Merindumu

24 1 0
                                    

Aroma keringat itu masih lekat, selekat pahit kopi yang harus tersedia sepulang kerja. Lalu menimangku dengan nyanyian pengantar tidur; "lir ilir.. lir ilir.." begitulah lirihmu menyanyikannya.

Kadang, aku kesal; kala merindumu berdongeng tentang sejarah pada jaman - jaman kerajaan hingga mitos - mitos hantu menyeramkan.

Pasti kau tak tahu, sekarang, aku pun menyukai kopi sepertimu.

Dan, pasti kau tak tahu, aku, tengah merindumu.

Batam, 30 januari 2019 2:10 am WIB

SecercahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang