3.

2.1K 384 119
                                    

-Cast-

Tari : Irene
Satya: Seokjin
Dika : Yoongi
Ila : Seulgi
Ari : Wendy
Dito : Hoseok
Daffa : Namjoon
Abas : Jimin
Keano : Taehyung
Maya : Sooyoung
Ian : Jungkook
Yayi : Yeri

***

Kalau HMS nggak ramai, itu artinya lagi libur. Masalahnya HMS nggak pernah libur. Setiap hari ada aja masalahnya. Kalau nggak ribet Tugas Besar, ribet acara, terus rapat, atau sekedar ngumpul kayak hari ini, padahal ini hari minggu.

Ada Ila di depan laptopnya sedang main overwatch sama Ian.

Ada Abas yang lagi betapa di depan Ari.

Ada Satya yang main UNO sama Dika, Keano dan Daffa.

Ada Dito sama Maya yang nonton drama korea.

Ada Tari sama Yayi yang lagi sibuk bahas online shop.

Kalau ada yang tanya, kok isinya HMS kayaknya mereka doang. Jawabannya nggak. Sebenarnya ada banyak anggota atau ketua divisi lain, tapi yang paling lengket tuh ya mereka ini. Kayak "Wah gue nggak ada kerjaan, jadi gue main aja ke HMS" terus ngajakin yang lain, dan pada mau ke HMS.

Walaupun benernya, ada satu dari ke 12 orang itu yang nggak mau ke HMS hari minggu. Mending dia tidur aja, berkencan dengan kasurnya. Sampai orang tuanya manggil dia makan siang, dan makan malam. Minggu itu waktunya diem di rumah.

"Ayo Abas, lo ngabisin waktu gue nih." Kata Ari sambil melihat arlojinya.

"Mbak, lo harus bersabar ama gue. Itung-itung lo bersabar sama anak elo nanti."

Mata Ari langsung mendelik. Mencari objek terdekat yang berupa kayu untuk diketuk. "Amit-amit gue punya anak kayak elo."

Abas ketawa, "Gue tinggi ya mbak, 173. Terus gue juga lumayan pinter walaupun nggak kayak Keano. Gue juga baik hati, tidak sombong, rajin menabung. Anak idaman gue ini. Bunda ama Ayah gue aja bangga ama gue."

"Iya gue tahu, tapi lo ngerjain tugas hidrolika ini aja nggak selesai-selesai. Padahal udah gue ajarin."

Dika, yang sedang melempar kartu Uno +4 ke tumpukan kartu dan membuat Keano mengerang, memutar arah badannya. "Tugas Pak Anies yang kemarin?"

Abas mengangguk. "Lo si Mas, nggak bantuin gue."

"Pan udah gue bilangin, waktu itu gue sekelas ama Ari. Ari yang bantuin gue."

"Udahlah cepet Bas, terus anterin gue pulang."

"Kenapa sih Ari sayang, kok pengen cepet pulang?" Tanya Ila sambil menekan Joysticknya. Kalau main sama Ian ini tidak boleh lengah. Nanti dia bisa kalah.

Ari berpikir. Apa yang harus dia katakan—ah! "Iya gue ada yang nunggu di rumah."

"Siapa?" Tanya Dito. Matanya masih mengawasi layar laptop milik Maya, tapi telinganya masih mendengar kejadian sekitar.

Kasur gue. "Ada deh."

"Bentar, gue butuh pemahaman lebih. Ini kenapa harus minus?"

Ari cuma berharap sama Tuhan, kalau setelah lulus nanti jangan jadi guru ataupun dosen. Nggak kuat ngajarin murid yang kayak Abas. Bisa-bisa dia jadi serial killer.

***

Cowo benernya juga suka bergosip. Mulutnya cowo juga kadang lebih ember daripada perempuan. Ila bisa mastikan itu. Soalnya dua laki-laki di depannya ini bergosip.

"Iya, mbak Tari dijodohin sama temennya sepupu gue. Ya cakep sih emang, cuman kan mbak Tari masih muda." 

"Lo kayaknya nggak ikhlas banget punya mbak di jodohin gitu."

HMS : Himpunan Mahasiswa Single ✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें