Reflection Chapter II

3.8K 433 32
                                    

Kuroko POV

Aku ingat hari itu, hari dimana adik perempuanku meninggal di dekapan ibuku. Ibu terus menangis seolah-olah dunia sudah berakhir. Seolah lebih baik dia meninggal. Aku selalu melihat ibu menangis di kamarnya seharian tanpa keluar kamar. Suatu hari aku khawatir dan masuk ke dalam kamarnya.

"Ibu, apa kau baik-baik saja?" Aku berjalan ke arahnya. Ibu membalikkan badannya padaku, dan kemudian kedua matanya membelalak.

"Tetsumi... Tetsumi anak perempuanku, kau kembali!! Tetsumi! Tetsumi!" Ibu memelukku dengan sangat erat.

Aku bukan Tetsumi. Aku adalah Tetsuya, anak laki-lakimu. Aku bukan adik perempuanku.

"Tetsumi, kenapa rambutmu sangat pendek? Oh, tidak masalah. Rambutmu akan panjang lagi dan kita akan bersenang-senang mendandanimu dengan pakaian yang bagus." Ucapnya sambil tersenyum.

Senyuman yang ditunjukan ibu waktu itu benar-benar membuatku takut. Ibu hanya memandangku sebagai  ilusi Tetsumi.

"Ibu, a-aku adalah Tetsuya. Apa Ibu tidak ingat? Aku anak laki-lakimu, Kuroko Tetsuya." Aku mencoba memberitahu ibu.

Ibu menatapku dengan bingung dan kemudian memperhatikanku dengan seksama. Kemudian ibu tersenyum lagi.

"Kau berbicara apa? Kau adalah Kuroko Tetsumi, anak perempuanku. Aku tidak pernah memiliki anak laki-laki." Ucapnya.

Semua duniaku seketika hancur. Semua emosi yang ku miliki perlahan mulai lenyap, seperti boneka. Aku menutup semua peristiwa itu agar aku tidak merasa sakit lagi. Aku ingin menangis.

"Tetsuya, tidak, Tetsumi, kau akan berpura-pura sebagai adik perempuanmu yang telah meninggal, selamanya, hingga kau meninggal. Ini adalah tugasmu sebagai seorang Kuroko." Ucap ayahku.

"Ke-kenapa? Aku bukan Tetsumi! Aku adalah Tetsuya! Aku bukan adikku yang sudah meninggal!" Teriakku padanya.

Tiba-tiba suara keras memenuhi ruangan. Pipi kananku terasa sakit. Aku menyentuh pipiku yang ditampar dan memandang ayaku yang menangis. Ayahku telah menamparku. Bahkan ayah tidak pernah memukulku sekalipun, tapi kenapa...

"Ini adalah kesalahanmu kenapa adikmu meninggal. Ini juga kesalahanmu kenapa ibumu menjadi seperti ini. Kuroko Tetsuya sudah mati. Aku tidak pernah memiliki anak laki-laki, aku hanya punya anak perempuan yang bernama Kuroko Tetsumi." Ucapnya sambil menangis.

Sejak saat itu, aku bersikap seperti perempuan, yang mengenakan kimono perempuan, dan memanjangkan rambut biruku hingga panjang. Aku membuang seluruh emosiku, agar tidak merasa sakit lagi. Aku menaruhnya dalam botol dan menutupnya rapat. Tidak ada lagi yang namanya Kuroko Tetsuya.

POV END

"Akashi... " Seseorang memanggilnya.

"Akashi..." Seseorang memanggilnya lagi.

"Seijurou!" Teriaknya. Seijurou membuka matanya perlahan.

"Hmmm...  Ayane...  Ada apa?" Seijurou membuka kedua mata sepenuhnya.

"Seijurou, bukankah kau harus bertemu dengan tunanganmu hari ini?  Cepat dan bangunlah!" Teriak perempuan itu.

"Tidak, aku tidak ingin pergi. Aku ingin tidur." Dia menutup matanya lagi.

"Yang benar saja, bangunlah atau ayahmu akan marah padamu. Aku tidak ingin itu terjadi." Ucapnya.

Tachibana Ayane memiliki rambut berwarna coklat yang bergelombang, dan warna matanya juga coklat. Dia bekerja sebagai perempuan kantoran dan merupakan pacar dari Akashi Seijurou.

ReflectionWhere stories live. Discover now