Bagian 2 | Masalah Pertama

32 3 0
                                    

Pagi hari #Disekolah

Pukul 09.45 tepatnya pada saat istirahat. Anissa sedang berjalan-jalan disekitar sekolah. Sambil tersenyum ia menikmati segarnya udara sekolah. Tak lama, Anissa melihat banyak siswa berkumpul di lapangan basket.

"ada apa sih? Kok rame banget." Kata Anissa penasaran dan langsung ke lapangan basket.

"Lo harus bertanggungjawab!" Teriak salah satu siswa yang sepertinya tengah ada masalah.

"Eh ini ada apa sih?" Anissa langsung nerobos dan Anissa melihat Dev sedang dimarahi banyak orang.

"Dev?" Anissa kebingungan. "Lo ngapain disini?" Tanya Anissa pada Dev.

"Jadi gini, niss. Gue...." Pada saat Dev mau menjelaskan, seorang siswa memotong perkataan Dev.

"Eh, Nissa. Lo beritahu temen Lo ini, kalo berbuat salah itu tanggungjawab." Sentak salahsatu siswa.

"Woy gue kan udah bilang! Bukan gue yang Buat dia jatoh! Gue didorong sama seseorang!" Dev kehilangan kesabarannya.

"Eh udah dong!" Kata Anissa. "Jelasin,Dev. Apa yang Lo perbuat?"

"Gue gak buat apa-apa, Niss. Percaya sama gue!" Jawab Dev.

"Terus kenapa mereka semua nyalahin Lo?" Tanya lagi Anissa.

"Aduh!! Nissa, gue bersumpah! Gue gak ngelakuin apapun. Bukan gue yang bersalah." Kata Dev menjelaskan. "Jadi gini, gue tadi bermain basket sama mereka. Tim mereka kalah banyak dan gue terus cetak gol. Terus, tiba-tiba ada yang ngedorong gue. Trus gue nabrak dia secara gak sengaja. Ya itu karena gue didorong! Terus mereka semua nyalahin gue karena dia terluka." Lanjut Dev.

Anissa menghela nafas.

"Lo ngerti kan penjelasan gue?" Tanya Dev.

"Iya gue ngerti kok." Jawab Anissa. "Sekarang, Lo semua udah ngerti kan? Kalo Dev itu gak salah. Dia gak sengaja!" Lanjut Anissa.

Sambil jongkok pada anak yang terluka itu, Anissa berkata, "Lo gak papa kan?"

"Gue gak papa kok. Cuman berdarah dikit aja." Jawabnya.

"Ya udah sekarang tolong bawa dia ke ruang UKS!" Kata Anissa sambil berdiri.

Para siswa itu membawa siswa yang terluka.

"Alhamdulilah gue selamat!" Ucap Dev. "Nissa, thank you banget ya... Kalo gak ada Lo mungkin gue udah ancur lebur sama mereka!" Lanjut Dev.

"Iya. Lagian Lo ngapain sih pake main basket segala? Jadi gini kan kejadiannya." Sentak Anissa.

"Yah. Gue kan gak tau kalo kejadiannya bakal kayak gini. Emangnya gue peramal apa?" Kata Dev.

"Ya udah. Sekarang mending kita ke kantin yuk. Gue laper nih," Kata Anissa dengan tak sadar memegang tangan Dev.

Sambil melihat, Dev berkata,"Eum... Lo traktir ya?" Seru Dev sambil mengangkat alisnya.

"Traktir? Enak aja!" Anissa melepaskan pegangannya. "Emang Lo pikir gue punya banyak uang apa?"

"Ya Lo kan orang kaya." Seru Dev.

"Gak gitu juga kali." Kata Anissa cemberut.

Dev tertawa kecil. "Yaa enggaklah. Gue bercanda kali, gitu aja langsung cemberut. Gue juga punya modal kali. Gue kan anak wokay!" Kata Dev dengan percaya diri.

"Ish... Jijik banget gue dengernya!" Kata Anissa.

"Ya udah ayo mau makan gratis gak?" Ajak Dev.

"Lo mau traktir gue?" Tanya Anissa dengan riang.

"Iya." Jawab Dev singkat.

"Serius Lo?" Tanya lagi Anissa sambil menggandeng tangan Dev.

"Iyaa Anissa Aprilia Putri. Mumpung gue lagi baik nih. Ntar keburu ada setannya." Kata Dev.

"Ya udah ayo!!" Kata Anissa sambil menarik tangan Dev.

"Iyaa sabar!"

Begitulah Dev. Kalo Waktu tertentu dia baik banget. Tapi, kalo enggak. Dia pelit minta ampun!!!
.
.
.
.
.
.
.
.

*Huff... Ini part pertama yg aku buat pertamakali 😁. Dan untuk part selanjutnya silahkan komentar dan vote yaa😉*

Sacrifice Of Love Where stories live. Discover now