hana terdiam menatap Jungkook. Karena Ice cream adalah cara Mion untuk menghentikan tangisan Hana setiap dia bertengkar dengan Mommynya.

"Honey. Ayo Aku belikan Ice cream, kamu menyukainya kan? Jangan menagis lagi," kata-kata Mion yang terniang di ingatan Hana.

"Darimana kamu tau aku suka macan Ice cream ketika menangis?" tanya Hana sambil memicingkan mata.

"Reflek aja, biasanya snak kecil akan diam jika dibelikan ice cream," bohong Jungkook karena sebenarnya dia tau ketika Mion menelpon Hana dan dia mendengarkan semua perkataan Mion.

"Aku bukan anak kecil?," kesal Hana lalu ngambek

mobil berhenti lalu Jungkook mendekati wajah Hana hingga Hana terpojok, tangan Jungkook memegang wajah Hana lalu mengusap air matanya dengan kedua Ibu jarinya, "Kamu cantik Han. Jangan menangis karena Aku tidak suka melihatmu menangis? Mengenai kesepakatan kita, bisakah Kita batalkan saja karena? AKU MENGINGINKANMU JEON HANA,"ucap Jungkook dan bibir mereka pun bersentuhan. lalu jungkook mencium Hana,  tapi tiba tiba Hana  mendorong Jungkook dan menutup mulutnya dengan tangan.

"Kenapa? Aku suamimu aku berhak akanmu," ucap jungkook

"Gue ngak-" ....terpotong

"Aku bukan temanmu atau pacarmu ngak ada gue,lu hanya aku dan kamu,"  sahut jungkook

"Ok... kita akan bercerai pada waktunya jadi berhentilah ini hanya pura - pura,"  jawab Hana seenaknya

"Jadi kamu melanjutkannya. Apa pernikahan kita kamu anggap permainan ," ucap Jungkook sedikit meninggi

"O ... ayolah. Pacaran lalu putus, tunangan lalu batal, pernikahanpun ada perceraian. Kita tidak saling mencintai. Kita tau itu dan jika saatnya tiba mari Kita bercerai,"

Jungkook merasa kecewa dengan jawaban Hana, "Dia menolakku, seorang Jeon Jungkook di tolak. ah..... banyak wanita yang tergila - gila  padaku dan istriku sendiri menolakku. Bagus kamu memang spesial Hana. Akan aku ikuti permainanmu, sampai dimana kamu sanggup menolakku dan sampai dimana aku menginginkamu," batin Jungkook.

"Baiklah dengan satu sarat lagi. Tidak ada kepura - puraan dalam pernikahan kita karna ini ikatan suci, selama kita belum bercerai penuhilah tugasmu sebagai seorang istri, karena Aku hanya membebaskanmu ketika kita di sekolah status kita tetap tunangan dan selebihnya Kita Suami Istri,"

"Baiklah, aku juga punya satu syarat. Tidak ada sentuhan fisik dan tidur lain Kamar,"

"Tidak. Aku tidak mau? bagaimana bisa suami istri tidak ada sentuhan fisik itu mustahil,"

"Yak..... jeon jungkook apa maksudmu?!!"

"Hanya sekedar ciuman ...aku tau batasanku, kecuali jika kamu mengodaku maka aku tidak jamin bisa menahanya. Tidur lain Kamar itu terserah kamu? Tapi kamarku selalu terbuka untukmu jika ingin tidur denganku,"

"Itu tidak mungkin terjadi,"Sahut Han penuh penekannan

Jungkook tersenyum, "Akan kubuat jadi mungkin, tunggusaja hasilnya. Cepat turunlah,"

"Aku tidak mau makan ice cream moodku hilang,"

"Baiklah tunggu saja di sini, akan aku telpon pacarku biar dia yang menemaniku," jawab jungkook sengaja

"Tidak perlu ... aku mau makan ice cream," lalu Hana mendahului Jungkook

"Apa ada yang cemburu setelah tadi menolakku, benar- benar anak manja sepertinya aku menikah dengan anak SD. Kesabaranku akan sangat di uji kali ini,"
.
.
.

Di Apartemen...malam telah tiba Hana sedang sibuk nonton drama, sedangkan Jungkook bermain game  di samping Hana.

"Kookie-ya.  kenapa pasangan,ini sangat romantis?"

"Han.  berhenti nonton,  cepat tidur besok hari pertamamu sekolah jangan sampai terlambat bangun,"

"Dramanya seru .... yak ... yak ... apa yang mau dia lakukan, Kookie lihatlah mereka mau ngapain?"

Jungkook merasa kesal dan jengkel karena Hana banyak sekali pertanyaanya, "Kesinilah akan ku beritahu apa yang mau mereka lakukan,"

"Memangnya kamu siapa?  sutradara atau produsernya?"

Jungkookpun mendekati Hana lalu memegang tengkuknya, "Seperti ini," ucap Jungkook lalu wajah mereka berdekatan. Hana  mengedipkan matanya saat Jungkook  dengan lembut  menciumnya, dan  dengan bodohnya Hana membiarkan jungkook melakukanya bahkan Hana melirik ke tvnya saat Jungkook masih menciumnya, "astaga ...  kenapa bisa sama," gumanya dalam hati

Ketika jungkook mengakhiri ciumanya, "Masih mau tau lagi ayo kita praktekkan di kamar," Jungkook mengedipkan mata sambil mengigit bibirnya.

"Mau apa?"  sahut Hana dengan polosnya

"Seperti di drama. "Jungkook mengarahkan Hana ke layar kacanya," Dan itu adegan suami istri kita bisa melakukannya, mari Aku yang akan mengajarimu dan memastikan Kamu juga menyukainya. Lebih baik praktek langsung daripada banyak nanyak," ucap Jungkook dengan mengoda

"Tidak usah ... aku akan kekamar, Aku akan tidur besok mau sekolah biar ngak terlambat, dan jangan berharap" ucap Hana langsung berdiri dan pergi ke Kamarnya  Tentusaja jungkook mengikutinya

"Ayolah Han... kita bisa melakukannya? Lagi pula Aku Suamimu, Han buka pintunya Sayang, ayo tidur bersama" rengek Jungkook sambil mengentuk Kamar Hana

"Jangan bermimpi, masuklah ke Kamarmu dan cepat tidur," sahut Hana dari dalam

"Sayang, buka pintunya karena Aku mau tidur dengan Istriku," pinta Jungkook lagi
.
.
.
.
.

Tbc
.
.
.

Update lagi nih ..

Two Heart For LoveKde žijí příběhy. Začni objevovat