11. Not Able To

7.1K 1K 75
                                    

What will tomorrow be like?

a: don't ever run backwards, never

˗ˏ 🍧 ˎ˗‍‍‍‍

Sekarang, aku sedang di kelas sendirian dengan beberapa anak laki-laki yang setelah jumatan langsung kembali ke kelas. Sedangkan Minju sudah menuju masjid sekolah untuk sholat zuhur. Aku sedang libur.

Aku sedang mendengarkan lagu menggunakan earphone sembari membacai tweetku sendiri. Karena semenjak Soobin membalas tweetku saat itu, aku jadi sering saling membalas tweet dengan Soobin.

Terkadang, aku menguntit akun Seoyeon yang setiap bercuit selalu kasar, seperti menganggap setiap orang itu menguntitnya. Bahkan, ia, Nakyung, dan Eunbin berbicara terang-terangan perihal Jisung adik kelas yang disukai oleh murid IPA 1.

Siapa lagi kalau bukan aku? Tapi, mohon maaf, itu bukan aku sama sekali. Aku kesal karena sampai detik ini pun aku belum menemukan orang yang mengaku jadi aku itu.

Aku mengalihkan pandanganku dari ponsel ketika melihat Beomgyu memasuki kelas. Aku sontak menegakkan punggungku karena aku terkejut melihat wajahnya yang lebam pada area sekitar mulut dan matanya.

Aku memandanginya khawatir sampai ia duduk dan memutar posisi dudukku agar lebih leluasa melihatnya.

"Lo berantem?"tanyaku.

Beomgyu tak menjawabku, meskipun netranya yang mengintimidasi itu melihatku tanpa ekspresi dengan lama. Rasanya aku bisa terbunuh kalau tidak segera mengalihkan pandanganku darinya.

"B-beomgyu!"

Ia menghela nafas. "Kenapa? Lu peduli?"

"Iyalah! Kita tetangga!"

Ia tertawa remeh. "Iya. Kita cuma tetangga."

"Lo berantem sama siapa?"

Alih-alih menjawab, ia malah bangkit kemudian masuk pada bangkuku. Ia mendekatkan tubuhnya padaku yang sedang duduk. Aku merasa semakin terintimidasi oleh ia yang berdiri. Sama seperti tadi, tatapannya begitu tajam tanpa ekspresi.

"Woy, Beomgyu. Abis jumatan malah zinah lu."celetuk Daehwi dari bangkunya.

"Soobin."jawabnya sebelum akhirnya pergi meninggalkan aku yang membeku di tempat.

˗ˏ 🍧 ˎ˗‍‍‍‍

Bel pulang sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu. Sebagian anak kelasku sudah keluar dari ruangan. Tapi, dari ishoma sampai sekarang, aku tidak melihat keberadaan Soobin. Pesanku tidak dibalas, pun teleponku tidak diangkat. Dia ke mana?

"Han, gue duluan, ya."

"Yoi."sahutku atas pamitnya Minju.

"Gua tunggu di parkiran."ujar Beomgyu yang berjalan melewati bangkuku tanpa sedikit pun melihat ke arahku. Selalu. Selalu seperti itu setiap pulang.

Aku sedang tidak dalam suasana hati untuk menghiraukannya. Keberadaan Soobin lebih penting dari pada itu.

Aku berusaha untuk mengiriminya pesan lagi. Dan pesanku sebelumnya akhirnya terbaca saat aku sedang mengetik. Sedetik kemudian, Soobin meneleponku. Aku terkejut. Entah karena tiba-tiba atau karena foto profilnya yang baru.

 Entah karena tiba-tiba atau karena foto profilnya yang baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tomorrow | Choi Soobin [REVISED][COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang