03; halusinasi ?

371 63 3
                                    

Sebelumnya, Jangan lupa Vote y'all happy reading

Pandangan yang awalnya hitam-pun kembali. Didapatinya laki-laki sedang menatapnya dengan sendu.

Nara mengedipkan matanya beberapa kali, masi berusaha berfikir. Mulutnya belum mengeluarkan sepatah Katapun,

bibirnya terlalu ngilu. Bahkan rasanya rahang bawahnya akan patah jika diriNya berusaha berucap.

Nara merasakan tubuhnya sedang berbaring, Aku dikamar. Lalu? Siapa dia?

Tampan. Tanpa sadar Nara tersenyum dengan posisi yang masi terbaring, bahkan lelaki itu juga tersenyum kepadanya hingga terukir lengkungan indah.

 Tanpa sadar Nara tersenyum dengan posisi yang masi terbaring, bahkan lelaki itu juga tersenyum kepadanya hingga terukir lengkungan indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa aku bermimpi? Apa dia pangeranku, inikah yang namanya surga?

Eh!! Tunggu.. Tunggu.

Nara menyadari sesuatu tangannya yang memegang sprei mengarahkan ke pipinya, mencubit pelan berusaha menyadarkan bahwa ini bukan halusinasi.

"Awww!"

Heyy ini bukan surga!

Mata Nara melotot, terbuka sempurna. Dia terbangun dalam posisi duduk. Tubuhnya bahkan menabrak lelaki itu. Dan.. Dia hilang dalam sekejap seperti asap..

Hah? Laki-laki itu hilang, diamana dia?

"Hei! Siapa Kamu?"

Nara mulai berdiri, "Ahkk!" Nara memegangi kepalanya yang masih terasa pusing.

"Sshhh kepalaku..."

menyadari sesuatu di KamarNya Nara menoleh di berbagai sudut kamar mencoba turun dari Kamar menuju dapur, kamarmandi, membuka pintu depan dan menchek segalanya dia kembali ke kekamar.

Nihil! Tidak ada apapun. Nara mencarinya tapi tidak ada, apakah halusinasi? Dan saat ini Nara terduduk di ujung kasur, menyenderkan kepalanya di tembok kamar, memejamkan mata.


"Aku kira hari ini akan menjadi hari terakhirku."
"Siapa kamu" katanya pelan bibir Nara terlalu sakit.

"Lee Jeno."

Nara mendengarnya, dia mengatakan namanya Lee jeno. Nara tidak salah dengar, itu namanya. Suaranya sangat pelan samar-samar tetapi tetap saja telinga Nara masi berfungsi,

"Lee jeno! Ya.. Ya.. Itu Namamu Jeno!"

"Kamu siapa?"
"Eh.. Jangan-jangan Aku sudah tiada ya?" Nara memegangi pergelangan tangannya,

Different - Lee Jeno ✔|| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang