18; Pacar Jeno

138 30 1
                                    

Nara berlari seperti orang gila menuju rumah.

"Kakak...KAKAK!"
Nara memasuki rumah tergesa-gesa.

"DIAM DISANA!"

Ok damn itu papa, dia sudah pulang.

"Dari mana kamu? Berpakaian seperti  itu, teriak pagi-pagi. Berisik!"

"Maaf pa.."

Papa Mendekati nara, kakiku reflek mundur beberapa langkah kebelakang. "Nak... Kamu sudah besar ya, harusnya kamu bisa melawan mereka."

Papah mendekatkan suaranya di telinga Nara. "Jaga ucapanmu dan lawan mereka."

Nara diam kaku. Bagaimana lagi, Nara tidak tahu harus bagaima Papa pulang sangat pagi, kenapa dia tidak pergi ke luar negeri saja? Menjalankan bisnis mewahnya.

Papah meninggalkan Nara dan masuk ke kamarnya, setelah dia benar-benar masuk kamar Nara kembali berlari menuju kamar kak jae.

"Kak jae... Kakak!! Kak!"

"Hmm?" Khas suara bangun tidurnya terlihat jelas, Nara tahu dia lelah tetapi ini lebih penting dari pada lelahnya kak jae.

"Kak jae tau gak?"

Kak jae menggeleng. "Ish belum selesai aku bicaranya, Jeno masi hidup."

"Hmm??"

"APA!?!?"

"Sssttt" aku menyumpal mulut kakak dengan tangan, jika tidak dia akan teriak terlalu kencang.

"Iya kak, kamu terkejut kan? aku lebih terkejut!."

"Aku tadi bertemu pacarnya jeno."

"Cie... Cie perang nih pasti."

"Bukan gitu kak! pacarnya udah jadi hantu juga alias meninggal."

Jaehyun terdiam dia juga terkejut, bagaimana mereka meninggal bersama? Apa kecelakaan?

Aku menunjukkan foto jeno "kakak ingat-ingat ini ya."

"wah masih ganteng kakak nih."

"Iya tau terserah jung jaehyun deh."

"Trus gimana dek kata pacarnya Jeno? Oh iya jeno dimana?"

"Aku disini."

"Anjeeeeeng!"Nara terkejut

"Pacar siapa? sejak kapan aku punya pacar."

"Jen, kamu masi hidup jen!!!"

"Hah?"

"Ceritanya panjang ayo dengarkan penjelasanku."

akhirnya Nara menceritakan semuanya dari Minggu pagi yang mengejutkan.

"Bener juga sih kata pacar lo Jen, kayanya dia pengen lo mati juga jadi pasangan meninggal bareng-bareng."

"St! Kakak ngomongnya aneh-aneh deh."

"Tapi bener kan kataku? Coba sekarang bayangin kalau satu mati satu koma, pasti yang mati ngarep yang koma ikutan mati, jadi biar jadi hantu sama-sama, apalagi kalian statusnya pacaran."

"Aku gak ingat aku punya pacar." jeno menyela.

"Ya itu kamu kan lupa ingatan jen."

"Yang pasti aku harus nemuin badan jeno! Harus."

"Eh.. Dek gimana caranya???"

"Gak tau kak intinya harus ketemu, bagaimanapun caranya."

"Keras kepala."

Different - Lee Jeno ✔|| ENDWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu