43; End

345 13 17
                                    

Part terakhir mungkin lebih panjang dari biasanya
Jangan lupa klik tombol vote-nya ya sebagai apresiasi, Terima Kasih dan selamat membaca. Enjoy!

Hari ini adalah 4 bulan setelah aku dan Lee Jeno berpisah, dan tepat juga 4 bulan aku selalu bersama Haechan...

Tidak pernah sekalipun aku bisa menelefon Lee Jeno entah nomornya mati atau Ia tidak menjawabku, aku sudah mencobanya tapi gagal bahkan meminta tolong chenle tapi Ia juga tidak bisa,

Dan..

Tentang Haechan, laki-laki ini argghhh rasanya aku bingung. Aku takut menaruh rasa meski saat ini aku sudah nyaman, bahkan hanya berstatuskan teman tapi Haechan... dia memperlakukanku lebih..

--

Haechan calling...

"Huh?" Opening pertamaku karena malas, dia selalu men nelfonku setiap saat.

"Hehehehe"
"Udah bangun?"

"Ya maksud loeee?"
"Aku udah angkat telfonnya ih Haechan.. jangan gaje deh." Aku merasa kesal pasti kali ini haechan hanya iseng, pukul 7 baru saja aku selesai mandi.

"Iya.. iya.."
"Haechan kangen.."

"Terus?"

"Mau peluk..."

"HAECHAN JIJIK YA SUARANYA B AJA DONGG JANGAN GITU" Aku resah, haechan selalu mencoba menggunakan suara anehnya ingin sekali menampar muka laki-laki satu ini.

"Sini kerumah." Lanjutku kembali rebahan di kasur empukku.

'Ceklek..'

"JENG JENG JENGGGGG PANGERAN TELEPORTASI"

Terkejut bukan main, Haechan sudah di ambang pintu kamarku sembari membawa kresek hitam yang ku duga pasti snack.

"Kalau udah disini ngapain coba telfon-telfon" kataku mendekati Haechan.

"Modus lah apa lagi?"

Aku terkekeh mendengar jawabannya.

"Mau jajan." Baru juga hendak menarik kreseknya Lee Haechan memelukku.

"Dibilang juga aku tuh kangen, jajan mulu otaknya."

"Udah sarapan?"

Aku menggeleng.

"Shampoonya wangi kayanya besok Haechan harus ganti merk shamponya deh." Kata haechan tetap dalam posisi memelukku.

"Habis ini keluar yuuu cari makan?"

"Nggak mau"

"Huh? Kenapa?" Haechan menundukkan kepalanya sedangkan aku mendongakkan kepalaku kami bertatapan.

"Nasi kemarin masi ada, mau bikin nasi goreng."

Haechan mengangguk.

"EHEEMMMM PELUKAN MULU PACARAN KAGAK." Itu kak Jaehyun baru saja melewati kamarku.

"Hahaha doain dong bang." Haechan melepas pelukan.

"Nara acara kelulusanmu nanti jam 3 kan?"

Aku mengangguk, hampir lupa jika hari ini adalah hari kelulusanku yang artinya aku bukan anak SMA lagi.

"Haechan nanti kamu yang antar Nara ya? Gue mau ke kantor dulu."

"Hmm oke bang."

--

Kali ini aku di dapur bersama Haechan aku merasa risih karena dia melihatku terus apapun itu..

"Haechan kamu ke ruang tamu aja, habis ini selesai."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 25, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Different - Lee Jeno ✔|| ENDWhere stories live. Discover now