18.

2K 316 118
                                    

-
warning...
  Di chapter kali ini bawa agama.  🙏🏽
Kalau ada yang tersinggung,  saya mohon maaf. ,🙏🏽🙏🏽
-

***

Ila kalau udah ngeliatin trio kembar suka baper. Bisa ya ada persahabatan kayak gitu.  Lengket banget.

Kadang dia juga iri kalau liat trio harpot.  Daffa.  Ari sama Dito.  Lengket juga itu persahabatan. 

Terus kalau lihat Satya Tari Dika, juga sering banget dia iri. Itu trio receh, kalau udah ngumpul rame banget.

Ian sama Yayi juga gitu. Satu angkatan, terus klop banget kemana-mana.

Sementara dia, sendiri aja dong. Nggak punya temen. Maksudnya di HMS. Jadi merasa terbully, terjauhi gitu. Mungkin balasan karena dulu jahat sama Abas. Jadi sekarang nggak punya temen.

Aduh.

Udah temen nggak punya, pacar nggak punya. Ila jadi mahluk kesepian.

"Lu napa dah La? Ngeliatin kita segitunya." tegur Dito. "Gue udah mulai curiga elo suka ama gue nih."

Jadi di HMS sekarang lengkap dua belas orang,  dengan masing-masing orangnya dempet-dempet perkubu.  Bayangin deh sendiri gimana. 

"Ila jangan sendirian di tengah begitu.  Sini sama kita." ajak Tari, menyuruhnya mendekat.

"Mbak Ila, sini ama kita.  Entar Abas pijitin." kata Keano terus kena tabok Abas. Sementara Maya tertawa terbahak. 

"Gue bingung nih mau membelah diri gimana,  makanya gue liatin aja." kata  Ila mengelak. 

"Ntar,  kalau gue ama Abas nggak ada,  elo ya La yang harus jagain ini anak dua.  Kasian.  Nggak ada gue nggak jejek hidupnya." canda Ari sambil tertawa saat dilihat Daffa dan Dito. 

"Ih lo pake ngingetin lagi." kata Dito kesal.  "Entar Daffa nggak bisa latihan gombal lagi lo."

"Gombal?" tanya Dika. 

"Iya,  praktekin Daf." senggol Dito,  sementara Daffa tertawa. 

"Ogah.  Jatuh martabat gue kalau gue harus praktekin di depan orang banyak."

"Oh,  jadi kalau di depan gue, nggak jatuh ya." ucap Ari sambil menganggukkan kepala. Lalu tertawa saat melihat raut wajah Daffa yang merasa bersalah. "Santai aja,  gue cuman bercanda."

"Gue nggak bisa bayangin lo pergi mbak Ari." kata Ian.

Tari lalu mengangguk.  "Eh elo ntar balik-balik jangan langsung bagi undangan nikah ya."

Ari menaikkan alisnya.  "Apaan?  Mau nikah ama siapa gue?"

"Abas lah.  Ntar lo clbk." kata Dito sambil senggol-senggol pundak Ari. 

"Gimana bas?" tanya Ari lalu tersenyum.  "Mau nikah ama gue? Eh maksud gue,  clbk ama gue?"

"AC-nya nggak di nyalain ya?" kata Maya sambil menahan tawa.  Tangannya di kibas-kibaskan ke mukanya. 

"Nggak ah mbak.  Ntar gue kena bacok orang."

Keano lalu tertawa mendengar kata-kata Abas.  "Lo takut tuh ama Tuhan Bas,  bukan manusia."

"He,  lo ngaca dikit. Lo kan suka hmmmm hmmmmm" nah mulai Nisa sabyan kan.

"Keano naksir siapa?" goda Tari,

Maya lalu membuka mulut.  "Itu lho mbak, yang--" Maya tidak selesai berbicara,  dia keburu mingkem,  saat melihat Keano mulai mengarahkan tangannya ke Maya.  Kan nanti jadi auto ciuman tidak langsung kalau tangannya keano kena dia padahal baru dari abas.

HMS : Himpunan Mahasiswa Single ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang