"Pertama lo terlambat lima belas menit, kedua lo pakai seragam nggak lengkap"

"Gua minta maaf" oke sekarang gua ngalah aja, gua yang minta maaf. Gua tau gua selalu salah, nggak ada kelar kelarnya kalau gua keras kepala.

"Sana lari keliling lapangan upacara"

"Hah?!" Gua kaget

"5 kali"

"Tapi—"

"Buruan!"

Gua berdecak kesal, gua pergi keluar ruangannya lalu jalan kearah lapangan upacara.

Gua terdiam sejenak, tega banget. Gua harus ngelilingin lapangan yang besar kayak gini, lapangan upacara sekolah gua luas bisa nampung orang sampai 400 lebih dan sekarang gua disuruh lari keliling lapangan sebanyak 5 kali, bisa bisa patah kaki gua.

"Kenapa lo masih diem? Buruan!" Tiba tiba taeyong datang dan langsung suruh gua buat lari.

Gua meletakan tas gua di tanah terus mulai lari mengelilingi lapangan. Didalam hati gua, gua sudah ngutuk taeyong belum nikah aja gua udah disiksa kayak gini, kalau udah nikah gua gatau kedepannya bakalan kayak gimana.

Gua ngelirik taeyong, sesekali dia tertawa ngeliat gua, sumpah kenapa ada cowok sekejam dia padahal gua sudah banyak halu kalau nantinya gua bakalan nemu cowok manis,pengertian,romantis, tapi kenapa yang dateng kayak taeyong sih?

Nggak terasa gua sudah melewati putaran yang ke 4, sekarang tinggal satu putaran lagi, gua sedikit berlari dengan cepat dan akhirnya gua menyelesaikan hukumannya.

Gua langsung menjatuhkan badan gua ketanah, sekarang kaki gua kayak mati rasa udah gak bisa nopang badan gua lagi, gua coba buat mengatur nafas.

"Lo bisa balik kekelas" taeyong datang kearah gua dan bisa bisanya dia cuma mandangin gua dari atas.

"Lo cowok apaan sih! Bisa gak sih lo lembut sama cewek!"

"Kalau ceweknya kasar kayak lo, capek gua lembutin"

"Anjir! gak ada akhlak lo ya!" Bentak gua. Jujur aja, sekarang gua lagi nggak kuat berdiri, kalau gua bisa itu anak udah gua buat babakbelur.

"Yoona!"

Tiba tiba ada yang memanggil gua, gua langsung menoleh dan gua liat jinyoung berlari kearah gua.

"Lo ngapain duduk disana, kelas udah mulai bego!"

"Gua dihukum tolol!"

"Gara gara murid kurang satu, gua jadi dimarah sama bu hyuna" keluh jinyoung

Btw jinyoung adalah ketua kelas di kelas gua, udah jadi tugasnya buat ngurus satu kelas yang isinya siswa siswi nakal dan bandel.

"Buruan lo bangun"

"Kaki gua lemes anjir! Gua habis keliling lapangan 5 kali"

"Salah lo, siapa suruh lo bangun telat"

Emang ya.. bagi gua cowok selalu benar, dari tadi gua disalahin mulu, mau nangis gua tapi nggak bisa.

"Bacot lo, bantu gua bangun" gua meraih tas gua lalu mengulurkan tangan meminta bantuan jinyoung.

"Biar gua aja" tiba tiba taeyong meraih tangan gua.

Gua langsung menepis kasar tangan taeyong "gua nggak perlu bantuan kakak!"

Gua mengulurkan tangan gua sekali lagi dan jinyoung menarik tangan gua, dia mulai mengangkat gua dan meletakkan tangan gua di bahunya.

Perlahan gua berjalan dibantu jinyoung untuk meninggalkan lapangan upacara, bukannya gua lebay atau mau modus ke jinyoung, tapi memang udah secapek dan selemes itu kaki gua, gua keliling lapangan 5 kali tanpa berhenti dan itupun gua lari.

Enggak lama gua sudah ada didepan pintu kelas

"Jinyoung lepasin aja tangan gua" gua menjauhkan tangan gua dari bahu jinyoung

"Lo gak kenapa kenapa kan?"

"Iya, udah mendingan kok kaki gua, badan gua juga berat, gua kasihan sama lo" sejujurnya gua gak enak sama yang lain, dikelas gua banyak yang suka sama jinyoung, gua nggak mau cari musuh sama teman satu kelas gua

"Badan lo ringan, beneran udah mendingan? Sini gua bantu lo"

Bener bener ketua kelas yang baik, kenapa tuhan nggak kasih cowok pengertian kayak jinyoung sih?

"Gua udah baikan kok, terimakasih" kata gua sambil tersenyum tipis

"Sama sama" jinyoung senyum balik ke arah gua

Perlahan jinyoung mulai mengetok pintu kelas gua, terdengar suara bu hyuna yang sudah memberi ijin untuk masuk, jujur gua degdegan, bu hyuna itu galak banget mood swing dan tegas, kalau gua dihukum untuk kedua kalinya mampus lah gua

Jinyoung membuka pintu kelas dan kita berdua masuk

"Kim yoona, dari mana saja kamu?!" Bu hyuna mulai meninggikan suaranya

"Maaf, tadi saya terlambat"

"Makanya kalau tidur itu lebih awal! Pasang alaram suapaya kamu bisa bangun pagi!"

Andai aja bu hyuna ada di posisi gua, ini semua salah taeyong dan untuk ketiga kalinya gua disalahin? Sekarang hari sial gua atau apasih? Salah terus.

"Sekarang kamu duduk! Saya kasih kamu kesempatan, kalau sampai kamu datang terlambat di pelajaran saya, kamu enggak usah belajar! Paham?!"

"Iya bu, terimakasih"

Gua berjalan ke arah bangku gua, gua mendudukan diri dan langsung meluruskan kaki gua yang masih sedikit sakit.

Tahan yoon, ini cobaan dari tuhan sabar aja, lo pasti bisa. Gua mencoba untuk mensupport diri gua sendiri.

Ketua OSIS ||Lee Taeyong ✔️Where stories live. Discover now