"Bodoh dan lemah serta manja, Dosa apa Aku hingga memiliki calon Suami sepertimu. Hanya demi uang? Kamu tidak berani menolak perjodohan ini, jika Aku jadi kamu. Lebih baik kehilangan uang daripada hidup dengan orang asing," ledek Hana sinis

"Mulutmu tak secantik wajahmu, lalu bagaiman denganmu! Ah ... gila, kau sangat kasar Nona? Uang adalah segalanya jadi jangan sok muna. Kamu pikir bisa hidup tanpa uang?" bentak Jungkook balik

"Bisa, jika Aku memiliki pilihan sepertimu! Jika uang alasannya maka Aku tidak akan berada di Korea dan menerima semua ini? Kehancuranku adalah perjodohan ini, setidaknya Alasanku lebih masuk akal darimu," bentak Hana balik

Jungkook tersenyum miring, "Alasan klasik, Karena Aku tampan dan Kaya, itu adalah Alasan utama," sindir Jungkook tajam

Hana memejamkan mata karena merasa kesal, "Kaya? Aaku bahkan tidak kekurangan uang dan tampan? Pelayan Restoran tadi jauh lebih tampan darimu karena wajahmu pasaran. Ayo buat kesepakatan? Bukankah hanya aku yang bisa membatalkan peejodohan ini. Terima pertunangannya tapi tidak ada Pernikahan," ajak Hana dengan yakin

"Apa untungnya untukku? Kesepakatan harus saling menguntungkan. Jika hanya Kamu yang diuntungkan maka itu bukan kesepakatan,"

"Berapa ada Kamar di Apartemenmu?" Tanya Hana to the point.

"Dua, kenapa?"

"Good, buat rencana agar aku tinggal bersamamu maka akulah yang akan membatalkan perjodohan gila ini? Sampai waktunya tiba. Aku akan pergi dari Korea dan perjodohan ini batal, bagaimana?" pinta Hana serius.

"Gila. Aku bukan Pria baik-baik? Tinggal bersama akan sulit buatku untuk tidak tergoda denganmu, lihatlah wajahmu cuku menggoda dan aku takut khilaf.

"Ayolah. Kita tidak saling mencintai dan Aku yakin Kamu memiliki kekasih, jadi ajak saja kekasihmu ke Apartemen agar kamu tidak tergoda denganku? Aku bisa menjalankan rencanaku disana," pinta Hana lagi memohon

"O ... imutnya, rencana lalu membatalkan perjodohan? Apa yang bisa dia lakukan, baiklah cantik. Mari ikuti permainanmu sampai dimana kemampuanmu ingin membatalkan perjodohan ini atau malah Kita akan terjatuh bersama," batin Jungkook lalu berdehem dan mengulurkan tangan,"Deal, pastikan rencanamu berhasil. Karena Aku tidak terima kegagalan," sahut Jungkook.

"Awo lihatlah. Suamiku, mereka sangat serasi, cantik dan tampan? Anak-anak kalian kelak pasti sangat cantik dan tampan juga. Anak muda dengarkan Bibi? Gadis ini adalah napasmu maka jagalah dia sebelum kamu kesulitan bernapas, mataharimu yang menyinarimu adalah dia, tapi akan banyak rintangan dimasa depan, batu sandungan untuk bisa memilikinya itu sangat terjal? Berhati-hatilah dan jangan sampai salah melangkah, kehilangannya maka Kamu akan 'Game over' hahahahaha,"

"Gadis manis, dimasa depan pilihan yang sulit akan menerpamu jadi pertahankan Suamimu yang sesungguhnya, Orang yang sangat mencintaimu adalah Suamimu yang sebenarnya," ucap Bibi itu hingga Jungkook dan Hana saling memandang dalam diam lalu memandang bibi itu lagi. Tapi bibi itu sudah mnnghilang

"Apa bibi itu peramal atau dukun? menjaganya, serasilah, apa dia buta bahkan kita sedang berdebat sekarang," ucap jungkook

"Lupakan, mungkin bibi itu sedang depresi atau tertekan .bibi itu sangat cantik tapi suaminya sangat tidak cocok, gue bener kan?" sahut Hana

"Maksud lu gila?"

"Stress. lebih tepatnya ... hahaha ... ," ucap Hana lalu mereka tertawa bersama

"Sudahlah ayo kita pulang ini sudah malam," ajak Jungkook

"Ayo gue juga dah ngantuk," sahut Hana lalu berjalan menuju Restoran, "Yak! Hana mau kemana mobilku disana, mereka sudah pulang. gue anter lu pulang," ucap jungkook

Two Heart For LoveWhere stories live. Discover now